Kisah TNI merangkul OPM kembali ke pangkuan ibu pertiwi
Merdeka.com - Satu demi satu anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) turun gunung dan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Pembangunan yang terus berlangsung di Papua dan langkah persuasif TNI membuat sebagian anggota OPM menghentikan perlawanan bersenjata.
Jumat (5/5), seorang anggota OPM bernama Yusup Aninam menyatakan kesediaannya kembali ke NKRI. Dia juga menyerahkan sepucuk senjata rakitan dan enam butir munisi kaliber 5,56 mm.
Yusuf Animan merupakan anggota OPM dari kelompok Fernando Worabay yang berbasis di Kampung Sasawa. Sudah 18 tahun Yusup bergabung dengan OPM.
-
Kapan operasi TNI AL di Papua dimulai? Operasi Siaga Tempur Laut dan penyekatan perbatasan di wilayah kerja Koarmada III itu berlangsung sejak Senin (22/4).
-
Siapa yang pimpin operasi TNI AL di Papua? Pelaksanaan operasi tersebut dipimpin Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama TNI Wawan Trisatya Atmaja.
-
Siapa yang memimpin pasukan TNI di Papua? Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia menjelaskan bahwa Bandara di Agandugume tersebut telah dikuasai oleh OPM sejak awal Maret.
-
Siapa yang meminta delapan anak Papua masuk TNI? Kedelapan anak muda itu dimintakan langsung oleh Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman untuk menjadi bagian dari prajurit TNI-AD.
-
Kapan pasukan TNI menyerbu markas OPM? Baku tembak ini sendiri terjadi ketika pasukan TNI melakukan penyergapan markas OPM di wilayah hutan Distrik Aifat Selatan, Maybrat-Papua Barat Daya, pada Sabtu (22/6) sekitar pukul 13.00 WIT.
-
Mengapa pasukan TNI menyerbu markas OPM? Kontak tembak terjadi antara pasukan TNI dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Saya terharu melihat apa yang pemerintah dan TNI lakukan selama ini kepada masyarakat Papua dalam membangun daerah ini lebih baik lagi. Sudah 18 tahun saya dibutakan dengan bergabung dengan kelompok yang tidak sepaham dengan NKRI dan hanya mementingkan kelompoknya saja," tutur Yusup Aninam saat acara di Rumah Dinas Bupati Yapen.
Dandim bersama Wakapolres menjamin keamanan Yusup Aninam saat kembali ke kampungnya di Kainui Distrik Angkaisera Kabupaten Kepulauan Yapen. Sementara Bupati Tony Tesar akan memberikan bantuan kepada Yusuf Aninam untuk modal usaha menjalani kehidupan sebagai nelayan.
Bulan Maret lalu, 154 anggota OPM di Kabupaten Puncak Jaya menyatakan berhenti mengangkat senjata dan kembali ke pangkuan NKRI.
Mereka merasa tidak mendapatkan apa-apa selama mengikuti gerakan separatis bersenjata pimpinan Lekagak Telenggen dan Gombanik Telenggen.
Bupati Wilem menggelar simbolisasi penerimaan kembali mereka ke NKRI dengan penyerahan sehelai bendera merah-putih. Setelah itu, mereka diperbolehkan kembali ke kampung halamannya masing-masing.
Ada beberapa permintaan dari para eks separatis itu. Pertama, mereka meminta jaminan keamanan dari TNI dan Polri pascamenyerahkan diri. Sebab, keputusan mereka itu diyakini membuat bekas pimpinan mereka marah dan hal itu membahayakan keselamatan mereka dan keluarga
Kedua, mereka juga meminta pemerintah setempat membangun honai yang laik dan sehat untuk ditinggali. TNI, Polri dan pemerintah setempat sepakat untuk memenuhi permintaan mereka.
Pemerintah Jokowi dan TNI tengah membangun Jalan Trans Papua yang akan memangkas sulitnya jalur transportasi. Diharapkan ekonomi Papua akan berkembang dengan infrastruktur ini.
Ratusan putera asli Papua jadi TNI
Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian menyebut sejak 2013 hingga 2017 sebanyak 1.500 putra asli Papua dilantik pada jenjang tamtama, bintara dan perwira TNI AD.
Prajurit sebanyak itu merupakan hasil kerja sama pembinaan yang dilakukan dengan para pemimpin daerah yang ada di Papua dan Papua Barat, sehingga putra asli di Bumi Cenderawasih yang ingin mengabdikan diri sebagai abdi negara bisa diakomodasi dengan baik.
"Kami berharap akan lebih banyak lagi putra asli di Papua yang akan kami didik dan lantik menjadi prajurit TNI AD," kata Mayjen Hinsa saat melantik 320 tamtama baru bulan April lalu.
Mantan Dandim Mimika itu menyampaikan bahwa dari 320 tamtama baru yang dilantik dengan pangkat Prajurit Dua (Prada) pada hari ini, 80 orang diantaranya adalah putra asli dari pegunungan tengah Papua.
"Di antara mereka ini, sebanyak 80 orang putra asli Papua yang berasal dari daerah terjauh, terpencil atau pedalaman seperti dari Oksibil, Sinak, Mulia, Wagete. Mereka ini dites secara terpisah, dibina dan dilatih dulu sebelum naik pendidikan dengan harapan ada keterwakilan dari daerah mereka," katanya.
Puluhan tamtama dari daerah terpencil atau terjauh itu, kata Pangdam, diharapkan nantinya bisa kembali ke daerahnya sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) setelah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan selanjutnya yang nantinya bisa diaplikasikan di tengah masyarakat.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang prajurit TNI yang sempat viral, Yusuf Wonda sangat bahagia mendapatkan tugas di Papua karena bisa bertemu dengan saudara-saudaranya.
Baca SelengkapnyaMereka mengaku terpaksa ikut bergabung dalam OPM wilayah Sorong Raya dikarenakan mereka kerap mendapat intimidasi dari pentolan-pentolan OPM.
Baca SelengkapnyaMemakai seragam militer saja nyaris sudah tidak pernah. Tapi kenapa Jenderal ini yang dipilih?
Baca SelengkapnyaAgus mengatakan pembebasan menggunakan soft power dan diplomasi militer.
Baca SelengkapnyaMereka akan berjaga di sejumlah Bandara di Papua dan beberapa titik lainnya.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan ini sangat berdampak positif dalam menjaga stabilitas keamanan di Tanah Papua.
Baca SelengkapnyaPasukan TNI terus melakukan pengejaran terhadap Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Baca SelengkapnyaTerjadi kontak tembak antara Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 133/Yudha Sakti dengan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) wilayah Sorong Raya.
Baca SelengkapnyaKontak tembak terjadi antara pasukan TNI dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Baca SelengkapnyaAKBP Abdus Syukur mengakui memang menerima seorang warga sipil dan saat ini masih diperiksa apakah terlibat dalam kelompok bersenjata atau tidak.
Baca SelengkapnyaSatem Same memang tercatat sempat terlibat dalam aksi penyerangan terhadap Pos Koramil Kisor Tahun 2021
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang prajurit TNI yang ngopi bareng mantan OPM.
Baca Selengkapnya