Kisah Nabi Ilyas dan azab untuk kaum Bani Israil
Merdeka.com - Nabi Ilyas adalah putra Yasin bin Finhash dan salah satu keturunan Nabi Harun. Dia diutus oleh Allah SWT untuk menjadi seorang Nabi dan menjadi pembimbing bagi kaum Yordan. Beliau mendapat amanat untuk mengajak kaum Israil kembali kepada ajaran Allah. Ketika itu kaum Bani Israil terkenal akan kebiasaan menyembah berhala yang bernama Baal. Berhala itu berada di tengah-tengah kota, sehingga kota tersebut dijuluki dengan kota Baalbak.
Dikutip dari buku Kisah Hikayat Nabi Ilyas AS Dalam Islam, karya Muhammad Xenoryuki menjelaskan, Nabi Ilyas memulai misinya dengan berdakwah kepada kaum Bani Israil. Beliau selalu mengingatkan dan mengajak kaum Bani Israil untuk kembali kepada ajaran Allah. Ketika Nabi Ilyas melihat kenyataan bahwa kaumnya sedang menyembah berhala Baal, Nabi Ilyas berkata kepada kaumnya, "Mengapa kamu tidak bertakwa? Patutkah kamu menyembah Baal dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta, (yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?". (QS As-Saffat ayat 124-126).
Mendengar ajakan dari Nabi Ilyas, kaum Bani Israil begitu marah dan berkata, "Hai Ilyas, berani sekali engkau meminta kepada kaum kami untuk meninggalkan tuhan-tuhan kami. Sesungguhnya, kami melakukan hal itu karena bapak-bapak kami juga telah melakukan hal tersebut," seru kaum Bani Israil kepada Nabi Ilyas.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Kapan biasanya orang merasakan sedih ditinggal Ramadan? Menangislah, Ramadan akan segera berakhir. Waktu akan bergerak semakin cepat, Ramadan akan berlari, dan kita belum juga menjadi pribadi yang taat. Terus perbaiki diri menjadi kunci. Selamat tinggal, Ramadan.
-
Kenapa orang sedih saat Ramadhan berakhir? Tak pernah aku meninggalkan sesuatu dengan rasa sedih dan sedalam ini. Hanya kau Ramadan yang mampu membuatku mengingat segala perbuatanku. Semoga ini bukan perpisahan kita untuk selamanya.
-
Kenapa banyak orang sedih saat Ramadan berakhir? Saat-saat terakhir Ramadan membawa rasa haru dan sedih dalam hati yang mendalam.
-
Bagaimana umat Islam berjuang saat puasa? Di Indonesia, perang fisik saat melaksanakan ibadah puasa pernah terjadi saat penyerbuan tentara-tentara Belanda ke Indonesia pasca kemerdekaan yang disebut Agresi Militer Belanda.
-
Siapa yang pernah merasakan kepahitan harapan pada manusia? Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia.
Bahkan kaum Bani Israil terang-terangan menghina dan mengejek Nabi Ilyas. Walaupun begitu, Nabi Ilyas tetap sabar dan terus berdakwah kepada kaum Bani Israil.
Sementara itu, kaum Bani Israil bersekongkol untuk menyingkirkan Nabi Ilyas. Mereka mengejar-ngejar dan mengusir Nabi Ilyas. Nabi Ilyas pun terpaksa berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk menghilangkan jejaknya agar terhindar dari kejahatan kaum Bani Israil. Dalam pelariannya tersebut, Nabi Ilyas sampai di sebuah rumah yang dihuni oleh keluarga yang baik hati.
Mereka menerima Nabi Ilyas tanpa pamrih. Saat itu, salah satu anggota keluarga di rumah itu sedang menderita sakit. Orang itu adalah Nabi Ilyasa yang beberapa tahun kemudian diutus menjadi Nabi dan menemani dakwah Nabi Ilyas.
Ketika masih muda, Nabi Ilyasa menderita sakit keras. Akhirnya, Nabi Ilyas berdoa kepada Allah SWT untuk memohon kesembuhan Nabi Ilyasa. Dengan izin Allah, Nabi Ilyasa sembuh dari penyakitnya tersebut. Sikap yang dilakukan Nabi Ilyas, dalam menyembuhkan Nabi Ilyasa membuatnya tertarik untuk mengikuti ajaran Nabi Ilyas. Setelah Nabi Ilyasa melihat Nabi Ilyas dapat menyembuhkan penyakitnya yang cukup parah melalui pertolongan Allah SWT, hal itu menjadi bukti baginya mengikuti ajaran Nabi Ilyas dan beribadah kepada Allah. Sejak sat itu Nabi Ilyas memiliki teman untuk berdakwah.
