Kowani: 7.000 Perempuan Indonesia dan Asean Hadiri Peringatan Hari Kebaya di Istora 24 Juli
Rubi mengungkap alasan perempuan dari Asean turut dihadirkan
kowaniRubi mengungkap alasan perempuan dari Asean turut dihadirkan
Kowani: 7.000 Perempuan Indonesia dan Asean Hadiri Peringatan Hari Kebaya di Istora 24 Juli
Kongres Wanita Indonesia (Kowani) bakal menggelar acara peringatan Hari Kebaya Nasional (HKNl pada tanggal 24 Juli 2024.
Acara itu bakal digelar di Istora Senayan yang akan dihadiri 7000 perempuan Indonesia hingga Asean.
-
Mengapa Kowani berziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata? Karena ini hari kebaya nasional jadi tentunya kita harus menghargai dan mengenang para pahlawan yang mempunyai sejarah tentang budaya nasional," tukasnya.
-
Apa yang dimaksud dengan "pikiran kotor" dalam konteks ini? Pikiran kotor merupakan salah satu bentuk gangguan yang dapat dialami oleh siapa saja. Ini bisa berupa berbagai hal, seperti pikiran tidak senonoh, cabul, hingga pikiran untuk melakukan perbuatan buruk seperti mencuri, membunuh, dan lain sebagainya.
-
Apa itu Koba? Melansir dari liputan6.com, koba merupakan tradisi lisan yang berkembang di masyarakat Riau. Tradisi ini berupa cerita yang disampaikan dengan nyanyian.
-
Siapa yang akan melepas ibu-ibu yang berpoco-poco dari kantor Kowani? Dan juga kami mengundang Mas Gibran bersama Mbak Selvy untuk melepas ibu ibu yang berpoco-poco dari kantor Kowani," ucapnya.
-
Dimana lokasi kos-kosan Tukul Arwana? Dibangun di Dekat Kontrakan Lama Tukul Tukul Arwana dan mendiang istrinya membangun kos-kosan di samping gedung kontrakan lama mereka.
-
Kapan Koba biasanya dipertunjukkan? Koba biasa digelar pada malam hari sesudah salat isya dan berakhir pada pagi harinya. Apabila cerita belum tamat, tukang koba akan melanjutkan pada malam berikutnya.
"Nanti Insha Allah dengan rangkaian acara dan hari puncak pada tanggal 24 Juli di istora senayan hadir 7000 perempuan Indonesia dan bukan hanya perempuan di Indonesia, tetapi perempuan dari Asean," kata Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wigoyo sebelum membuka diskusi persiapan HKN di Kantor Kowani, Jakarta Pusat, Jumat (5/7).
Rubi mengungkap alasan perempuan dari Asean turut dihadirkan. Dia mengatakan, hal ini bertujuan agar kebaya Indonesia diakui oleh Unesco.
"Kaena tujuan kita adalah goalnya diakui sebagai warisan tak benda oleh Unesco bersama dengan negara negara Asean lainnya yaitu adalah Malaysia, Singapura, Brunei dan Thailand," ucapnya.
Rubi menuturkan, pada tanggal 24 Juli nanti bukan hanya politisi yang mengenakan kebaya.
Tetapi para peneliti, jurnalis, hingga para pedagang.
- Aksi Wanita Bawa Kereta Kelinci di Momen Wisudanya Ini Viral, Curi Perhatian
- Kesaksian Istri Pembunuh Wanita dalam Koper: Kaget Tiba-Tiba Suami Rajin Salat
- Jalani Akad Nikah dengan Busana Adat Sunda, Intip Potret Kebahagiaan Rizky Febian dan Mahalini Raharja
- Karayuki-san, Potret Gelap dan Mengerikan Wanita Penghibur Jepang di Nusantara
- Jelang Pilkada Bali 2024, Ini Bocoran Golkar soal Nama Diusung
- Solusi Anggota DPR agar Tapera Tak Bermasalah seperti Asabri dan Taspen
"Bukan memerankan tapi pelaku langsung pedagang sayur, pedagang jamu, kemudian juga ada cleaning service yang ada di jalan jalan," tuturnya.
Rubi menambahkan, rencananya Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir pada acara di Istora itu. Menurutnya, pencanangan hari kebaya nasional ini adalah warisan dari pemerintahan Jokowi.
"Insya Allah tentunya bapak presiden akan hadir karena merupakan legacy dari pemerintahan dari kabinet Indonesia Maju, dengan menurunkan legacy pencanangan hari kebaya nasional," ucap Rubianto.
"Jadi alhamdulillah kita bisa sebagai pencetak sejarah, kita bisa sebagai history maker," tukasnya.