Longsor di Kulonprogo, satu orang meninggal dunia
Merdeka.com - Hujan lebat mengguyur Yogyakarta sejak Selasa (2/2) sore menyebabkan tanah longsor di Nglinggo, Pagerharjo, Samigaluh, Kulonprogo, pada Rabu (3/2) pagi. Seorang warga menjadi korban tanah longsor tersebut.
Kepala BPBD Kulonprogo, Gusdi Haryono menjelaskan tanah longsor tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu warga sedang bekerja bakti membersihkan longsoran pertama.
"Sebelumnya sudah longsor, lalu dibersihkan warga, saat itu terjadi longsor lagi," kata Gusdi saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (3/2).
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Kapan longsor terjadi? Peristiwa tanah longsor tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 06.50 WITA.
-
Kapan longsor di Kampung Kopen Lama terjadi? Namun pada tahun 2013, terjadi bencana tanah longsor yang membuat sejumlah rumah di kampung itu terkubur.
-
Siapa yang menjadi korban longsor di Sragen? Jasad Sutarmi, salah satu penghuni rumah itu, ditemukan pada Minggu (3/3) malam.
Korban meninggal dunia dalam kejadian itu adalah Tukijo. Dia merupakan kepala dukuh Nglinggo. Sementara itu seorang lainnya, Rebin, mengalami luka-luka.
"Korban luka-luka sudah dirujuk ke RSUD Wates. Lokasi yang ambrol itu tebing tinggi di samping jalan kabupaten. Kemarin sudah ada longsoran enam kubik, pagi-pagi mau diadakan kerja bakti," ujar Gusdi.
Gusdi melanjutkan, di lokasi itu memang tidak ada alat peringatan dini longsor. Padahal dalam peta rawan longsor, lokasi itu masuk daerah rawan.
"Ada empat kecamatan di Kulonprogo yang masuk rawan longsor. Ada kecamatan Kalibawang, Samigalu, Girimulyo dan Kokap. Di lokasi itu tidak pernah longsor, mungkin karena ini hujan enggak berhenti-henti sejak dua hari," ucap Gusdi.
Gusdi mengimbau warga berhati-hati dan waspada terhadap bencana longsor. Sebab saat ini musim hujan sedang dalam puncaknya.
"Lebih waspada ya, khususnya untuk yang wilayah potensi longsor," tutup Gusdi. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaTebing Setinggi 100 Meter Longsor, 4 Penambang dan 2 Truk Pasir Tertimbun Material Tanah
Baca SelengkapnyaSatu korban longsor di area penambangan pasir Pronojiwo, Kabupaten Lumajang ditemukan meninggal dunia di kedalaman 20 meter. Tiga lainnya dilaporkan masih hilan
Baca SelengkapnyaSatu orang meninggal dunia dalam kejadian ini bernama I Ketut Tunas (60).
Baca SelengkapnyaTanah longsor menimpa Pesantren At-Taqwiim di Karangasem menyebabkan seorang santri meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka.
Baca SelengkapnyaBasarnas Cianjur Jawa Barat bersama petugas gabungan berhasil mengevakuasi jasad operator alat berat Maman alias Ujang (31).
Baca SelengkapnyaKorban meninggal merupakan pasangan suami-istri, bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).
Baca SelengkapnyaWarga yang menjadi korban tersebut adalah Suparman, warga Kesamben, Blitar, Jawa Timur
Baca SelengkapnyaTanah perkuburan di Seberang Padang, Kota Padang, longsor pada Jumat (14/7) dini hari. Akibatnya,13 jenazah berserakan dan dimakamkan kembali secara massal.
Baca SelengkapnyaRekan korban berusaha mengevakuasi korban ke RSUD Tangerang guna mendapatkan perawatan medis. Namun, nyawanya tak tertolong.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).
Baca SelengkapnyaKorban longsor di Desa Sukanagara, Kecamatan Peundeuy, Garut, Jawa Barat,akhirnya ditemukan tim SAR gabungan yang mengerahkan anjing pelacak dan alat berat.
Baca Selengkapnya