Lebih dari enam jam, ribuan kendaraan terjebak macet di Puncak
Merdeka.com - Arus lalu lintas di jalur Puncak, Ciawi-Megamendung-Cisarua mengalami kemacetan parah lebih dari 15 kilometer akibat lonjakan kendaraan yang datang dari arah Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi (Jabodetabek), Kamis (24/12). Bahkan tak sedikit pengguna jalan yang mengeluhkan kendaraanya tak bisa bergerak sama sekali sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB.
Kondisi tersebut disebabkan ruas jalan jalur Puncak yang tak seimbang dengan volume kendaraan, baik dari arah Jakarta maupun Cianjur. Bahkan, antrean kendaraan didominasi kendaraan pribadi berpelat B dan bus pariwisata, sehingga nampak mengular jelang kawasan Puncak.
Saking padatnya, selama lebih dari empat jam kendaraan yang biasanya antre memasuki kawasan berhawa sejuk itu selepas keluar Gerbang Tol (GT) Ciawi, pada libur panjang kali ini ekor kepadatan kendaraan mencapai ruas tol Jagorawi, tepatnya hingga GT Sentul Selatan.
-
Dimana Tol Puncak akan dibangun? Selain Tol Bosicuba, pemerintah juga akan membangun Tol Puncak sepanjang 51 kilometer, mulai dari Caringin, Megamendung hingga Cianjur.
-
Bagaimana cara ke Sentul? Jika Anda ingin berlibur ke Sentul, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum. Dari Jakarta, Sentul bisa ditempuh dalam waktu sekitar 1-2 jam, tergantung kondisi lalu lintas.
-
Dimana jalur terjal ada di Gunung Puncak Jaya? Selain menjadi salah satu gunung tertinggi di Indonesia, Puncak Jaya memiliki jalur pendakian yang ektrem. Pasalnya, gunung ini dipenuhi oleh batuan tebing yang terjal.
-
Dimana letak tol Semarang-Batang? Jalan Tol Batang-Semarang merupakan jalan tol yang membentang sejauh 75 kilometer antara Kota Semarang dan Batang.
-
Dimana puncak kepadatan jalan tol? Untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan di sejumlah ruas tol, seperti tol arah Jawa Timur maupun arah Merak, Polri dan Jasa Marga telah menyiapkan upaya.
-
Dimana tol Cimanggis-Cibitung digunakan untuk mudik? Dikutip melalui akun instagram @tmcpoldametro, dijelaskan nantinya jalan tol sepanjang 19,65 Km akan mencangkup Cimanggis - Cibitung, segmen Nagrak - Cibitung yang sudah bisa digunakan sampai 16 April 2024.
Tak hanya itu, kemacetan juga disebabkan banyaknya kendaraan keluar masuk menuju tempat wisata dan penginapan di kawasan Megamendung dan Cisarua. Bahkan, banyak juga Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan hingga menghabiskan sebagian badan jalan. Selain itu, ntrean kendaraan hingga tol Jagorawi disebabkan ruas jalan selepas tol Jagorawi mengalami penyempitan atau bottle neck (leher botol) di simpang Gadog.
"Padahal saya sengaja berangkat dari rumah pagi-pagi sekali. Biar enggak terjebak macet. Ternyata setelah melewati rest area Sentul Tol Jagorawi, arus lalu lintas mulai padat. Bahkan, kendaraan mulai tidak bergerak sama sekali, ketika keluar Gerbang Tol Ciawi," ujar M Thalib (45), warga Cakung, Jakarta Utara yang rencananya menginap di kawasan Puncak Pass selama libur panjang bersama keluarganya saat ditemui di KM 45 Tol Jagorawi, tepatnya Desa Pandansari, Ciawi, Kabupaten Bogor, Kamis (24/12).
Senada, Ryan Santosa (28), warga Cibubur, Jakarta Timur bersama rekannya hendak berwisata dan menginap ke kawasan Cipanas, Cianjur terjebak kemacetan lebih dari lima jam. "Bahkan karena kendaraan tidak bergerak sama sekali. Sebagian teman-teman sengaja berteduh dan main kartu di rerumputan tepi jalan tol dekat pom bensin GT Ciawi. Ya, mau bagaimana lagi, sudah risiko liburan ke Puncak, apalagi saat libur panjang begini harus siap dengan kemacetan seperti ini," ungkapnya.
Guna mengurai kemacetan parah, petugas Satuan Lalu Lintas Polres Bogor baru mulai memberlakukan sistem one way (satu arah) dengan memprioritaskan kendaraan yang datang dari arah Jakarta pada pukul 11.00 WIB. Bahkan, tidak ada pemberitahuan kapan jalur akan diberlakukan normal kembali, dikarenakan meski sudah diberlakukan one way, semakin sore, tepatnya hingga pukul 13.30 WIB, meningkatnya jumlah kendaraan membuat arus lalu lintas mulai dari Simpang Gadog hingga Riung Gunung, bahkan Rindu Alam (Perbatasan Bogor-Cianjur) tak kunjung terurai.
