KKB Papua Berulah Lagi, TNI Tak Gentar
Merdeka.com - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali berulah dengan melakukan penyerangan terhadap anggota TNI yang sedang bertugas. Akibat dua anggota TNI harus gugur.
TNI tak tinggal diam dan akan mengusut pelaku penyerangan sampat tuntas. Berikut kontak senjata antara TNI dan KKB Papua:
TNI dan KKB Papua Kontak Senjata, 1 Aparat Tewas
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Kenapa TNI menganiaya KKB? 'Karena ada informasi dari masyarakat yang menyatakan akan adanya pembakaran Puskesmas di Omukia Kabupaten Puncak. Nah kemudian terjadilah tindakan kekerasan ini,' sambungnya.
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Di mana KKB menyerang? Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kelompok Egianus Kogoya kembali buat onar di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
-
Kenapa TNI butuh pasukan besar di Papua? Butuh ada satu pasukan besar yang diterjunkan serentak untuk mengikat pasukan Belanda di wilayah Merauke.
-
Kapan operasi TNI AL di Papua dimulai? Operasi Siaga Tempur Laut dan penyekatan perbatasan di wilayah kerja Koarmada III itu berlangsung sejak Senin (22/4).
Kontak senjata antara aparat TNI dengan kelompok pemberontak di Puncak Jaya kembali terjadi. Kali ini peristiwa yang terjadi di kawasan Longsran Baganbaga, Distrik Yambi itu menewaskan seorang anggota TNI, Jumat (18/1) lalu. Kapendam XVII Cenderawasih Kol Inf Muhamad Aidi membenarkan insiden tersebut.
Dia mengatakan, kontak senjata itu terjadi saat anggota sedang mendistribusikan logistik, dan tiba-tiba diserang kelompok KKB pimpinan Lekagak Telenggen hingga mencederai Pratu Makamu. Pratu Makamu terkena tembakan di bagian paha kiri, namun karena terlambat evakuasi menyebabkan yang bersangkutan meninggal.
"Korban, Pratu Makamu terlambat mendapat pertolongan dan di evakuasi akibat cuaca buruk," ungkap Aidi seperti diberitakan Antara, Sabtu (19/1).
TNI Buru Pelaku Penembakan
Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan akan memburu pelaku penyerangan anggota TNI di Distrik Yambi, Papua yang menewaskan seorang anggota TNI, Pratu Makamu.
"Pasti kita melakukan pengejaran. Hanya kebiasaan mereka setelah melakukan penyerangan, mereka melarikan diri secara terpencar," kata Kolonel Inf Aidi.
Kolonel Inf Aidi menjelaskan insiden yang dialami korban, Pratu Makamu berawal saat anggota bersama rombongan dari Desa Mulya ke Yambi untuk membawa logistik, namun saat berada di sekitar longsoran, KKB melakukan penembakan dari ketinggian. Sempat terjadi baku tembak sebelum KKB yang dipimpin Lekagak Telenggen lari ke hutan.
Aidi menambahkan, anggota tidak melakukan pengejaran, namun karena lokasi yang sulit menyebabkan anggota kembali dan melakukan penyelidikan di sekitar lokasi tempat KKB menembak. "Dari hasil penelusuran di TKP ditemukan dua magasin beserta isinya, tongkat komando dan dokumen TPN-OPM," jelas Kol Inf Aidi.
Anggota TNI Ditembak saat Amankan Bandara
Kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali menyerang anggota TNI yang sedang bertugas di Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua. Akibatnya, satu anggota TNI dari Yonif Raider 751 VJS Praka Nasrudin gugur dan Praka Abdul Rifai Fasage yang mengalami luka tembak masih menjalani perawatan intensif di RSUD Timika.
Kedua korban ditembak KKB ketika sedang melakukan pengamanan di Bandara Mapenduma untuk mengamankan pesawat rombongan Bupati Nduga yang akan mendarat. Pesawat tersebut membawa bantuan sembako untuk warga Mapenduma.
Panglima TNI akan Usut Gugurnya Anggota TNI
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meminta untuk diusut tuntas atas gugurnya anggota TNI Praka Nasrudin yang tewas ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Terlebih Praka Nasrudin gugur saat sedang melakukan pengamanan di Bandara Mapenduma untuk mengamankan pesawat rombongan Bupati Nduga yang akan mendarat.
"Prajurit Nazaruddin harus gugur di Mapenduma dan akan terus kami cari masalahnya. Karena mereka (melakukan) pengamanan di bandara," kata Panglima TNI.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima TNI Jenderal Agus Subianto berang dengan aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terus menyebar teror di wilayah Papua.
Baca SelengkapnyaKKB juga membakar bangunan pelayanan kesehatan dan tempat ibadah. Hal ini juga menambah rasa takut dan trauma warga Sugapa.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan anggota Brimob dan TNI yang sedang baku tembak dengan KKB OPM Papua dan membuat situasi menjadi memanas.
Baca SelengkapnyaSituasi semakin memanas saat beberapa kali tembakan terdengar dari pihak KKB di sekitar Kampung Eromaga.
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, belasan prajurit dari satuan Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya jalani pemeriksaan internal
Baca SelengkapnyaImbauan itu sebagai bentuk antisipasi penembakan yang dilakukan KKB
Baca SelengkapnyaAlih-alih saling menghargai, mereka justru melakukan penyiksaan terhadap sesama orang asli Papua. Nampak para warga dikumpulkan untuk disiksa ditodong senpi.
Baca SelengkapnyaAparat keamanan masih melakukan penyelidikan terkait kasus penembakan ini.
Baca SelengkapnyaKKB juga sempat terlibat kontak tembak dengan TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaMenurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.
Baca SelengkapnyaSatu orang ditemukan selamat usai bersembunyi di semak-semak dalam kondisi luka terkena panah.
Baca SelengkapnyaUntuk lokasi aksi KKB mayoritas terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Yahukimo, Nduga, dan Pegunungan Bintang.
Baca Selengkapnya