Kompolnas yakin Polisi punya bukti kuat di kasus chat mesum Rizieq
Merdeka.com - Kasus chat mesum antara pimpinan FPI Habib Rizieq Syihab dan Firza Husein tengah diselidiki kepolisian. Rizieq maupun Firza telah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Kompolnas meyakini, kasus ini bukan rekayasa dan bukan bagian dari kriminalisasi ulama sebagaimana tudingan sejumlah pihak. Bahkan Kompolnas mengaku telah mengecek sendiri kebenaran kasus tersebut.
"Apa yang dilakukan okeh Rizieq kaitannya yang ada di media, permasalahan dengan Firza Husein itu benar adanya. Saya sudah cek langsung ke polisi," kata komisioner Kompolnas Suprapto di Ruang Rapat Kompolnas, Jl Tirtayasa VII, No 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jum'at (2/6).
-
Apa isi fitnah yang disebarkan? Ia mengungkapkan kata-kata mengenai anak-anak kulit hitam yang “tidak tahu berterima kasih“, seperti dikutip dari The Guardian dan The New York Times, Senin (6/5). Selain itu, rekaman dari AI tadi juga berisi kata-kata: “Dan jika saya harus mendapat satu lagi keluhan dari satu lagi orang Yahudi di komunitas ini, saya akan bergabung ke pihak lain.“
-
Kenapa Ridwan Kamil bantah akun WhatsApp palsu? Dilansir dari akun Instagram resminya @ridwankamil, Ridwan Kamil telah membantah dan mengklarifikasi nomer WhatsApp tersebut. Ridwan Kamil menuliskan pada akun IG-nya bahwa apapun yang mengatasnamakan Ridwan Kamil terutama urusan meminjam duit itu adalah hoaks.
-
Bagaimana Sadikin Rusli terbukti bersalah? Jaksa menilai terdakwa Sadikin Rusli terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 12 huruf e Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 56 butir ke satu Kitab Undang-Undang Hukum Pidana sebagaimana dakwaan kesatu penuntut umum.
-
Bagaimana KPK mengumpulkan bukti? “Yang jelas terkait subjek saudara B (Bobby) ini masih dikumpulkan bahan-bahannya dari direktorat gratifikasi,“ kata Jubir KPK, Tessa Mahardika Sugiarto di Gedung KPK, Kamis (5/9).
-
Siapa yang membuat rekaman fitnah? Dazhon Darien, guru olahraga dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Pikesville di Baltimore County, Amerika Serikat, diduga membuat rekaman palsu dengan AI yang meniru sang kepala sekolah, Eric Eiswert. Ia mengungkapkan kata-kata mengenai anak-anak kulit hitam yang “tidak tahu berterima kasih“, seperti dikutip dari The Guardian dan The New York Times, Senin (6/5).
-
Siapa yang dituduh menyebarkan hoaks? Berita tersebut diklaim sebagai berita asli Liputan6.com, namun setelah ditelusuri ternyata berita tersebut tidak ditemukan di situs Liputan6.com.
Menurut Suprapto, polisi sudah mempunyai bukti yang sangat kuat dan akurat. Tidak ada kaitannya dengan kriminalisasi. Kejadian ini ada dan sudah benar terbukti. Jika ada yang keberatan maka ia mempersilakan untuk menggunakan jalur praperadilan.
"Polisi mempunyai bukti yang sangat kuat dan akurat," kata Suprapto.
Kompolnas pun telah berpesan kepada polisi, agar kasus ini diusut dengan serius. Kompolnas dalam hal ini ikut mengawasi jalannya penyelidikan dan penyidikan.
Suprapto pun ingin pihak yang merasa dirugikan segera mengajukan praperadilan. Bukan malah melemparkan isu ke media massa.
"Melempar wacana itu ke media, praperadilan aja mengapa susah," kata Suprapto. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaAnam juga membawa misi untuk bagaimana Kompolnas bisa mendorong pencegahan terhadap penyiksaan.
Baca SelengkapnyaPolisi bagi-bagi takjil di jalan tapi tidak ada yang mau ambil lantaran dianggap razia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kompolnas menyarankan untuk tidak terburu-buru menerbitkan surat perintah penyidikan (sprindik) baru terhadap Pegi.
Baca SelengkapnyaKapolsek Limapuluh Kompol Bagus Harry Priyambodo, mengambil inisiatif dengan menyelenggarakan kegiatan sosialisasi di Masjid Jamiatuzzahidin, Selasa (9/1) malam
Baca SelengkapnyaIa menangis histeris saat ibunya menolak permintaan maafnya pasca diamankan di kantor kepolisian.
Baca SelengkapnyaSuaranya terdengar begitu indah dan mampu membius para netizen hingga merasakan kagum.
Baca SelengkapnyaAnggota Kompolnas yang terpilih nantinya akan bertugas di periode 2024-2028.
Baca SelengkapnyaKasus kecelakaan tersebut masih diselidiki Polsek Cakung.
Baca Selengkapnya