Mahasiswa Universitas Jember Kembangkan Bangunan 8 Lantai Tahan Gempa
Merdeka.com - Sebagai negara yang dilewati jalur cincin api, Indonesia menjadi cukup rawan mengalami gempa bumi. Kondisi ini mendorong riset tentang bangunan tahan gempa terus dikembangkan oleh kalangan akademisi. Seperti yang dilakukan oleh dua mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik (FT) Universitas Jember (Unej), Gian Ewaldo Majdid dan M. Farhan Nanda Saputra.
Keduanya mengembangkan model gedung hunian delapan lantai tahan gempa. Temuan yang diberi nama Graha Metroplex mendapatkan sejumlah apresiasi, salah satunya dengan menjadi juara ketiga kategori model gedung dengan struktur baja dalam Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) XIII tahun 2022 di Universitas Tarumanagara pada 20 November 2022.
Menurut Gian, model gedung hunian yang tahan gempa harus memperhatikan beberapa hal, di antaranya bentuknya sederhana dan simetris, bobot struktur penyangga gedungnya seringan mungkin dengan desain sambungan antarelemen struktur yang baik. Sehingga ketika terjadi gempa, gedung tersebut akan tetap mampu berdiri kokoh karena struktur penyangga dan sambungannya menghasilkan kinerja struktur yang baik dan tidak mengalami degradasi kekakuan atau bahkan keruntuhan.
-
Kenapa Indonesia rawan gempa? Indonesia berada dalam batas 3 lempeng tektonik besar, yaitu: lempeng India-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
-
Dimana negara rawan gempa berada? Statista mengumpulkan data antara tahun 1990 hingga 2022, untuk menilai bagian dunia mana yang paling rawan gempa.
-
Di mana gempa bumi sering terjadi di Indonesia? Wilayah yang rawan mengalami gempa bumi di Indonesia tersebar mulai dari Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Maluku Utara dan wilayah Papua.
-
Kenapa Indonesia sering alami bencana alam? Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
"Kami mencoba mendesain Graha Meroplex menggunakan struktur baja dengan Sistem Pemikul Rangka Momen Menengah (SPRMM). Dengan menggunakan SPRMM, maka kolom baja yang digunakan dibentuk seperti huruf H yang dipasangkan dengan balok baja berbentuk huruf L. Keduanya menjadi struktur utama gedung yang didesain sebagai gedung hunian dengan delapan lantai," ujar Gian saat ditemui di kampus FT Universitas Jember, Selasa (29/11).
Saat maju ke ajang KBGI, Gian dan Farhan menamakan kelompok mereka Logawa HAIAN, alias Logawa Farhan-Gian. Sebagai informasi, KBGI adalah ajang tahunan unjuk kebolehan kemampuan mahasiswa Program Studi Teknik Sipil di Indonesia di bidang perancangan bangunan dan gedung, yang digelar oleh Pusat Prestasi Nasional Ditjen Dikti Kemendikbudristek. Tahun ini tema yang diusung adalah 'Bangunan Gedung Tahan Gempa Berinovasi Material Untuk Pengembangan Metropolitan Menyongsong Era Pasca Pandemi'.
Tugas yang dilombakan adalah merancang dan mendesain model gedung hunian delapan lantai tahan gempa, dalam dua kategori yakni kategori gedung dengan struktur baja dan gedung dengan stuktur beton pracetak.
"Desain Graha Metroplex yang kami susun berhasil menembus babak final yang mempertandingkan delapan tim hasil seleksi dari 161 peserta. Di babak final, tiap tim harus menyusun model gedung dalam skala 1 banding 50, dari awal hingga menjadi gedung dalam waktu tiga jam. Lomba berjalan seru sebab setiap tim membawa suporter layaknya pertandingan bola. Alhamdulillah kami berhasil merakit model kami dalam waktu 161 menit, sementara berat model gedung kami sekitar 4,4 kilogram. Tetapi ada juga, tim yang hingga melewati batas waktu tiga jam belum menyelesaikan perakitan model gedung," papar Farhan.
Sejumlah tantangan mendebarkan layaknya di film aksi, sempat dialami kedua mahasiswa FT Unej ini saat merakit model bangunan ketika lomba berlangsung. Dengan durasi waktu penyusunan yang terbatas, ada satu sambungan yang patah saat dirakit. Tak pelak, keduanya pun harus putar otak memperbaiki sambungan ini dengan bahan yang ada. Sebab, panitia tidak memperbolehkan peserta menggunakan bahan tambahan selain yang sudah sesuai aturan. Akhirnya mereka terpaksa menempatkan baut tambahan pada sambungan yang patah tadi.
"Jangankan memakai bahan tambahan, ada bahan yang tanpa sengaja kita jatuhkan saat merakit model saja sudah mengurangi penilaian," ungkap Gian, mahasiswa angkatan 2019 ini.
Namun sukses merakit model gedung bukan berarti perjuangan sudah usai, justru tahapan selanjutnya yang lebih mendebarkan. Semua model gedung akan diberi beban berupa besi seberat 1 kilogram di tiap lantainya sambil digoyang dengan alat bernama table shaking, sehingga mirip gedung yang digoncang gempa bumi.
Goncangan berlaku selama lima menit, dengan setiap menitnya ditingkatkan dari fase goncangan 1,5 hertz hingga 5,5 hertz dengan amplitudo konstan sebesar 10 milimeter ke depan dan ke belakang. Makin banyak bagian dari model desain gedung yang runtuh, atau bahkan runtuh seluruhnya maka otomatis dinyatakan kalah.
Model Graha Metroplex yang digarap Logawa HAIAN ternyata mampu melewati masa pengujian, bahkan menjadi juara ketiga untuk kategori struktur gedung dengan bahan baja. Keberhasilan ini seakan mengobati dahaga Program Studi Teknik Sipil FT Universitas Jember yang terakhir meraih juara di ajang serupa pada tahun 2010 lalu.
"Kami berharap desain model gedung Graha Metroplex nanti bisa menjadi sumbangan nyata bagi mitigasi bencana gempa bumi di nusantara sehingga meminimalkan korban jiwa maupun luka," pungkas Gian bersama koleganya Farhan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG sebelumnya mengatakan, gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Baca SelengkapnyaItu sebabnya, masyarakat yang membangun rumah apalagi di sekitar sesar gempa harus dengan struktur kuat.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mewaspadai risiko gempa megathrust yang terjadi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerdapat 15 segmen megathrus di Indonesia. Masing-masing segmen punya sejarah kegempaannya masing-masing
Baca SelengkapnyaGempa ini membuat 10 bangunan terdampak, rinciannya sembilan rumah dan satu fasilitas umum berupa mushala.
Baca SelengkapnyaMenurut Rahma, gempa megathrust memiliki ciri khusus yang siklusnya berulang.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Universitas Brawjaya menciptakan lampu pendeteksi dini gempa bumi. Lampu ini bisa meminimalkan jumlah korban jiwa.
Baca Selengkapnyasemua bangunan bangunan yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR sebelum digunakan terlebih dahulu dilakukan uji tahan gempa
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memperhatikan penanggulangan bencana Megathrust ini sesuai Undang-Undang tentang Penanggulangan Bencana.
Baca SelengkapnyaPelatihan Tanggap Bencana bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pembelajaran tentang mitigasi bencana alam gempa bumi.
Baca SelengkapnyaGempa tersebut merusak 49 rumah, sekolah, hingga masjid.
Baca SelengkapnyaBPBD Provinsi Jakarta mengungkapkan tiga sumber ancaman gempa di Jakarta
Baca Selengkapnya