Respons Ketua KPU Diancam Dipolisikan Roy Suryo: Tanya Aja Dia Habis Kena Pidana Apa
Roy Suryo sebelumnya mengancam bakal melaporkan Ketua KPU Hasyim Asy'ari ke polisi usai menyebutnya tukang fitnah.
Roy Suryo sebelumnya mengancam bakal melaporkan Ketua KPU Hasyim Asy'ari ke polisi usai menyebutnya tukang fitnah.
Respons Ketua KPU Diancam Dipolisikan Roy Suryo: Tanya Aja Dia Habis Kena Pidana Apa
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari buka suara terkait Roy Suryo yang mengancam bakal melaporkannya ke polisi usai menyebut mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) tersebut tukang fitnah. Hasyim merespons santai ancaman Roy Suryo tersebut.
Hasyim justru menyindir status Roy Suryo yang baru saja bebas dari penjara karena kasus penodaan agama dan pelanggaran Undang-Undang ITE.
Ketua KPU Sindir Balik Roy Suryo
Roy Suryo diketahui divonis 9 bulan penjara dalam kasus meme stupa Borobudur. Roy Suryo dinyatakan bersalah telah menyebarkan informasi yang bertujuan menyebarkan rasa kebencian atau permusuhan individu berdasarkan suku, ras, agama, dan antar golongan (SARA) pada 2022 silam.
"Tanya aja dia habis kena pidana apa," kata Hasyim di kantor KPU RI, Jakarta Pusat (26/12).
Pernyataan Hasyim soal tukang fitnah tersebut menanggapi unggahan Roy Suryo dalam akun media sosialnya yang mengatakan cawapres Gibran menggunakan tiga mikrofoon sekaligus saat debat cawapres.
Menurut Hasyim, para cawapres yang mengikuti debat kedua Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (22/12) malam, menggunakan alat mikrofon yang sama.
"Semua cawapres pakai alat yang sama. Semua cawapres pakai 3 mik untuk mengantisipasi ada mik yang mati," kata Hasyim dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu malam (23/12).
Hasyim juga menegaskan Gibran tak menggunakan ear feeder atau pengumpan telinga. Hasyim menjelaskan bahwa alat yang berada di telinga para cawapres merupakan cantolan mik.
"Bukan ear feeder Itu mik yang ditempel di pipi dan dicantolkan di kuping," ujar Hasyim.
Menurut Hasyim, debat tersebut dilakukan secara spontan dan tidak mungkin para cawapres didikte atau mendapatkan contekan.
"Debat spontan, tidak mungkin didikte, mendengarkan bisikan atau baca contekan. Roy Suryo memang tukang fitnah," tutur Hasyim.