Kisah majalah Playboy Indonesia yang tak pernah pasang foto bugil
Merdeka.com - Selasa (13/10) kemarin, bos sekaligus pendiri majalah pria dewasa Playboy mengejutkan dunia saat dirinya menyatakan majalah yang terbit sejak 1953 tersebut tidak lagi memuat foto wanita telanjang. Dalam keterangannya kepada media, Hefner mengatakan tim redaksinya memperhatikan masa depan remaja masa kini.
Menurut lelaki yang kerap mengencani Playmate (sebutan untuk model Playboy), saat ini semua orang dengan mudah terhubung ke internet. Hal itu akan sangat membahayakan jika mereka mengetik tulisan 'playboy' dan malah keluar gambar-gambar bernuansa pornografis.
"Anak-anak jaman sekarang sangat dekat dengan internet, karenanya kita tidak mau merusak mereka dengan gambar-gambar bugil lagi," lanjut dia.
-
Siapa yang menjadi redaktu Majalah Indonesia? Keterlibatannya di majalah tersebut membuat Suparna makin marah terhadap kalangan penjajah. Ia lantas dipercaya sebagai redaktu Majalah Indonesia dan menerbitkan berbagai tulisan yang provokatif dan mengajak rakyat untuk melawan kekuasaan Belanda.
-
Siapa Raja Pers Indonesia? Berkat kontribusinya di dunia pers, nama Dja Endar Moeda selalu dikenang dan menjadi sosok penting dalam profesi jurnalistik Indonesia.
-
Kenapa pemilik menyembunyikan identitas? Pemiliknya, tim yang terdiri dari tiga pengusaha makanan lokal yang telah menjalankan Solo Per Due selama 33 tahun, menolak untuk menyebutkan nama mereka kecuali Anda telah memesan makan malam. Itu untuk menjamin kebijaksanaan penuh dan meningkatkan daya pikat misterius tempat itu.
-
Dimana kantor Indonesische Persbureau pertama? Uniknya, kantor IP sendiri bukanlah di Hindia Belanda, melainkan di Den Haag, Belanda.
-
Seperti apa rumah Pratama Arhan? Rumah Pratama Arhan di Blora, Jawa Tengah, terlihat besar dan luas dengan cat hijau yang mencolok. Fasad bangunan ini ditonjolkan oleh aksen kuning yang menyala pada tiang, pintu, dan jendela.
-
Bagaimana interior rumah Pratama Arhan? Di dalam rumahnya, suasana hampir mirip dengan museum karena terdapat banyak piala dan penghargaan yang diraihnya selama berkiprah dalam dunia sepak bola tanah air.
Sejumlah nama besar pernah menjadi sampul depan majalah yang terbit pertama kali pada Desember 1953 tersebut. Salah satu yang terkenal adalah Marilyn Monroe yang menjadi playmate pertama Playboy.
Playboy sendiri tidak hanya diterbitkan di Negeri Paman Sam. Sejumlah penerbit di belahan negara lain juga membeli waralaba majalah berlambang kepala kelinci tersebut. Salah satunya Indonesia.
Kemunculan Playboy Indonesia yang dipublikasikan pada April 2006 menghebohkan tanah air. Sejumlah organisasi kemasyarakatan seperti Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) dan Front Pembela Islam (FPI) menolak keras majalah yang diterbitkan oleh Velvet Silver Media yang dianggap telah menyebarkan pornografi.
Playboy yang selama ini selalu memuat foto wanita telanjang, nyatanya tidak demikian dengan Playboy Indonesia. Tidak ada foto wanita yang memamerkan tubuhnya tanpa sehelai benang pun. Bahkan sampul Playboy Indonesia edisi pertama yang terbit pada April 2006 hanya memasang foto close up model cantik Andhara Early.
Erwin Arnanda yang saat itu menjadi editor in chief Playboy Indonesia menegaskan tidak akan ada foto bugil. Ia menjelaskan jika sudah ada perjanjian tertulis bahwa majalah yang dipimpinnya tidak akan menampilkan foto bugil.
"Kita sudah ada perjanjian dengan franchise di Amerika jika kita tidak akan menampilkan foto telanjang," kata Erwin, April 2006.
Playboy Indonesia tidak jauh berbeda dengan majalah pria dewasa yang lebih dulu terbit, seperti majalah Popular. Tidak hanya memuat foto model cantik berpakaian seksi, Playboy Indonesia juga memuat artikel yang berisi wawancara dengan sejumlah tokoh terkemuka Indonesia.
Di edisi pertama, Playboy Indonesia memuat wawancara dengan sastrawan terkemuka Pramoedya Ananta Toer. Artikel ini dipercaya sebagai wawancara Pram dengan media, sebelum akhirnya 30 April 2006. (mdk/amn)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra tidak ambil pusing memikirkan isu tersebut. Sebab, hal tersebut merupakan isu lama yang hanya diproduksi ulang.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum korban menegaskan, pelaporan yang dilayangkan ke Polda Metro Jaya sama sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan proses pemilihan rektor Universitas P
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno (ETH) membantah melakukan tindakan pelecehan terhadap bawahannya
Baca SelengkapnyaHeru memastikan kontes tersebut tidak ada kaitannya dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaRektor Unika menceritakan dihubungi orang mengaku polisi untuk membuat video mengapresiasi kinerja Presiden Joko
Baca SelengkapnyaAlasan tetap melekat status sebagai jurnalis, kata Aiman, karena posisinya masih sebagai wartawan dengan status cuti.
Baca Selengkapnya