Kasat Lantas Polres Bogor AKP Bramastyo Priaji menjelaskan one way pada libur panjang kali ini sesuai dengan peraturan yang sudah berjalan, bahwa one way diberlakukan saat hari Libur Nasional/Cuti Bersama, Sabtu dan Minggu.
"Untuk pengamanan jalur selama operasi Lilin Lodaya 2015 yang dimulai Kamis (24/12) hingga Sabtu (02/01) pemberlakuan one way rutin diberlakukan dalam satu hari sebanyak dua kali. Sekali one way arah atas/Puncak (arus dari Cianjur/Puncak ditutup) mulai pukul 09.00-11.00 WIB. Kemudian pada pukul 14.00-19.00 WIB one way dilakukan dari arah sebaliknya yakni untuk arus dari Jakarta menuju Puncak ditutup mulai pukul 14.00-19.00 WIB," katanya.
Namun demikian menurutnya, jadwal one way sewaktu-waktu bisa berubah tergantung dari situasi dan kondisi volume kendaraan yang datang dari kedua arah, baik dari Jakarta menuju Puncak, maupun sebaliknya.
"Jadwal yang sudah ditetapkan selama operasi lilin itu sewaktu-waktu bisa berubah menyesuaikan kondisi arus lalin. Di luar jadwal itu, berarti jalur normal dua arah (Two Way)," ungkapnya.
Pihaknya memprediksi peningkatan volume kendaraan akan terus terjadi seiring masa libur panjang hari raya sangat berdekatan dengan menjelang malam pergantian tahun 2015 ke 2016.
"Sedangkan khusus untuk pengamanan malam tahun baru 2016 di jalur Puncak, dari Satlantas Polres Bogor hanya mengerahkan 150 personel yang ditempatkan disejumlah simpul kemacetan. 150 personel itu belum termasuk dari Sabhara, Brimob Polda Jabar dan TNI, yang jumlahnya mencapai 1.200 personel," tandasnya.
AKBP Bramastyo menambahkan, pihaknya mengimbau masyarakat dan wisatawan yang akan merayakan malam tahun baru di kawasan Puncak, agar lebih awal untuk berangkatnya.
"Kalau bisa bagi mereka yang sudah membooking penginapan datang lebih awal mulai 30-31 Desember pagi sudah berada di Puncak. Dikarenakan apabila terjadi kepadatan menjelang malam pergantian tahun, maka arus lalu lintas yang akan mengarah ke Cianjur melalui jalur Puncak, akan dialihkan ke jalur Transyogi-Jonggol dan Sukabumi pada pukul 18.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB, agar kepadatan bisa mudah terurai," paparnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memasuki H-4 Lebaran pada Sabtu (6/4), ribuan kendaraan mengantre untuk memasuki Pelabuhan Merak, Kota Cilegon.
Baca SelengkapnyaMemasuki H-4 lebaran, Sabtu (6/4), ribuan kendaraan antre untuk masuk Pelabuhan Merak, Kota Cilegon. Antrean panjang terjadi hingga masuk ke dalam tol.
Baca SelengkapnyaPolisi menerapkan pemeriksaan ganjil genap (gage) sebelum memasuki Jalur Puncak.
Baca Selengkapnya"Makanan di restoran juga tinggal sisa sedikit. Beli sate, harus berebutan karena satenya tinggal 15 tusuk," tutur Rai.
Baca SelengkapnyaPuluhan polisi disiagakan di sejumlah titik, mulai dari Bundaran Tugu Lampu Gentur hingga kawasan Puncak Pass.
Baca SelengkapnyaKendaraan tidak berjalan sama sekali di kawasan Puncak. Para pengendara yang lelah memutuskan beristirahat di pinggir jalan.
Baca Selengkapnya"Karena macetnya parah dua jam sampai enggak gerak," cerita Eko yang terjebak macet
Baca SelengkapnyaKendaraan didominasi para pemudik hendak balik ke kota asalnya. Tingginya volume kendaraan juga dipicu banyaknya wisatawan.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui penyebab ribuan truk tersebut memutuskan untuk berhenti di badan jalan.
Baca SelengkapnyaDari 150 ribu kendaraan yang ada di jalur wisata Puncak selama Minggu (15/9), saat ini sudah terkuras sebagian, dan menyisakan sekitar 80 ribu kendaraan.
Baca SelengkapnyaAntrean panjang kendaraan juga terlihat di sejumlah jalur alternatif yang terdapat di sepanjang jalur Cipanas.
Baca SelengkapnyaTernyata tak hanya jalur kawasan Puncak Bogor saja yang mengalami kemacetan. Sejumlah jalur pendakian di berbagai daerah turut menarik minat ribuan wisatawan.
Baca Selengkapnya