Kondisi di Maumere Pascagempa: Aktivitas Normal, Tapi Warga Tak Berani Masuk Rumah
Merdeka.com - Suara pengumuman dari pengeras suara mobil milik Pemda Sikka meredakan kecemasan juga kegalauan Andri, salah seorang warga Kota Maumere. Pengumuman berisi pemberitahuan bahwa warga sudah bisa kembali ke rumah cukup memberikan ketenangan batin baginya dan keluarga.
Tapi Andri tak mau buru-buru pulang. Keterkejutan akibat guncangan gempa yang baru dialami, membuatnya waspada.
"Sekitar jam 15.00 WITA, ada calling lagi dari pemerintah sudah boleh kembali ke rumah. Kami pulang lagi. Saya bilang sabar dulu, jam 4 baru kita pulang," ujar dia saat dihubungi Merdeka.com, Selasa (14/12) sore.
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Siapa yang membangun kembali kehidupan setelah bencana? Kisah letusan Gunung Vesuvius tidak lagi hanya tentang pemusnahan, namun juga mencakup kisah mereka yang selamat dari letusan dan kemudian membangun kembali kehidupan mereka.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Apa yang terjadi setelah Gempa Besar Kanto? Gempa tersebut berkekuatan 7,9 skala magnitudo, dengan titik fokusnya berada jauh di bawah Pulau Izu Oshima di Teluk Sagami. Badai api yang luas dan bahkan pusaran api yang terjadi setelahnya menambah jumlah korban tewas akibat bencana ini.
-
Apa yang terjadi setelah gempa Jogja? Banyak warga yang mengalami luka dan langsung dibawa ke tanah lapang. Mereka dievakuasi dengan peralatan seadanya. Ada yang digotong dengan tandu, ada yang dibawa pakai becak, mesin pembajak sawah, dan tak sedikit yang digotong beramai-ramai.
-
Bagaimana kondisi rumah setelah longsor? Kondisi rumah-rumah yang berada di lokasi bencana tampak banyak yang hancur rata dengan tanah. Rumah yang masih berdiri sudah tak lagi menyisakan atap atau tembok dinding.
Situasi di kota Maumere sendiri mulai berangsur normal. Masyarakat yang mengungsi pun mulai kembali ke rumah masing-masing. Namun, belum berani masuk ke dalam rumah.
Warga-warga di kompleks tempat Andri tinggal bahkan masih memilih untuk duduk saja di teras rumah masing-masing. "Maumere sekarang mereka di teras. Tidur di teras. Semua orang duduk di teras semua," ungkap dia.
Kepanikan warga pun berangsur mereda. Kabar soal adanya korban jiwa maupun kerusakan fasilitas belum terdengar. Namun demikian, keberanian untuk memasuki rumah belum ada. Lantaran tak berapa lama ketika Andri dan keluarga sampai di rumah, gempa kembali mengguncang.
"Sekitar 10 menit lalu ada gempa lagi. Gempa lagi. Lebih besar dari yang pertama. Sekitar mau jam 5 (sore), jam 4.49 lah. Goyang (gempa) lebih besar dari yang pertama, tapi dia cepat saja. Goyang sampai bunyi gemuruh. Kalau lama macam tadi pagi, hancur semua rumah di sini," ujarnya.
©2021 Merdeka.com/Wilfridus Setu EmbuSaat ini, lanjut Andri, aparat pemerintah maupun jajaran kepolisian masih terus melakukan patroli untuk mengecek situasi dan kondisi Maumere.
Gempa ini tidak membuat warga kembali keluar rumah atau mengungsikan diri. Mereka memutuskan untuk tetap bertahan di teras rumah masing-masing.
"Polisi masih patroli. Hanya masyarakat sudah seperti biasa. Hanya gempa lagi. Orang keluar lagi," jelasnya.
Hingga saat ini, masyarakat masih terus waspada. Tak mau dengan cepat menarik napas lega dan berpikir bahwa gempa sudah berhenti mengguncang Maumere.
©2021 Merdeka.com/Wilfridus Setu EmbuDia pun menjelaskan, saat pertama kali gempa terjadi, memang timbul kepanikan. Warga yang tinggal di dekat wilayah pantai berlarian meninggalkan kediaman. Mencari perlindungan ke tempat yang lebih tinggi.
Ada beberapa tempat yang dituju sebagai tempat menyelamatkan diri. Semuanya rata-rata berada di perbukitan di luar kota Maumere.
Ada juga yang tidak meninggalkan kota. Namun, mencari tempat di dalam kota yang dianggap cukup jauh dari bibir pantai.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa dengan magnitudo 5,4 kembali mengguncang Kupang dan sekitarnya, Minggu (12/11) pukul 09.17 WIT.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga Garut tetap berjaga di luar rumah setelah merasakan gempa magnitudo 6,5 yang dimutakhirkan menjadi 6,2. Mereka khawatir terjadi gempa susulan.
Baca SelengkapnyaSebagian dinding rumah mereka juga roboh, akibat gempa bumi yang terjadi pada Kamis sore kemarin.
Baca SelengkapnyaKAI Commuter mengarahkan keluar dan masuk penumpang melalui pintu timur Stasiun Manggarai.
Baca SelengkapnyaUsai satu tahun waktu berselang sejak terjadinya gempa Cianjur 2022, kini kondisi rumah-rumah warga cukup mengejutkan. Begini potretnya.
Baca SelengkapnyaMapolsek Sulamu di Kabupaten Kupang juga rusak parah.
Baca SelengkapnyaRumah yang roboh berada di Desa Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Pangandaran.
Baca SelengkapnyaKorban Gempa di Sumedang akan Ditempatkan di Tenda Darurat
Baca SelengkapnyaMasyarakat merasakan gempa dengan guncangan sedang hingga lemah.
Baca SelengkapnyaStatus gunung api itu naik dari Level II Waspada menjadi Level III Siaga, terhitung sejak kemarin sore, 6 November 2024.
Baca SelengkapnyaSebelumnya sejumlah perjalanan kereta api mengalamai keterlambatan dan pengalihan akibat banjir tersebut.
Baca Selengkapnya248 rumah rusak dan 456 warga harus mengungsi, akibat gempa Sumedang
Baca Selengkapnya