Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Miftahun, anak transmigran Sumsel berprestasi kuliah di China

Kisah Miftahun, anak transmigran Sumsel berprestasi kuliah di China Anak berprestasi. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Namanya Miftahun Nurrochman, pemuda kelahiran 6 Oktober 1996 di perkampungan transmigran di Pelita Jaya Ogan Komering Ulu (OKU), Sumsel. Dia adalah anak seorang petani transmigran yang hijrah ke Sumsel pada tahun 1988 melalui program transmigrasi yang digalakkan kala itu.

Hidup di daerah transmigrasi tak serta merta selalu diliputi kesuksesan. Bahkan pada saat krisis ekonomi 1998, pertanian orangtuanya terserang hama dan tanah tandus. Karena tak sanggup membeli beras maka ubi pun menjadi makanan pokok.

"Karena kondisi hidup yang sangat berat, maka orang tua memutuskan untuk pindah ke Desa Talang Taling. Di lokasi baru kami hanya tinggal di gubuk beratap daun di perkebunan," kisah Miftahun mengulangi cerita orangtuanya, Rabu (12/11).

Meski tinggal di tempat yang kurang layak tak mengecilkan semangat Miftahun. Kondisi tersebut malah semakin memacu dirinya untuk berprestasi di sekolah.

Hal tersebut diwujudkan dengan menjadi peringkat pertama di Kelas 3 SD dan menjadi 10 besar hingga sampai pada masa kelulusan. Karena kondisi orang tuanya yang hanya berpenghasilan dari buruh tani, Miftahun sempat terancam tidak bisa melanjutkan sekolah.

Alhasil, kakaknya ikut membantunya. Kakak Miftahun kemudian bekerja sebagai sopir untuk membantu biaya transportasi sang adik karena lokasi sekolah yang jauh.

"Tanpa ada bantuan dari kakak saya tidak mungkin bisa menyelesaikan studi di MTs," kisah Miftahun.

Karena dukungan orangtua dan saudara Miftahun akhirnya bisa melanjutkan studi ke SMKN 1. Ketekunannya tersebut membawanya menjadi kandidat mengikuti perlombaan Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) pada 26-28 Februari 2015 yang diselenggarakan PASIAD Indonesia (Pasific Countries Sosical and Economic Solidarity Association) kerjasama Indonesia-Turki.

Dia membuat alat penaik tegangan dari 12 Volt DC menjadi 220 Volt AC dengan menggunakan tiga komponen. Alat buatannya berhasil meraih medali perunggu International Young Inventors Project Olympiad (IYIPO) yang diselenggarakan di Tbilisi-Georgia, Eropa pada 1-3 Mei 2015.

"Senang banget karena akhirnya perjuangan orang tua dan saudara tidak sia-sia, karenanya saya terus belajar dengan giat. Bahkan saya rela berkelahi dengan teman-teman sewaktu sekolah dahulu gara-gara diajak membolos," lanjutnya.

Tak hanya berhenti mendapatkan mendali perunggu. Miftahun setelah lulus mendapatkan kehormatan dari pemerintah Sumatera Selatan dengan menjadi salah satu kandidat dalam Program Kuliah Gratis. Dia mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studi di Mechatronics Technology Nanjing Polytechnic Institute (NJPI).

Pelaksanaan tahap awal beasiswa PKG diberikan kepada sekitar 2.000 orang mahasiswa, baik yang kuliah di perguruan tinggi di Sumsel, luar provinsi, dan luar negeri. Angka tersebut termasuk para mahasiswa PSJD (Program Santri Jadi Dokter) maupun mereka yang sedang kuliah di luar negeri dan telah dibiayai Pemprov Sumsel sebelum PKG diluncurkan.

Pada 2014, Pemprov Sumsel telah mengirim sembilan orang ke China yaitu: 1 orang di Nanjing College Chemical of Technology (NJIST), 5 orang di Nanjing Institute Railway of Technology, dan 3 orang di Jiangsu Institute of Commerce.

Selanjutnya pada 2015, mahasiswa PKG yang dikirim ke China yaitu: 5 orang di Design WUXI Institute of Technology untuk jurusan Fine Art and dan 25 orang di Nanjing Collecge Chemical of Technology (NJIST) untuk jurusan Mechanical Technology, Marketing, Mechanical and Electrical Equipment Repair and Management, dan Mechatronics Technology.

Saat ini terdapat 5 orang yang mengikuti Pre-departure Training di SEAMEO SEAMOLEC yang akan berangkat ke WUXI Institute of Technology. Selain itu, 30 orang sedang mengikuti Pre-departure

Training selama tiga bulan di STP Sahid sebelum berangkat ke Jepang. "Pemprov Sumsel memberikan bantuan kepada mahasiswa yang kurang mampu melalui program PKG, pada tahun keempat ditargetkan mencapai 120 Milyar untuk 8.000 penerima," ujar Widodo, Kadis Pendidikan Pemprov Sumsel.

"Dalam melaksanakan program ini kami juga bekerjasama dengan berbagai universitas dan lembaga baik di Indonesia maupun di luar negeri," lanjutnya.

Program PKG Pemprov Sumsel menggandeng sejumlah perguruan tinggi di dalam dan luar negeri, antara lain Universitas Sriwijaya, UIN Raden Fatah, Politeknik Sriwijaya, UIN Syarif Hidayatullah, Universitas Negeri Jakarta, SEAMEO SEAMOLEC, STP Shahid, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Nanjing (China), Universitas Jiangsu (China), dan Universitas Jeiju (Korea Selatan). (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bikin Bangga, Siswa MAN 2 Bandar Lampung Sulap Vespa 2 Tak Jadi Motor Listrik
Bikin Bangga, Siswa MAN 2 Bandar Lampung Sulap Vespa 2 Tak Jadi Motor Listrik

Baru-baru ini siswa dari MAN 2 Bandar Lampung menyulap motor vespa 2 tak menggunakan tenaga listrik.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kisah Bocah Jenius yang Dijuluki 'Newton dari Gaza', Ciptakan Sumber Listrik untuk Tenda Pengungsian
FOTO: Kisah Bocah Jenius yang Dijuluki 'Newton dari Gaza', Ciptakan Sumber Listrik untuk Tenda Pengungsian

Sumber energi listrik berhasil diciptakan bocah 15 tahun ini dengan memanfaatkan baling-baling kipas angin yang diambil dari pasar barang bekas.

Baca Selengkapnya
Ayahnya Sopir dan Ibu Penjual Nasi, Pria Ini Dulu Dihina karena Ingin Kuliah, Kini Buktikan Sukses Jadi Dosen
Ayahnya Sopir dan Ibu Penjual Nasi, Pria Ini Dulu Dihina karena Ingin Kuliah, Kini Buktikan Sukses Jadi Dosen

"Orang miskin gak usah macem-macem pakai kuliah segala" kata-kata hinaan dari seseorng yang memacu semangatnya.

Baca Selengkapnya
Bikin Bangga! Siswi Asal Purwokerto Ini Diterima Kuliah di 12 Universitas Ternama Dunia, Begini Sosoknya
Bikin Bangga! Siswi Asal Purwokerto Ini Diterima Kuliah di 12 Universitas Ternama Dunia, Begini Sosoknya

Sejumlah negara yang menerimanya untuk melanjutkan studi antara lain Australia, Belanda, Amerika Serikat, dan Jepang.

Baca Selengkapnya
Kisah Maulana, Siswa SMAN 3 Semarang yang Diterima di 21 Universitas Luar Negeri
Kisah Maulana, Siswa SMAN 3 Semarang yang Diterima di 21 Universitas Luar Negeri

Maulana Fatahillah Adzima, siswa SMAN3 Semarang diterima di 21 universitas di luar negeri. Dia menjatuhkan pilihannya pada University of California.

Baca Selengkapnya
Sempat Dianggap Gila oleh Keluarganya, Mantan Pekerja Migran Ini Sukses Jadi Ahli Pijat Standar Eropa
Sempat Dianggap Gila oleh Keluarganya, Mantan Pekerja Migran Ini Sukses Jadi Ahli Pijat Standar Eropa

Mentor pijat yang terkenal di berbagai negara ini menggratiskan layanannya untuk orang miskin

Baca Selengkapnya
Pernah Tinggal di Gerobak & Sempat Ingin Bunuh Diri, Kini Pemuda 27 Tahun Punya 14 Kolam Tambak Udang
Pernah Tinggal di Gerobak & Sempat Ingin Bunuh Diri, Kini Pemuda 27 Tahun Punya 14 Kolam Tambak Udang

Hingga pada akhirnya, Fikrang berhasil melanjutkan pendidikan ke Universitas Hasanuddin dengan mengambil jurusan perikanan.

Baca Selengkapnya
Ikuti Program BIM Kemendikbudristek, Siswi Ini Raih Beasiswa di 8 Kampus Luar Negeri
Ikuti Program BIM Kemendikbudristek, Siswi Ini Raih Beasiswa di 8 Kampus Luar Negeri

Ada yang lolos di 10 jurusan, 8 kampus dan 6 universitas ternama dunia

Baca Selengkapnya
Hidup Miskin Tak Hambat Prestasi, Bocah SD Anak Satpam Ini Buktikan jadi Juara Sains di Korsel
Hidup Miskin Tak Hambat Prestasi, Bocah SD Anak Satpam Ini Buktikan jadi Juara Sains di Korsel

Bocah SD bernama Muhammad Novan Alfaridzi mencuri perhatian dunia sains internasional.

Baca Selengkapnya
Kisah Inspiratif Anak Petani Asal Jember yang Kini Jadi Dosen Ini Viral, Curi Perhatian
Kisah Inspiratif Anak Petani Asal Jember yang Kini Jadi Dosen Ini Viral, Curi Perhatian

Imam yang kini menjadi dosen sekaligus pakar metalurgi ini membuktikan jika semua bisa dilakukan asal ada kemauan untuk berusaha.

Baca Selengkapnya
Langganan Juara Kelas, Siswa dari Keluarga Transmigran di Pelosok Sulawesi Barat Ini Bisa Kuliah Gratis di UGM
Langganan Juara Kelas, Siswa dari Keluarga Transmigran di Pelosok Sulawesi Barat Ini Bisa Kuliah Gratis di UGM

Ketertarikannya pada pelajaran matematika dan juga sastra mendorongnya mengikuti berbagai perlombaan dan sering berhasil menjadi juara.

Baca Selengkapnya
Dulu Ditolak Kampus Impian, Ini Kisah Perjuangan Johnathan Philbert hingga Jadi Lulusan Terbaik ITS
Dulu Ditolak Kampus Impian, Ini Kisah Perjuangan Johnathan Philbert hingga Jadi Lulusan Terbaik ITS

Ditolak kampus impian justru memacu semangat Johnathan untuk lebih berprestasi.

Baca Selengkapnya