Kowad Dianggap Korban Tes Keperawanan, Begini Penjelasan Kapuskesad
Merdeka.com - Penggagas petisi hapus tes keperawanan terhadap prajurit wanita, Latisha Rosabelle, menyinggung anggota Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) sebagai korban dan penyintas tes keperawanan yang diselenggarakan di masa lalu.
Latisha menyampaikan apresiasinya atas penghapusan tes keperawanan di tubuh TNI AD. Dalam sesi tanya jawab, dia pun menanyakan apakah ke depannya akan ada permohonan maaf secara resmi dari TNI AD kepada para wanita yang kini telah bergabung.
"Apakah ada pengakuan salah secara resmi dari TNI AD?" tanya Latisha saat diskusi virtual, Rabu (1/9).
-
Apa yang Kartika Putri minta maaf? Untuk semuanya, aku meminta maaf lahir dan batin atas segala kesalahan yang aku perbuat, baik disengaja maupun tidak aku sengaja. Aku hanyalah manusia biasa yang banyak salah dan dosa,' tulis Kartika Putri.
-
Kenapa Kartika Putri minta maaf? Untuk semuanya, aku meminta maaf lahir dan batin atas segala kesalahan yang aku perbuat, baik disengaja maupun tidak aku sengaja. Aku hanyalah manusia biasa yang banyak salah dan dosa,' tulis Kartika Putri.
-
Siapa yang Kartika Putri minta maaf? Untuk semuanya, aku meminta maaf lahir dan batin atas segala kesalahan yang aku perbuat, baik disengaja maupun tidak aku sengaja. Aku hanyalah manusia biasa yang banyak salah dan dosa,' tulis Kartika Putri.
-
Bagaimana Pangkoopsudnas sampaikan permohonan maaf? 'Dengan telah berakhirnya tugas saya di Koopsudnas, sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, saya atas nama keluarga dan pribadi menyampaikan permohonan maaf. Saya berharap jalinan silaturahmi, tetap terpelihara. Saya juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas loyalitas, dedikasi dan kinerja baik dari seluruh anggota sekalian dalam membantu tugas saya selama di Koopsudnas,' ujar Tonny.
-
Siapa yang minta maaf? 'Saya ingin meminta maaf kepada Alex atas pernyataan saya yang terlalu 'kasar' dalam wawancara setelah balapan. Saat itu, emosi saya sangat tinggi karena situasi yang terjadi dan saya melihat data telemetri dari sudut pandang yang negatif. Namun, saya menyadari bahwa kata-kata saya terlalu 'kasar'. Saya tidak bermaksud menyatakan bahwa ia sengaja menyebabkan kecelakaan saya,' ujar Bagnaia.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat (Kapuskesad) Mayjen TNI Budiman mencoba meluruskan kesalahpahaman yang ada.
"Ada satu mungkin kesalahan penafsiran sehingga menulis di situ pemeriksaan dua jari untuk pemeriksaan hymen calon wanita TNI masa lalu. Itu keliru, karena pemeriksaan dua jari itu, memasukkan dua jari dengan menerobos hymen itu tidak pernah dilakukan. Kriminal kalau ada," tutur Budiman.
Menurut Budiman, di masa lalu pemeriksaan secara manual organ genetalia eksternal wanita tetap tidak boleh merusak lubang yang ada. Secara teknis, pemeriksaan tiga jari dilakukan dengan memasukkan satu jari ke anus untuk mengangkat pinggul dan dua jari lainnya sedikit membuka vagina agar kondisi selaput dara dapat terlihat.
"Jadi tidak ada sebenarnya pelanggaran kekerasan sehingga yang bersangkutan tidak virgin lagi," jelas dia.
Hanya saja, Budiman mengakui bahwa mungkin saja ada kesalahan prosedur dalam hal lainnya. Seperti suasana ruangan yang kurang representatif, hingga keberadaan laki-laki atau panitia yang dinilai tidak berkepentingan saat pemeriksaan dan masuk dalam permasalahan etika.
"Jadi kalau permohonan maaf bukan kewenangan saya. Saya di sini bukan mewakili Kasad, tapi Kapuskesad," Budiman menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penetapan tersangka Kepala Basarnas menuai polemik.
Baca SelengkapnyaApabila menyangkut evaluasi pos penempatan perwira TNI pada jabatan sipil tentu harus evaluasi undang-undang.
Baca SelengkapnyaKPK meminta maaf karena tidak berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak TNI sebelum mengumumkan keterlibatan Henri Alfandi. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaPermintaan maaf disampaikan usai Danpuspom TNI Marsda Agung Handoko mendatangi markas antirasuah.
Baca SelengkapnyaBikin Geger, Dua Ratu Kecantikan Datangi Kantor Militer Thailand, Ternyata Ini Sebabnya
Baca SelengkapnyaSerda Khusnul belum lama ini membagikan potret ketika dirinya masih pendidikan vs potret terbarunya. Penampilannya jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaSertu Estarina merupakan Kowad yang pernah menjadi pasukan perdamaian.
Baca SelengkapnyaBerikut momen saat polwan cantik blak-blakan dilulusan masuk polisi di depan Kapolri dan Panglima TNI.
Baca SelengkapnyaKalau kasus KPK menyangkut militer seharusnya diserahkan dan kerjasama dengan pihak Puspom TNI.
Baca SelengkapnyaTNI sudah melakukan reformasi internal, baik dari segi struktur, doktrin hingga kultur atau budaya.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka sesuai hasil gelar perkara dari Pomdam III/Siliwangi.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas ditetapkan menjadi tersangka. Tetapi, KPK malah minta maaf.
Baca Selengkapnya