Lewat Buku, Hendropriyono Cerita Penangkapan Bung Hatta Hingga Koes Bersaudara
Merdeka.com - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Abdullah Mahmud Hendropriyono akan meluncurkan buku autobiografinya SPY SI secara online, Kamis (7/5). Dalam buku itu, Hendro menceritakan kisah di dunia intelijen.
"SPY SI itu singkatan dari Sebagian Pengalaman Yang Saya Ingat. Kebetulan. Tapi memang di dalamnya, karena saya besar di intelijen, pendekatannya banyak di intelijen," kata Hendropriyono kepada Liputan6.com, Kamis (7/5).
Buku setebal 300 halaman yang ditulisnya sendiri ini, menyematkan beberapa cerita sejarah. Seperti cerita soal penangkapan Bung Hatta.
-
Siapa yang melatih intelijen Indonesia? Tak lama kemudian, agen-agen Mossad mulai melatih dinas intelijen Indonesia dan sejumlah personel militer.
-
Apa yang diceritakan Hadi Tjahjanto? Hadi juga memberikan imbauan agar para orang tua membantu mempersiapkan anak dengan baik. Ia juga mengimbau untuk tidak memberikan handphone dengan mudahnya kepada anak. Takutnya, kalau sudah terbiasa sejak kecil nantinya saat dewasa bisa mencoba bermain judi online. Mengingat judi online belakangan semakin marak terjadi di masyarakat.
-
Bagaimana perjalanan karir Hadibowo Susanto? Dalam perjalanan kariernya, Hadibowo bergabung dengan PB Djarum, salah satu klub bulu tangkis terkenal di Indonesia. PB Djarum, yang berbasis di Kudus, Jawa Tengah, dikenal sebagai penghasil banyak pemain bulu tangkis top Indonesia. Di sinilah Hadibowo mulai mengasah keterampilan dan bakatnya, serta menerima bimbingan dari para pelatih yang berpengalaman.
-
Dimana buku rahasia ini disimpan? Saat ini, buku tersebut berada dalam koleksi Akademi Ilmu Pengetahuan Hungaria di perpustakaan pribadi seorang bangsawan Hungaria, Gusztáv Batthyány.
-
Kenapa Kapten Mat Sony memberikan buku kepada Ajudan Kapolri? Di buku tersebut ternyata ada tulisan tangan Sony. Berikut isi pesan Sony kepada sang adik asuh. 'Terima kasih Bang atas kerja sama yg luar biasa selama ini. Hormat Kaka Asuh…🫡🫡🫡 Komando...!!! Salam Presisi….🙏🏾😇,' tutupnya.
-
Bagaimana cara Kapten Mat Sony memberikan buku kepada Ajudan Kapolri? Kabar gembira datang dari asisten ajudan Presiden Joko Widodo. Kapten TNI Sony Misturi dikabarkan hendak berangkat ke luar negeri. Keberangkatannya bukan untuk menemani sang Presiden dalam kunjungan kerja. Ia rupanya akan melanjutkan pendidikan di luar negeri. Sebelum berangkat, Ia pun menyempatkan waktu untuk bertemu rekan-rekannya. Ia juga memberikan hadiah kepada rekan-rekan yang ditemuinya dengan sebuah buku.
"Itu saya rasa belum pernah ada cerita itu, saya Google mana-mana. Saya tahu itu saya ceritain," ungkap Hendropriyono.
Selain itu ada juga cerita penangkapan Koes Plus Bersaudara.
"Itu kenapa itu kejadiannya. Itu saya ceritain. Kan sudah lewat. Saya baca buku mana-mana, referensi buku, pada enggak tahu tuh sebetulnya persoalannya gimana. Jadi saya ceritain yang benarnya gimana supaya tahu. Buat pelajaran aja, buat kita semua pelajaran kita semua, masyarakat, bangsa kita harus belajar dari sejarah," lanjut Hendropriyono.
Buku tersebut diluncurkan secara online melalui akun-akun media sosialnya, pukul 14.00 WIB. Di mana dapat dibaca sebagian isi bukunya sebelum dicetak.
"Kita harus mempelajari sejarah. Ada idiom bilang, satu-satunya yang bisa dipelajari sejarah adalah orang tidak belajar dari sejarah. Itu kan enggak benar. Kita jangan terperosok, seperti keledai terperosok di lubang yang sama," katanya.
Berikut petikan wawancara Liputan6.com dengan Hendropriyono terkait bukunya:
Ini buku pertama kali yang dibuat Pak Hendropriyono?
Ini buku autobiografi pertama dan terakhir. Autobiografi kan hanya cerita saya selama saya lahir sampai 75 tahun umur ini. Saya simpulkan apa-apa yang alami sendiri, dan juga yang saya tahu, dengar, yang dalam panca indera saya pada waktu itu, bukan yang sekarang saya teliti ke belakang, enggak. Jadi, yang saya alami waktu itu dan saya tahu waktu itu. Itu yang saya ceritakan dalam buku autobiografi saya.
Apa motivasi membuat buku ini?
Begini, kalau buku-buku kan macam-macam, ini kan buku autobiografi karena saya anggap umur saya sudah cukup. 75 tahun sudah waktunya, sebelum saya jadi pelupa, pikun, saya akan ceritakan apa saya alami, supaya menjadikan tambahan bagi generasi penerus.
