Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KontraS: Kalau warga Kampung Pulo kriminal, kenapa ada RT dan RW?

KontraS: Kalau warga Kampung Pulo kriminal, kenapa ada RT dan RW? Warga Kampung Pulo bentrok dengan Satpol PP. ©2015 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI terhadap warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Kamis (20/8) lalu menimbulkan bentrok hebat. Satpol PP, Polisi terlibat adu fisik dengan warga yang menolak penggusuran. Akibat bentrok ini, banyak aparat maupun warga luka-luka terkena pukulan dan lemparan batu.

Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar ikut berkomentar tentang bentrokan tersebut. Dia menilai aneh dengan sikap Pemprov DKI yang menggusur warganya, sebab warga itu memiliki sertifikat hak milik tanah di Kampung Pulo.

"Kalau misalnya warga kampung pulo itu kriminal, kenapa ada RT dan RW, kenapa sebagian dari mereka punya sertifikat," kata Haris di Gedung LBH Jakarta, Minggu (23/8).

Haris juga menilai, aksi Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavia hanya cari popularitas saja. "Mungkin, Kapolda numpang popularitas saja terhadap Ahok," kata Haris.

Di kesempatan yang sama, warga Kampung Pulo Holili menilai, sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak jelas. Dulu sebelum jadi gubernur, lanjut dia, Ahok mengakui keberadaan warga di Kampung Pulo.

"Beliau mengakui tanah ada di Kampung Pulo. Secara lisan beliau tahu sendiri sejarah Kampung Pulo," tuturnya.

Holili menyatakan, warga Kampung Pulo sudah ada sebelum Indonesia merdeka sekitar tahun 1926. Karena itulah, mereka tak mau pindah begitu saja dari Kampung Pulo.

"Kami minta hak ganti rugi kami. Kami mempunyai sertifikat tanah Kampung Pulo sejak dahulu kami menetap," pungkasnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kabareskrim: Ada Kades Kumpulkan Dana Desa untuk Plesiran
Kabareskrim: Ada Kades Kumpulkan Dana Desa untuk Plesiran

Wahyu menilai, penyelewengan dana desa ini diakibatkan para kepala desa tak memiliki pengetahuan yang memadai.

Baca Selengkapnya
Ahok Sampai Heran Lihat Koruptor Harta Sudah Disita, Pas Bebas Lebih Kaya Naik Roll-Royce
Ahok Sampai Heran Lihat Koruptor Harta Sudah Disita, Pas Bebas Lebih Kaya Naik Roll-Royce

Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.

Baca Selengkapnya
Kabareskrim Akui Masih Ada Polisi yang Punya Sifat Koruptif
Kabareskrim Akui Masih Ada Polisi yang Punya Sifat Koruptif

Wahyu mengklaim bakal menyelesaikan masalah polisi korupsi.

Baca Selengkapnya
PDIP Temukan Indikasi Oknum Kepolisian Cawe-Cawe Di Pilgub Jateng
PDIP Temukan Indikasi Oknum Kepolisian Cawe-Cawe Di Pilgub Jateng

Ronny menyebut kecurangan TSM bisa dilihat dari adanya pengerahan atau mobilisasi kepala desa untuk mendukung salah satu paslon di Pilgub Jateng.

Baca Selengkapnya
Berkali-kali Ketahuan Pungli, Pos Polisi Langsung Diubah Jenderal Polri jadi Kantor Provos
Berkali-kali Ketahuan Pungli, Pos Polisi Langsung Diubah Jenderal Polri jadi Kantor Provos

Jenderal polisi berani ubah pos lantas jadi kantor provos usai kerap jadi ladang pungli anggota. Ini sosoknya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kejutan Ahok Respons Ridwan Kamil Janjikan Setiap RW di Jakarta RP200 Juta
VIDEO: Kejutan Ahok Respons Ridwan Kamil Janjikan Setiap RW di Jakarta RP200 Juta

Ridwan Kamil mengusulkan anggaran di setiap RW diberikan Rp100-Rp200 juta

Baca Selengkapnya
Pramono Anung Bakal Hidupkan Kembali Salah Satu Program Peninggalan Ahok
Pramono Anung Bakal Hidupkan Kembali Salah Satu Program Peninggalan Ahok

Pramono menyampaikan hal itu di hadapan ratusan relawan saat deklarasi Rumah Bersama Pramono-Rano.

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil Janji Beri Rp200 Juta Setiap RW, Ahok: Tanggung Jawabnya Juga Besar
Ridwan Kamil Janji Beri Rp200 Juta Setiap RW, Ahok: Tanggung Jawabnya Juga Besar

Ahok ingin agar RT/RW ke depannya bisa mengikuti konsepnya sewaktu dirinya menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya