Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Prajurit Kopassus tolak uang saat amankan Kelapa Gading

Kisah Prajurit Kopassus tolak uang saat amankan Kelapa Gading foto ilustrasi. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Seorang RW di wilayah Kepala Gading menyebarkan surat edaran meminta sumbangan dari warga untuk membayar personel Brimob dan TNI AD yang ditugaskan menjaga daerah mereka. Ternyata tak pernah ada permintaan dana dari aparat keamanan. Surat edaran tersebut murni buatan kepala RW.

Isu duit pengamanan di Kelapa Gading ini tak cuma sekali. Maklum daerah tersebut tergolong kawasan paling elite di Jakarta Utara. Isinya perumahan mewah, ruko dan mal.

Tahun 1998, saat kerusuhan membakar Jakarta, pasukan Kopassus TNI AD ditugaskan menjaga sekitar wilayah Kelapa Gading. Saat itu disebut Kelapa Gading merupakan salah satu target penjarahan dan pembakaran massa.

Batalyon 11 Grup 1 Kopassus yang dipimpin Letkol Doni Monardo ditugaskan masuk ke Jakarta dan mengamankan daerah itu. Doni segera memerintahkan prajuritnya, tak ada satu pun yang boleh tidur di rumah mewah atau mal. Semua harus tidur di rumah rakyat sekitar Kelapa Gading.

Para prajurit juga dilarang menerima uang dengan alasan apa pun. Demikian dicatat dalam buku Kopassus Untuk Indonesia yang ditulis Iwan Santosa dan EA Natanegara.

Keesokan harinya, Letkol Doni didatangi pejabat yang tinggal di Kelapa Gading. Dia minta Kopassus menjaga RW tempatnya tinggal dengan imbalan uang puluhan juta.

Doni menolaknya dengan alasan tak mau 'pagar' yang sudah dibangunnya di sekitar Kelapa Gading bolong. Dia memang sengaja menempatkan pasukannya di sekitar Kelapa Gading untuk menutup akses jika ada massa mau masuk dan menjarah. Bukan di tengah-tengah perumahan mewah atau mal.

Namun di tengah tugas, berembus isu tak sedap bahwa Kopassus menerima uang jaga Rp 2 miliar. Letkol Doni jelas terkejut. Didampingi komandannya, dia mengadakan pertemuan dengan warga Kelapa Gading untuk meluruskan kabar tersebut.

"Tuduhan itu menyakitkan hati. Tentara sudah dibayar oleh negara," tegas Komandan Grup I Kopassus Kolonel Pramono Edhie Wibowo.

Letkol Doni pun mengancam akan menarik pasukannya jika berita itu tak diluruskan.

Benar saja, ternyata berita itu sengaja dibikin oleh sekelompok orang yang biasa menjaga kawasan Kelapa Gading. Karena kehadiran prajurit Kopassus, mereka gigit jari tak lagi menerima uang keamanan.

Kasus itu pun selesai. Doni bernapas lega nama baik Korps Baret Merah tak tercela. Saat akhirnya pasukan Kopassus ditarik dari Kelapa Gading untuk menjaga Medan Merdeka Timur, reaksi rakyat cukup mengharukan saat berpisah.

Bahkan ada tokoh warga yang berkata kalau saja masih punya anak gadis, dia ingin menikahkan putrinya dengan prajurit Kopassus yang berjaga di sana. "Pada baik-baik, ramah dan sopan," kata sang tokoh masyarakat.

Bahkan sampai ada yang menjejali prajurit dengan uang satu plastik saat berpisah. Prajurit itu menolaknya karena sudah diperintah tak menerima apa pun. Uang satu keresek pun ditolak tanpa sesal.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Duduk Perkara ASN Kelapa Gading Barat Paksa PPSU Utang ke Pinjol
Duduk Perkara ASN Kelapa Gading Barat Paksa PPSU Utang ke Pinjol

Kasus dugaan PPSU dipaksa pinjam uang itu masih diselidiki inspektorat DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Beruntungnya Anggota Polres Lombok Timur, Dompetnya Kosong Langsung Diisi Kapolres saat Apel Pagi
Beruntungnya Anggota Polres Lombok Timur, Dompetnya Kosong Langsung Diisi Kapolres saat Apel Pagi

Tak terkira, Kapolres seketika memberi uang secara cuma-cuma.

