Mahfud MD Bongkar Modus Pejabat Saat Ini Korupsi APBN, Levelnya Lebih Tinggi dari Praktik Culas Era Soeharto
Menko Polhukam Mahfud MD mengungkap praktik korupsi di Tanah Air sudah semakin meluas dan masif.
Ini bedanya praktik korupsi era Orba dan Demokrasi
Mahfud MD Bongkar Modus Pejabat Saat Ini Korupsi APBN, Levelnya Lebih Tinggi dari Praktik Culas Era Soeharto
Menko Polhukam Mahfud MD mengungkap praktik korupsi di Tanah Air sudah semakin meluas dan masif.
Padahal, inti dari demokrasi salah satunya adalah mencegah korupsi.
Mahfud mengungkapkan dari hasil studi yang dilakukan beberapa negara, didapati kesimpulan jika ingin menghapus korupsi di suatu negara, maka perbaikilah demokrasi.
"Banyak buku-buku yang menyebut seperti itu. Tapi di Indonesia mengapa tidak mempan. Padahal Indonesia negara menganut sistem demokrasi?"
kata Mahfud MD saat menghadiri kuliah umum yang digelar Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, beberapa waktu lalu.
merdeka.com
"Demokrasi kan intinya demokratisasi sehingga Pak Harto dijatuhkan, UUD diperbaiki, UU bidang politik dibongkar semua, Dwifungsi ABRI dicabut dan seterusnya," kata Mahfud.
Mahfud mengulangi, fenomena yang terjadi sekarang adalah praktik korupsi jauh lebih meluas dan masif dibandingkan era Orde Baru zaman Pak Harto.
"Saya selalu mencotohkan gini gampang. Zaman Orba tuh kalau mau korupsi nih, APBN misalnya Pak Harto nyusun APBN ndak bisa dibantah siapapun ini APBN. Sesusdah itu ada penentuan proyek," kata Mahfud.
"Nah dulu ini (proyek) ditentukan oleh Pak Harto. Korupsi itu dilakukan pada proyek. Ini jembatan ini, kelompoknya ini, gedung ini kelompoknya ini. DIbagi-bagi gitu, sehingga korporatisme tumbuh subur,"
beber Mahfud.
merdeka.c
Modus Korupsi APBN Saat Ini
Hal itu berbeda jauh dengan modus korupsi era sekarang. Digambarkan Mahfud, levelnya sudah tinggi. Korupsi APBN saat duitnya belum ada.
"Tapi saudara sekarang ini APBN ini uangnya belum ada (tangan menunjukkan level atas) ini sudah dikorupsi nih. Uangnya belum ada dan mau disusun (anggarannya) itu sudah dikorupsi," bongkar Mahfud.
Begini Modusnya
"Caranya bagaimana? Mau korupsi APBN bisa datang ke anggota DPR pesan 'Pak, saya mau minta proyek bangun gedung UGM misalnya. Sekian. Berapa? Rp5 triliun misalnya atau Rp5 miliar," ungkap Mahfud.
Lantas keinginan itu akan dijawab oleh anggota DPR. Dengan pembayaran 'DP' sebesar 7 persen.
"Nanti anggota DPR bisa (mengkondisikan anggaran), tapi bayar dulu 7 persen," ungkapnya.
"Uangnya beluma ada, anggarannya belum ada sudah disuruh bayar. Kalau dulu uangnya sudah tersedia baru dikorupsi," kata Mahfud.
"Dulu zaman Pak Harto coba, saudara lihat anggota DPR kalau yang suka pulang seminggu sekali dari Jakarta-Yogyakarta naik kereta api. Wah kalau sekarang sudah sering pergi pakai pesawat bisnis. belum lagi kadang kala carter pesawat hanya untuk makan gudeg di Yogya," bebernya.