KPU Bolehkan Jawab Pakai Bahasa Inggris saat Debat Pilpres: Tetapi Rakyat Kita Bahasanya Indonesia
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari tak mempermasalahkan jika capres-cawapres ingin menggunakan bahasa Inggris saat debat nanti.
Hasyim menegaskan tidak ada yang mengusulkan menggunakan bahasa Inggris.
KPU Bolehkan Jawab Pakai Bahasa Inggris saat Debat Pilpres: Tetapi Rakyat Kita Bahasanya Indonesia
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Sumatera Barat (Sumbar), Andre Rosiade mengusulkan agar debat capres-cawapres di Pilpres 2024 menggunakan bahasa Inggris. Untuk debat nanti akan dimulai pada 12 Desember 2023 dan diakhiri pada 4 Febuari 2024.
Terkait hal itu, Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari tak mempermasalahkan jika capres-cawapres ingin menggunakan bahasa Inggris saat debat nanti.
"Loh kalau mau jawab pakai bahasa Inggris juga boleh. Tetapi, kan rakyat kita bahasanya bahasa Indonesia," kata Hasyim kepada wartawan di Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu (6/12).
Saat disinggung apakah selama melakukan rapat tertutup bersama dengan tim masing-masing paslon capres-cawapres turut membahas hal tersebut, Hasyim menegaskan tidak ada yang mengusulkan menggunakan bahasa Inggris saat debat capres-cawapres nanti.
"Selama kami rapat itu bahasa Indonesia. Itu masalahnya. Enggak ada yang mengusulkan itu," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Sumatera Barat (Sumbar), Andre Rosiade mengusulkan debat capres-cawapres di Pilpres 2024 menggunakan bahasa Inggris.
"Kami tegaskan kami tidak takut menghadapi debat capres cawapres, apapun keputusan KPU, bahkan kami mengusulkan dibuat debat dalam bahasa Inggris," kata Andre, Senin (4/12).
Andre mengungkap alasan mengusulkan debat capres-cawapres menggunakan bahasa Inggris. Menurutnya, presiden dan wakil presiden harus memiliki kecakapan dalam pergaulan internasional.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Nusron Wahid juga menegaskan, pasangan Prabowo-Gibran siap berdebat dengan format manapun yang ditentukan sesuai aturan KPU.
"Secara prinsip paslon kami siap debat dengan aturan dan ketentuan yang dibuat KPU. Apapun format yang ditentukan. Bahkan andai KPU menentukan demi kepentingan diplomasi internasional,” ucap Nusron dalam keterangannya, Senin (4/12).
"Misal debat antara Cak Imin, Mas Gibran, dan Pak Mahfud dengan bahasa Inggris dan tanpa bawa teks-pun, kita siap. Tapi kami tidak mengusulkan itu," pungkas Nusron.
merdeka.com