Baca Selengkapnya
TNI Buka Suara Heboh Tentara Geruduk Polrestabes Medan Minta Prajurit Dibebaskan
TNI Buka Suara Heboh Tentara Geruduk Polrestabes Medan Minta Prajurit Dibebaskan

Sebelumnya, Sebuah video yang memperlihatkan puluhan anggota TNI berseragam lengkap sedang menggeruduk Mapolrestabes Medan.

Baca Selengkapnya
Isu Kapolres Manado Terima Setoran Rp10 Juta/Bulan dari Pengusaha Tambang Bos Brigadir RAT, Ini Kata Polda Sulut
Isu Kapolres Manado Terima Setoran Rp10 Juta/Bulan dari Pengusaha Tambang Bos Brigadir RAT, Ini Kata Polda Sulut

Setoran itu disebut-sebut sebagai imbalan untuk mempekerjakan almarhum Brigadir Rhidal Ali Tomi sebagai pengawal pribadi di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Viral Kades di Grobogan Pamer Uang dalam 5 Kardus, Disebut untuk Bayar Utang
Viral Kades di Grobogan Pamer Uang dalam 5 Kardus, Disebut untuk Bayar Utang

Warganet bertanya-tanya soal sosok Eyang Giriwangi yang diduga sebagai pemilik uang tersebut.

Baca Selengkapnya
Danpuspom Pastikan Tidak Ada Prajurit TNI yang Melanggar di Rempang
Danpuspom Pastikan Tidak Ada Prajurit TNI yang Melanggar di Rempang

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, jika pihaknya telah menurunkan Polisi Militer (POM) TNI di kawasan Pulau Rempang.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Minta Maaf, Begini Penjelasan Ucapan 'Piting' Warga Rempang
Panglima TNI Minta Maaf, Begini Penjelasan Ucapan 'Piting' Warga Rempang

Karena kalimat itu, diakui Yudo, berujung kesalahan tafsir di masyarakat

Baca Selengkapnya
Jujurnya Jenderal TNI Tolak Uang Suap Ratusan Juta
Jujurnya Jenderal TNI Tolak Uang Suap Ratusan Juta

Brigadir Jenderal Eddie M Nalapraya Menolak Uang Suap Ratusan Juta Rupiah.

Baca Selengkapnya
ASN Kelurahan Kelapa Gading Barat Paksa PPSU Utang ke Pinjol untuk Diri Sendiri
ASN Kelurahan Kelapa Gading Barat Paksa PPSU Utang ke Pinjol untuk Diri Sendiri

Kasie di Kelurahan Kelapa Gading Barat ini juga memaksa 100 PPSU lainnya. Mereka pun mengaku tak bisa menolak karena hal itu merupakan perintah atasan.

Baca Selengkapnya
Tegas! Panglima TNI Minta Prajurit Geruduk Polrestabes Medan Diusut: Tak Etis
Tegas! Panglima TNI Minta Prajurit Geruduk Polrestabes Medan Diusut: Tak Etis

Polisi mengabulkan penangguhan penahanan terhadap seseorang berinisial ARH.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Tim Ganjar soal Larangan Pasang Bendera PDIP saat Kunjungan Jokowi, Kader Sampai Digeledah
Kesaksian Tim Ganjar soal Larangan Pasang Bendera PDIP saat Kunjungan Jokowi, Kader Sampai Digeledah

Kesaksian Tim Ganjar soal Larangan Pasang Bendera PDIP saat Kunjungan Jokowi, Kader Sampai Digeledah

Baca Selengkapnya
Egianus Kogoya Klaim Tak Pernah Minta Rp5 Miliar untuk Tebusan Pilot Susi Air, Ini Respons Polisi
Egianus Kogoya Klaim Tak Pernah Minta Rp5 Miliar untuk Tebusan Pilot Susi Air, Ini Respons Polisi

Egianus Kagoya, pemimpin KKB Papua, mengklaim tidak pernah menuntut Rp5 miliar sebagai tebusan untuk pembebasan pilot Susi Air, Philips Mark Marthenz..

Baca Selengkapnya