Marak Kasus Penipuan di Bekasi, Beli STB secara Online tapi Isinya Sabun dan Garam
Merdeka.com - Warga Perumahan Puri Lestari Blok C11 RT 01 RW 16, Desa Sukajaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi tertipu saat membeli set top box (STB) lewat online. Saat paket dibuka, isinya hanya sebungkus sabun colek.
"Pas paketnya datang dibuka isinya sabun colek yang harganya paling Rp2 ribu. Ya saya kena tipu, soalnya suami saya pesan yang dibeli STB buat siaran TV digital," ucap Susanti (38), Jumat (11/11).
Sebelum membeli STB melalui aplikasi belanja online, Susanti dan suaminya sempat memilih-milih perangkat tersebut yang dijual oleh beberapa toko online. Dia kemudian memutuskan membeli STB yang dijual toko online seharga Rp155 ribu.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang merasa ditipu? 'Bud, gue bener-bener apes banget hari ini.' Budi: (penasaran) 'Kenapa, Ndi? Ceritain dong, biar gue bisa bantu.' Andi: 'Lo tahu kan, gue lagi cari hape baru? Nah, gue nemu yang murah banget di situs belanja online.'
-
Siapa yang menerima paket sembako? 'Sasaran aksi kami adalah masyarakat yang tidak mampu dan tak punya ongkos untuk mudik.' jelas Puji.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
"Kita lihat-lihat harganya mahal-mahal, nah pas gitu ada toko online yang jual seharga Rp155 ribu, jadi ya kita pilih yang itu karena lebih murah," katanya.
Setelah memesan dan membayar seharga STB tersebut, Susanti dan suaminya mulai curiga. Karena saat membaca di kolom komentar pembeli, banyak yang menyebut kalau produk yang dibeli tidak sesuai dengan yang diterima.
"Dilihat sama suami saya banyak yang komentar kalau ini penipuan, pas di-cancel ternyata sudah enggak bisa, padahal sebelum dibayar kita chat dulu dengan penjualnya, katanya barangnya ada," ucapnya.
Khawatir menjadi korban penipuan, Susanti dan suaminya mencoba menghubungi nomor telepon penjual STB dengan maksud membatalkan pesanan. Namun dicoba berkali-kali, nomor penjual STB terebut sudah tidak aktif.
"Udah kita hubungi tapi nomornya enggak aktif lagi, kalau dilihat dari paketnya alamat toko onlinenya masih di sekitar Bekasi, tapi enggak lengkap alamatnya," bebernya.
Susanti terpaksa membeli STB secara online karena TV di rumahnya tidak bisa menangkap siaran digital. Terlebih lagi, anaknya yang baru berusia sekitar dua tahun sudah tidak bisa lagi menikmati tayangan favoritnya.
"Pas enggak bisa lihat TV jadinya anak saya lihatnya di YouTube, kasihan juga sih ngelihatnya. Makanya saya beli STB langsung aja di toko harganya Rp230 ribu, emang mahal sih tapi ya mau bagaimana lagi," ujarnya.
Penipuan pembelian STB yang tidak sesuai dengan yang diterima pembeli ini juga terungkap ketika kurir salah satu jasa pengiriman yang berkantor di Kampung Blokang, Desa Karangsetia, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi nekat membuka isi paket.
Kurir merasa curiga karena paket yang seharusnya berisi STB terasa lebih ringan. Saat dibuka, ternyata isi paket tersebut hanya sebungkus garam dan sabun colek.
"Beli STB secara COD, sebelum kita kirim ke pembeli kita buka dulu, soalnya enteng paketnya, kita jadi curiga, pas dibuka isinya ada yang sebungkus garam, ada juga yang sabun," kata Erwin (31), kurir salah satu jasa pengiriman.
Di gudang jasa pengiriman tempatnya bekerja, lanjut Erwin, ada lebih dari 20 paket COD yang isinya hampir sama. Padahal pembeli memesan perangkat STB untuk siaran digital.
"Sebelumnya ada juga warga yang enggak mau terima paketnya karena isinya garam padahal yang dipesan STB. Ada lebih 20 paket yang kayak gitu, paketnya rencananya kita balikin ke penjualnya," ungkapnya.
Kasus penipuan pembelian STB secara online ini bermunculan seiring kebijakan pemerintah pusat yang mematikan siaran TV analog dan berpindah ke digital.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah menurunkan Pertalite sebanyak 1.800 liter, pelaku menerima uang sebesar Rp14 juta.
Baca SelengkapnyaDua ibu rumah tangga di Condet menjadi korban penipuan investasi bodong dengan modus bisnis katering.
Baca SelengkapnyaPenyidik juga menyita bahan pewarna yang digunakan pelaku untuk mengubah warna Pertalite menjadi warna Pertamax.
Baca SelengkapnyaPerkembangan e-commerce menjadi salah satu roda penggerak ekonomi digital di Indonesia
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku menerima uang sebesar Rp14 juta setelah menurunkan Pertalite sebanyak 1.800 liter.
Baca SelengkapnyaDengan diniatkan untuk ibadah dan mendapatkan manfaat sebagian umat muslim pun banyak yang berkurban.
Baca SelengkapnyaModus penipuan dengan mengatasnamakan Bea Cukai marak terjadi. Biasanya, menyasar para penjual dan pembeli barang dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaVideo yang diunggah Willie Salim ini pun viral dan membuat warganet kesal.
Baca SelengkapnyaPenipuan dengan modus tukar uang receh mulai marak ditemukan. Para pelaku kejahatan menyelipkan tanah ke dalam uang receh supaya lebih berat.
Baca SelengkapnyaPuluhan Orang Tertipu Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Miliaran Rupiah
Baca SelengkapnyaKepada masyarakat diimbau agar berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan Pos Indonesia.
Baca Selengkapnya