Mahasiswa Makassar demo desak kudeta rezim SBY
Merdeka.com - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Cabang Makassar menggelar aksi jalanan. Aksi yang digelar di Jalan Botolempangan, Makassar, mendesak kudeta rezim Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam aksinya, mahasiswa menggelar spanduk desakan untuk kudeta Presiden SBY. Mereka menganggap krisis multidimensi yang menyebar kepada seluruh aspek kehidupan berbangsa yakni penegakan hukum, praktik politik uang, praktik ekonomi kapitalisme pasar bebas, hingga saat ini tidak bisa diselesaikan.
"Dari Sabang sampai Marauke, masyarakat masih mengalami penderitaan dan kemiskinan, makanya wajib hukumnya presiden SBY harus diturunkan," teriak salah seorang demonstran, Rabu (20/3).
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
Mahasiswa menilai negara dalam kondisi krisis dan Presiden harus bertanggungjawab. Selama kepemimpinan rezim SBY, tak ada yang bisa diselesaikan.
"Presiden SBY hanya memikirkan kepentingan politik partai dan kekuasaannya. Praktik korupsi yang menjerat sejumlah politisi merupakan lingkaran rezim SBY dan tidak ada ketegasan dari kepemimpinan SBY. Maka dari itu Rezim SBY harus ditumbangkan," ujar Jimmy, Mahasiswa Universitas 45 Makassar dalam orasinya.
Dalam catatan PMKRI Cabang Makassar, titik kritis bangsa ini dimulai dari korupsi yang merugikan negara triliun rupiah tidak mempunyai arah penyelesaian jelas. Kasus BLBI, Century, Rekening Gendut Kepolisian, Mafia Pajak, Hambalang, Simulator SIM. Kasus-kasus tersebut di pusaran kekuasaan SBY.
Praktik politik uang yang terjadi untuk mencapai kekuasaan politik seperti fakta yang terjadi beberapa pemilihan kepala daerah dan yang menjadi korban adalah rakyat kecil. Ini juga menjadi catatan elit politik yang tersandera mafia dalam pendanaan Partai Politik.
Selain itu, dalam bidang kedaulatan ekonomi yang terjebak dalam sistem kapitalisme pasar bebas yang menyebabkan bangsa kita tidak mandiri dalam bidang ekonomi. Seperti sumber daya alam kita yang melimpah dikuasai dan dikelola oleh perusahaan asing dan rakyat hanya menikmati hanya sedikit dari kekayaan itu.
"Anjloknya harga bahan pangan kita, merupakan bukti bagaimana bobroknya sistem tata kelola pangan kita, bahkan kebutuhan dapur seperti bawang merah dan putih yang terus naik, yang membuat masyarakat tercekik dan menderita," ungkapnya.
Dalam bidang budaya, Indonesia semakin kehilangan identitas karena tidak adanya perhatian pemerintah. Dan juga persoalan pendidikan yang paling mendasar. Biaya pendidikan mahal merupakan praktik kapitalisme pendidikan yang diterapkan bangsa ini. Ini membuat masyarakat kecil tidak mampu mengakses pendidikan. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaMereka mendesak UNHCR dan IOM untuk segera memindahkan pengungsi Rohingya dari Aceh.
Baca SelengkapnyaMassa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) juga melakukan aksi bakar ban di kawasan Patung Kuda.
Baca SelengkapnyaDalam orasinya, mereka juga menolak pelanggaran HAM yang hingga saat ini masih banyak kasus yang belum terselesaikan.
Baca SelengkapnyaRatusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (2/8).
Baca SelengkapnyaPada aksi yang kelima ini jumlah massa terlihat semakin sedikit dan anak-anak yang ikut juga semakin berkurang.
Baca SelengkapnyaMereka meneriakkan yel-yel meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mundur dari jabatannya dan segera pulang ke kampung halaman Solo.
Baca SelengkapnyaAksi demonstrasi itu dilakukan di Jalan Ir. H. Juanda, Depok.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaAksi unjuk rasa ini untuk mengevaluasi sembilan tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaAksi Mimbar Demokrasi melawan Politik Dinasti dan Menolak Pelanggaran HAM meluas hingga Jambi.
Baca Selengkapnya