Saya tahu, banyak yang sudah diketahui tentang masa lalu, tapi saya menggunakan pendekatan dari saya sendiri. Karena itu jenisnya autobiografi dan saya tulis sendiri. Dan saya alami waktu saya kecil waktu zaman Bung Karno, sampai dengan zaman Pak Harto, dan sampai dengan zaman Pak Jokowi ini, mudah-mudahan ada beberapa hal yang berulang lagi berulang lagi, kalau kita mempelajari masa lampau kejadian yang sama, kan bermanfaat lebih baik langkah kita untuk sekarang. Misalnya kan zaman dulu ada kebakaran hutan, sekarang ada lagi. Dulu ngatasinnya begitu, sekarang ngatasinnya jangan begitu, harus begini. Misalnya gitu. Ada beberapa hal kejadian yang saya ceritakan disitu. Yang kejadian-kejadian.
Ini kan judulnya Spy kalau diartikan mata-mata, apakah ini kaitan waktu Pak Hendro menjabat sebagai Kepala BIN?
SPY SI itu singkatan dari sebagian pengalaman yang saya ingat. Kebetulan. Tapi memang di dalamnya, karena saya besar di intelijen, pendekatannya banyak di intelijen. Seperti misalnya saya cerita soal penangkapan Bung Hatta pernah ditahan. Itu saya rasa belum pernah ada cerita itu, saya Google mana-mana. Saya tahu itu saya ceritain.
Ada cerita seperti itu pak?
Ada, nanti jam 02.00 WIB saya luncurkan, itu bisa dibaca secara PDF. Itu saya paparkan, tayangkan secara umum nanti jam 2. Nanti bisa langsung dibaca, nanti di WA, di semua akun saya, di Instagram saya di Facebook, Youtube, kita keluarkan semua karena ini lagi PSBB begini kan, tidak bisa secara fisik. Jadi saya luncurkan secara online.
Selain itu ada cerita apa lagi?
Ada cerita penangkapan Koes Plus dulu, Koes Bersaudara. Itu kenapa itu kejadiannya. Itu saya ceritain. Kan sudah lewat. Saya baca-baca buku mana-mana, referensi buku, pada enggak tahu tuh sebetulnya persoalannya gimana. Jadi saya ceritain yang benarnya gimana supaya tahu. Buat pelajaran aja, buat kita semua pelajaran kita semua, masyarakat, bangsa kita harus belajar dari sejarah. Kalau sejarah kita pernah mengalami seperti itu. Kan tidak elok kalau kita mengalami hal yang sama. Kita bisa tahu, oh dulu gitu sebabnya. Jadi bisa memaklumi dan ke depan langkahnya bisa beda.
Saya sudah baca di beberapa di literatur dan juga saya Google, Mudah-mudahan yang saya sampaikan ini banyak yang tidak sama, banyak yang beda. Banyak yang belum ada. Mudah-mudahan ya. Kalau ada yang sama, ya maaf. Apalagi persoalannya sama tapi beda, ya minta maaf. Saya tahunya itu. Saya kan bisa salah juga. Maklum saja, saya dengan panca indera saya sendiri pada waktu itu, yang saya ingat di kepala saya. Lama-lama saya bisa lupa. Makanya saya tulis saja sekarang. Tahun depan mungkin saya udah menurun. Enggak bisa lagi mengingat-ingat. Karena ada beberapa ada yang saksi-saksi jauh lebih tua dari saya sudah enggak ada. Susah, jadi saya tulis sekarang.
Apa yang bisa diambil dan ingin disampaikan untuk generasi sekarang dengan buku ini?
Kita harus mempelajari sejarah. Ada idiom bilang, satu-satunya yang bisa dipelajari sejarah adalah orang tidak belajar dari sejarah. Itu kan enggak benar. Kita jangan terperosok, seperti keledai terperosok di lubang yang sama. Saya harapkan dengan membaca buku saya ini, bisa menjadi tambahan, masukan di teliti lebih dalam, dipelajari, dijadikan study di pelajari begitu, buat langkah-langkah ke depah. Semoga negeri kita makin bagus dipegang oleh generasi penerus, makin aman, makin sejahtera lahir batin. Apa zaman dulu yang enggak bikin kita maju-maju, kita kok ketinggalan sama China, China kan lahir belakangan dari kita. Kita intropeksi, oh banyak kejadian. Saya ceritain itu kejadian-kejadian. Ada kurang lebih 300 halaman kurang lebih bukunya
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gurauan Luhut Binsar Pandjaitan sebut AM Hendropriyono awet muda di usia 79 tahun hingga diminta berhati-hati agar tak dilirik orang lain.
Baca SelengkapnyaSosok jenderal intelijen Indonesia A.M. Hendropriyono datang ke Kemenhan untuk bersilaturahmi dengan juniornya Prabowo.
Baca SelengkapnyaDia memberi pujian hingga hormat ke sang senior pensiunan jenderal Kopassus itu.
Baca SelengkapnyaLuhut Binsar Pandjaitan diundang sebagai pembicara dalam peluncuran buku Sea Power Indonesia di Era Indo Pasifik karya Laksamana TNI (Purn) Marsetio
Baca SelengkapnyaMunculnya sentiman terhadap Sjafrie adalah permainan pihak tertentu.
Baca SelengkapnyaBerikut Jenderal Intelijen berdarah Kopassus pasang badan buat Sjafrie sahabat dekat Menhan Prabowo.
Baca SelengkapnyaPertemuan antara senior dengan yunior di masa menjadi prajurit TNI AD itu berlangsung akrab
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, ponsel dan buku partai miliknya masih disita oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca SelengkapnyaRobi telah resmi dilantik sebagai Kepala Badan Informasi dan Komunikasi Pertahanan
Baca SelengkapnyaHendro juga sempat mendengar kabar Hamzah yang jatuh bangun sakit
Baca SelengkapnyaKuasa hukum kubu Hasto, Ronny Talapessy mengungkapkan kronologi penyitaan buku dan ponsel Hasto.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum kubu Hasto, Ronny Talapessy menyebut, buku catatan tersebut tidak ada kaitannya dengan kasus Harun Masiku.
Baca Selengkapnya