Lagi buat drainase, 3 pekerja tewas tertimpa dinding penahan tanah
Merdeka.com - Tiga pekerja proyek drainase di Purbalingga, Jawa Tengah tewas tertimpa talud (dinding penahan tanah) jalan yang berada di atasnya. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 WIB, saat ketiga korban sedang membuat drainase yang berada di bawah talud di Dusun Gembrungan Desa Selakambang, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga, Jawa Tengah tersebut, Senin (19/9).
Ketiga pekerja yang tewas tersebut, yakni Partono (38) Warga Desa Sinduraja Kecamatan Kaligondang, Suparjo (55) warga Desa/Kecamatan Pengadegan, dan Sukirman (26) warga Desa Selakambang, Kecamatan Kaligondang.
Menurut Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Kalogondang Ajun Komisaris SS Udiyono, saat pengerjaan proyek ada empat pekerja yang sedang membuat drainase.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Dimana Pegawai Konveksi di Jakbar terjatuh? Seorang pegawai konveksi inisial CSC (38) harus meregang nyawa, setelah jatuh dari dalam lift sebuah rumah konveksi di kawasan Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (2/9).
-
Siapa saja yang terdampak Pegawai Konveksi di Jakbar terjatuh? 'Sedang bekerja menaikan barang dari lantai 1 ke lantai 5, lift tersebut mengalami overload,' kata Ade Ary dalam keteranganya, Selasa (3/9).
-
Bagaimana Pegawai Konveksi di Jakbar terjatuh? Lalu korban (CSC) masuk ke dalam lift sehingga mengakibatkan benturan keras di kepala,' kata Ade Ary.
-
Dimana lokasi tanggul yang jebol? Dalam video melalui drone, tampak cukup luasnya lahan yang terkena terjangan banjir bandang tersebut. Tampak jembatan Sungai Tuntang sudah tidak tampak seutuhnya.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
"Saat itu, keempat pekerja sedang membuat drainase di bawah talud tersebut. Namun, saat penggalian, ternyata kedalamannya melebihi pondasi talud tersebut. Akhirnya talud roboh ke arah depan, yakni tempat mereka mengerjakan proyek drainase," ujarnya saat dihubungi, Senin (19/9).
Saat itu, lanjut Udiyono, salah satu pekerja bernama Mastur (26) warga Desa Penaruban Kecamatan Bukateja, berhasil menyelamatkan diri. Namun nahas, tiga temannya yang bekerja di sekitarnya tertimpa talud dan langsung meninggal di lokasi kejadian.
"Ketiganya kemudian tertimpa talud setinggi 2,1 meter, sepanjang 20 meter. Selain itu, diperkirakan talud yang retak mencapai 50 meter," ucapnya.
Korban yang meninggal kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Goeteng Taroenadibrata untuk dilakukan pemulasaraan. Peristiwa tersebut sempat menarik perhatian warga yang melintas di lokasi kejadian.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tembok turab kali tiba-tiba roboh dan menimpa empat pekerja sedang mengerjakan konstruksi cakar ayam.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia bernama Fauzi (32) dan Andri (38).
Baca SelengkapnyaKejadian itu terjadi saat para pekerja galian sedang menggali tanah di sekitar area.
Baca SelengkapnyaProyek senilai Rp830 juta itu disebut dikerjakan oleh pihak ketiga.
Baca SelengkapnyaTebing Setinggi 100 Meter Longsor, 4 Penambang dan 2 Truk Pasir Tertimbun Material Tanah
Baca SelengkapnyaSatu korban longsor di area penambangan pasir Pronojiwo, Kabupaten Lumajang ditemukan meninggal dunia di kedalaman 20 meter. Tiga lainnya dilaporkan masih hilan
Baca SelengkapnyaLubang sumur bor itu merupakan lorong berlapis. Tersusun oleh batuan keras yang mengandung emas.
Baca SelengkapnyaRekan korban berusaha mengevakuasi korban ke RSUD Tangerang guna mendapatkan perawatan medis. Namun, nyawanya tak tertolong.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat kedua korban, JM (73) dan ST (60), membersihkan sumur milik tetangganya pada Senin kemarin.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).
Baca Selengkapnya