Malaysia belajar pengelolaan haji pada Indonesia
Merdeka.com - Tim Tabung Haji Malaysia kembali bertemu Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Pertemuan digelar di Kantor Daker Makkah, Selasa (19/9). Ini adalah pertemuan rutin yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir.
"Mereka ingin tahu pengelolaan jemaah haji Indonesia, mulai dari persiapan di Indonesia, manasik, sampai dengan operasional di Arab Saudi," kata Kadaker Makkah Nasrullah Jasam.
Tim Tabung Haji Malaysia dipimpin oleh Ketua Rombongan (semacam Amirul Haj) Datuk Syed Saleh Syed Abdur Rahman. Ikut dalam rombongan, para pengarah operasional (semacam Kadaker dan Kepala Bidang Layanan). Tim Malaysia diterima oleh Direktur Layanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, Staf Teknis 3 Kantor Urusan Haji Ahmad Jauhari, Kadaker Makkah Nasrullah dan para Kasi Layanan di Daker Makkah.
-
Bagaimana komposisi kuota haji reguler dan khusus? Komposisi itu dilakukan dengan mempertimbangkan keselamatan jemaah haji. Selain itu, untuk kapasitas asrama yang menampung juga belum memadai jika diberatkan ke jemaah haji reguler.
-
Kapan perubahan komposisi kuota haji diumumkan? Hal ini disampaikan Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi VIII DPR RI, pada Rabu (13/3).
-
Berapa total kuota haji 2024? Kerajaan Arab Saudi telah menetapkan besaran kouta haji untuk Indonesia sebesar 20 ribu.
-
Apa itu nomor porsi haji? Nomor porsi haji adalah sebuah sistem penomoran yang digunakan untuk mengatur keberangkatan jamaah haji ke Tanah Suci.
Dalam pertemuan itu, Sri Ilham Lubis memaparkan data jemaah dan manajemen operasional haji Indonesia. Tahun ini kuota haji Indonesia kembai normal menjadi 211 ribu. Indonesia juga mendapat tambahan 10 ribu sehingga total kuotanya menjadi 221 ribu.
Dari sisi pengelolaan jemaah, juga soal pembentuk kloter serta struktur petugas. Satu kloter jemaah haji Indonesia terdiri dari 360 – 455 jemaah. Setiap kloter didampingi lima petugas, yaitu satu Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), satu Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD), dan tiga Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).
Menurut Nasrullah, jemaah haji Malaysia terbagi sekitar 100-an kloter, dengan anggota berkisar 250 orang. Mereka tidak menempatkan petugas pendamping pada masing-masing kloternya. "Di pesawat tidak ada petugas yang mendampingi. Baru setibanya di bandara, langsung dilayani petugas tabung haji," tutur Nasrullah.
"Petugas pembimbing ibadah mereka ditempatkan per Maktab. Satu maktab sekitar 2700 jemaah dengan 2 - 4 pembimbing," lanjutnya.
Selain soal organisasi jemaah, Sri llham juga menjelaskan beragam layanan yang diperoleh jemaah haji Indonesia, mulai dari akomodasi, transportasi, dan katering.
Akomodasi jemaah haji Malaysia memang berada di ring satu dengan jarak terjauh 900 meter. Ini dimungkinkan karena jumlah jemaah mereka hanya 30 ribu atau setara satu setengah sektor jemaah Indonesia. Indonesia sendiri menempatkan lebih dari 20 ribu jemaahnya di Jarwal dengan jarak 900 meter dari Masjidil Haram.
"Meski sebagian besar jarak hotel jemaah haji Indonesia di atas 1.5 km, jemaah yang tinggal di situ mendapatkan layanan transportasi bus Shalawat," kata Nasrullah.
Dalam pertemuan ini diketahui Malaysia juga mempunyai keluhan yang sama dengan Indonesia tentang layanan muassasah dan maktab saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Keluhan itu terkait dengan layanan katering, tenda, dan proses keberangkatan jemaah dari hotel menuju Masyair.
Nasrullah menambahkan, Tim Tabung Haji Malaysia juga berbagi pengalaman dengan Indonesia, terutama terkait manasik haji. Menurut Nasrullah, mereka mengadakan 17 kali pertemuan untuk manasik dasar, dan dua hari manasik intensif (praktik). Selain itu, ada juga manasik yang khusus untuk menggambarkan suasana Armina, misalnya dengan praktik tinggal ditenda berdesak-desakan.
"Setelah manasik, mereka mengadakan ujian untuk mengukur pemahaman jemaah terhadap materi yang disampaikan. Jemaah yang dinilai belum lulus akan diberi manasik lagi," tandasnya. (mdk/rzk)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi bertemu Pangeran MBS di Istana Yamamah, Riyadhk, pada Kamis, 19 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaTotal keseluruhan jemaah haji Indonesia sebanyak 241.000 jemaah.
Baca SelengkapnyaTahun depan, Indonesia kembali mendapat kuota sebanyak 221.000
Baca SelengkapnyaKementerian Agama tengah menyiapkan berbagai dokumen yang diperlukan untuk menjawab berbagai pertanyaan pansus hak angket.
Baca SelengkapnyaSebanyak 241.000 orang Indonesia akan menunaikan ibadah haji tahun 2024. Keberangkatan jemaah haji tahun ini menjadi yang terbanyak sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga mendapat tambahan kuota sebanyak 20.000 jemaah haji di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan antrean haji di Indonesia sangat panjang.
Baca SelengkapnyaDari 213.320 kuota haji reguler Indonesia, sebanyak 213.275 telah diberangkatkan ke Tanah Suci.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M.
Baca Selengkapnyatotal kuota haji Indonesia tahun ini berjumlah 241.000 jemaah. Jumlah ini terdiri atas 213.320 kuota jemaah haji reguler dan 27.680 kuota jemaah haji khusus.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan kabar ini yang rupanya sempat membuat Pangeran MBS kaget.
Baca SelengkapnyaKomposisi itu dilakukan dengan mempertimbangkan keselamatan jemaah haji.
Baca Selengkapnya