Massa Aksi People Power Diadang Polisi, Beredar Ancaman Jembatan Suramadu Ditutup
Merdeka.com - Para putra kiai se-Madura atau yang akrab disapa Lora, kalau di Jawa dipanggil Gus, menyesalkan ancaman penutupan Jembatan Suramadu (Surabaya-Madura) oleh sejumlah tokoh mendukung aksi people power. Para tokoh itu sebelumnya mengancam menutup Jembatan Suramadu karena keberangkatannya ke Jakarta diadang pihak polisi.
"Ancaman penutupan Suramadu dengan cara diduduki atau apapun itu sangat berlawanan dengan prinsip agama yang sangat memperhatikan kemaslahatan umum," kata kiai muda asal Sampang, Madura, KH Ali Mahrus di Surabaya, Senin (20/5) malam.
Menurut Ra Mahrus sapaan KH Ali Mahrus, Suramadu adalah jembatan kebanggaan masyarakat Madura. Dan menjadi salah satu akses menyambungkan Pulau Garam dengan Jawa di sisi Surabaya.
-
Dimana lokasi Jembatan Suramadu? Bagi Anda yang ingin mengunjungi Jembatan Suramadu, langsung saja ke Jalan Tol Suramadu, Tambak Wedi, Kenjeran, Kota Surabaya.
-
Siapa yang takut lewat jembatan rusak itu? 'Setiap hari harus lewat sini,' kata salah seorang warga Nangklak, Rumsah, mengutip Youtube SCTV Banten, Rabu (10/7).
-
Kenapa warga takut lewat jembatan rusak itu? 'Takut kalau lewat, gemetar mah ada. Terus harus pegang, takut ke bawah (jatuh) aja ini mah,' terangnya.
-
Kapan Jembatan Suramadu resmi dibuka? Tempat wisata di Surabaya yang populer ini awal dibuka pada bulan Juni 2009, jembatan sepanjang 5,4 km ini merupakan yang terpanjang di Indonesia dan jembatan pertama yang melintasi Selat Madura.
-
Kenapa massa di Jayapura protes ke KPU? Massa yang hadir menduga ada pelanggaran seperti pengurangan, penambahan, hingga pengalihan suara yang dilakukan PPS dan PPD kepada dari caleg lain. Mereka menyebut kecurangan itu tidak hanya terjadi untuk pemilihan caleg DPRD Kabupaten Jayapura, caleg DPRD Papua, hingga caleg DPR RI.
-
Siapa yang menghancurkan Jembatan Tengaran? Dahulu saat pertempuran, pasukan Indonesia dibantu rakyat menghancurkan jembatan penghubung itu, sehingga perjalanan pasukan Belanda untuk melancarkan Agresi Militer menuju ke Kota Solo terhambat.
"Suramadu bukan milik sekelompok orang," tegasnya.
Seperti diketahui, sejak Sabtu (18/5) malam, personel gabungan dari Polda Jawa Timur, Polres-Polres jajaran dan TNI, melakukan sweeping terhadap massa people power asal Jawa Timur yang akan berangkat ke Jakarta.
Razia dilakukan di sejumlah titik, salah satunya di Jembatan Suramadu, yang pada Senin (20/5) siang kemarin, tiga unit elf berisi 54 orang diamankan polisi karena kedapatan menyimpan barang mencurigakan, diduga molotov.
Atas Nama Ulama dan Habaib kemudian beredar selebaran yang isinya berupa ancaman untuk menutup Jembatan Suramadu selama dua hari jika kepolisian terus melakukan pengadangan.
Selain berisi ancaman, selebaran yang mengatasnamakan ulama dan habaib Madura, itu juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap berangkat ke Jakarta meskipun diadangan pihak kepolisian. Bila ancaman penutupan Suramadu benar-benar dilaksanakan, kembali Ra Mahrus menegaskan, itu akan mengganggu para pengguna jalan.
"Dan ini menyalahi spirit syariat Islam atau maqashidus syariah," tegasnya.
Di sisi lain, Ra Mahrus yang hadir di pertemuan Lora se Madura itu mengaku, mendukung enam poin kesepakatan hasil pertemuan bertema 'Merajut Kebersamaan, Menjaga NKRI' yang digelar di Surabaya tersebut. Salah satu enam poin kesepakatan itu adalah menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan mempererat tali silaturahim, serta ukhuwah antar komponen masyarakat demi keutuhan bangsa Indonesia. Dan yang tak kalah penting, seperti disampaikan Jubir Lora se-Madura, KH Hosnan A Nafi alias Ra Hosnan, adalah menolak people power atau yang saat ini diganti dengan istilah Gerakan Kedaulatan Rakyat.
"Aksi people power tak hanya inkonstitusional, tapi juga memperkeruh suasana kondusif pasca-pemilu," tegas Ra Hosnan.
"Kami menolak dan sepakat menerima keputusan resmi KPU, karena kita bagian dari NKRI sebagai negara hukum. Di luar (konstitusi) itu, bersifat makar atau dalam bahasa agama disebut bughat," tegasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diimbau tidak melintas di Jalan Merdeka Barat lantaran adanya demo ini.
Baca SelengkapnyaKades APDESI Kembali Demo DPR, Pengendara Diimbau Hindari Ruas Jalan Ini
Baca SelengkapnyaSejumlah elemen buruh menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha pagi ini.
Baca SelengkapnyaSpontan anggota yang lain langsung melindunginya dengan tameng plastik dan diarahkan menjauh dari lokasi.
Baca SelengkapnyaAksi ini diikuti oleh lebih kurang 2.000 orang yang terdiri dari mahasiswa hingga elemen masyarakat lainnya.
Baca SelengkapnyaSaat massa 02 hendak masuk ke area Patung Kuda yang berada Jalan Medan Merdeka Barat, terjadi pelemparan dari arah pendukung 01
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang akan melintas di sekitar Monas untuk mencari jalan alternatif lainnya karena akan ada aksi penyampaian pendapat di Patung Kuda.
Baca SelengkapnyaMassa berhasil berhasil menggeruduk halaman gedung MK, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat orator dari atas mobil komando mendesak agar barrier dibuka sehingga massa bisa menyampaikan aspirasi di depan Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaRuas jalan Medan Merdeka Barat mengarah ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat ditutup.
Baca Selengkapnyagabungan TNI, Polri yang dibantu Pol PP serta Dishub yang nantinya akan di bagi di beberapa titik pengamanan di sekitaran Monas
Baca SelengkapnyaSemua jalan baik arteri maupun tol depan Gedung DPR/MPR sudah ditutup sejak pukul 12.23 WIB.
Baca Selengkapnya