Sementara itu, tiga tahun telah berlalu sejak Nabi Ilyas diusir oleh kaum Bani Israil. Kaum Bani Israil dilanda kekeringan selama tiga tahun, mereka sangat menderita karena kelaparan dan kematian pun menjadi pemandangan sehari-hari. Mereka mengalami kekurangan air, dan hidup tersiksa. Di samping itu, banyak tanaman dan binatang ternak yang akhirnya mati. Kekeringan terus berlanjut dan tidak ada tanda-tanda kapan akan berakhir. Akhirnya beberapa tokoh masyarakat berkumpul dan membicarakan masalah kekeringan di kota mereka.
Salah seorang dari kaum Bani Israil berkata, "Kita telah diinatkan oleh Ilyas sebelumnya. Akan tetapi, kita tidak memedulikannya, bahkan kita mengusirnya. Sekarang, apa yang diucapkannya telah terjadi kepada kita". "Lalu, apa usulmu untuk terhindar dari azab ini?," jawab salah satu kaum Bani Israil. "Kita harus menemukan Ilyas dan bertobat kepada Allah. Lalu, kita minta Ilyas agar memohon kepada Allah untuk tidak mengazab kita," usul salah satu kaum Bani Israil.
Seketika itu mereka berbondong-bondong dan bertekad mencari Nabi Ilyas, mereka berharap agar Nabi Ilyas dapat membantu mereka keluar dari penderitaan yang telah berlangsung lama tersebut.
Setelah melakukan pencarian yang cukup lama, akhirnya kaum Bani Israil dapat menemukan Nabi Ilyas yang telah ditemani Nabi Ilyasa. Mereka memohon kepada Nabi Ilyas untuk membantu keluar dari penderitaan akibat kemarau yang panjang menimpa mereka selama tiga tahun terakhir. Kaum Bani Israil berjanji kepada Nabi Ilyas akan beriman kepada Allah dan mentaati perintah Nya. Kemudian, mereka pun menghancurkan berhala-berhala mereka secara beramai-ramai. Kaum Bani Israil pun segera beriman kepada Allah.
Melihat penderitaan kaum Bani Israil, akhirnya Nabi Ilyas luluh karena tidak tega melihat penderitaan mereka. Nabi Ilyas kemudian berdoa kepada Allah SWT agar kaum Bani Israil diberikan rahmat-Nya dengan menurunkan hujan. Tak lama kemudian, hujan turun membasahi kota Baalbak. Tanaman mulai tumbuh, dan orang-orang serta binatang mulai dapat menggunakan air sesuai dengan kebutuhan mereka. Kaum Bani Israil pun kembali hidup makmur dan sejahtera.
Namun beberapa tahun kemudian, kaum Bani Israil kembali pada kebiasaan mereka dan mengingkari janjinya dengan kembali menyembah berhala dan menggunakan harta benda mereka untuk berbuat maksiat. Akhirnya Nabi Ilyas kembali berdoa kepada Allah agar kaum Bani Israil mendapatkan azab-Nya. Tak lama kemudian, mereka tertimpa azab dari Allah SWT.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sudah dua pekan sejak Israel memutus pasokan makanan, air, listrik, bahan bakar dan internet di Gaza.
Baca SelengkapnyaSerangan brutal Israel yang terus berlanjut membuat Jalur Gaza terperosok dalam bencana kelaparan.
Baca Selengkapnya1 Ramadan di Palestina jatuh pada Senin (11/3). Warga Jalur Gaza menjalani ibadah puasa di tengah agresi brutal Israel.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah pilu anak Palestina saat melihat orang tuanya ditembak di hadapannya.
Baca SelengkapnyaSerangan tanpa henti Israel membawa Jalur Gaza jatuh ke dalam krisis yang kian parah. Selain kehilangan tempat aman, ribuan orang juga dilanda kelaparan.
Baca SelengkapnyaRentetan serangan Israel membuat warga Jalur Gaza harus merayakan buka puasa Ramadan tanpa kegembiraan.
Baca SelengkapnyaRamadan di Gaza, Warga Berkerumun Sambil Memegang Mangkuk Plastik untuk Sesendok Makanan
Baca SelengkapnyaSalat Idulfitri di Masjidil Aqsa, Yerusalem, juga berlangsung di bawah pengawasan pasukan Israel.
Baca SelengkapnyaBulan Ramadan, kondisi para pengungsi Palestina di kamp pengungsian di Rafah, selatan Gaza semakin memprihatinkan.
Baca SelengkapnyaAgresi brutal Israel di Gaza menyebabkan jutaan warga kekurangan makanan dan terancam kelaparan.
Baca Selengkapnya"Kelaparan Lebih Parah Daripada Mendengar Bom, Setiap Hari Selalu Lebih Buruk dari Hari Sebelumnya"
Baca SelengkapnyaMuslim Palestina di Jalur Gaza kini harus menyambut Ramadan di tengah kecemasan dan ketakutan akan serangan Israel.
Baca Selengkapnya