Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Melihat kekhusyukan warga pengungsi Gunung Agung sembahyang

Melihat kekhusyukan warga pengungsi Gunung Agung sembahyang Pengungsi Gunung Agung laksanakan Upacara Purnama Kapat. ©2017 Merdeka.com/Gede Nadi Jaya

Merdeka.com - Seluruh umat Hindu di Bali hari ini melakukan sembahyang Purnama (bulan penuh). Namun bagi warga di areal Gunung Agung Karangasem, hari ini begitu spesial.

Di Puranama Kapat ini, banyak pura besar dan Pura Desa atau Puseh sebagai jatuhnya puncak upacara perayaan atau piodalan. Karenanya sudah menjadi tradisi dan adat setempat untuk melaksanakan upacara tersebut walau bahaya erupsi Gunung Agung mengancam.

Seperti halnya di desa Adat Saren Karangasem. Di tengah membludaknya warga sejumlah desa mengungsi, hampir 85 persen penduduk di desa ini memilih tetap bertahan.

Orang lain juga bertanya?

Alasan mereka selain mempersiapkan upacara piodalan di Pura, berdasarkan sejarah desanya hanya dilewati aliran lahar dingin yang berada di dua sisi sungai desa ini.

Bahkan warga di desa ini seakan tidak takut walau banyak cerita semburan magma datang dari sisi utara desa dan beberapa hujan batu serta abu yang menyirami desa ini.

"Kami selalu melaksanakan upacara ini. Memang dilema tapi kami tidak berani untuk meninggalkan upacara ini, kami yakin beliau Hyang sesuhunan melindungi kami seperti tahun 1963 lalu saat Gunung Agung meletus," kata Gde Yadi pemuda di desa ini, Kamis (5/10).

pengungsi gunung agung laksanakan upacara purnama kapat

Dari penuturan sejumlah orang tua setempat, desanya aman dari muntahan magma panas. Hanya saja jika dilihat dari aliran lahar dingin, maka desa ini akan tertutup sungai dari sisi kanan dan kiri. Artinya desa ini terancam terisolir dan akan sulit mengulurkan bantuan logistik.

Dalam situasi Gunung Agung status awas dan desa ini pun masuk zona awas, tak nampak keraguan dan rasa cemas warga melaksanakan upacara agama di Pura Jati desa Saren.

Di Pura ini warga akan melaksanakan upacara hingga 7 Oktober ini. Itu karena Ida sesuhunan (Ida Bhatari Parahyangan) yaitu Ida Ratu Ageng dan Ida Ratu istri distanakan di Pura ini yang jadi sungsungan atau dihormati dan disembah oleh di desa Saren.

Pada ritual persembahyangan ini, warga juga sangat mempercayai akan mendapat perlindungan kepada Tuhan melalu Hyang Sesuhunan sehingga terhindar dati bahaya erupsi Gunung Agung.

Bahkan hal tersebut merupakan kebiasaan yang selalu dilakukan ketika masyarakat atau desa mengalami kabrebehan (musibah) yang mengancam keselamatan desa dan masyarakat desa.

Dalam pelaksanaan upacara persembahyangan hingga 7 Oktober nanti. Setiap hari warga menggelar persembahyangan tiada henti sejak seminggu lalu.

"Ida Bhatari kami nyerjer hingga 7 Oktober nanti saat tumpek bubuj atau wariga. Kami sudah melaksanakan rangkaian upacaranya sudah sejak sepekan lalu," aku Yadi.

Nampak di waktu senggang, sejumlah remaja putri bermain riang sambil menari di areal pelataran luar pura. Sementara para ibu-ibu terlihat begitu tenang dan sesekali membicarakan soal kondisi Gunung Agung saat ini.

Menariknya, masyarakat di desa ini takut dibawa kepengungsian lantaran justru bisa depresi dan takut malah jatuh sakit.

Mereka juga memikirkan kondisi kesehatan dan psikologis anak-anak selama dipengungsian. Kalau pun mengungsi itu hanya dilakukan mandiri bagi mereka yang punya kerabat di Denpasar. Jika tidak punya lebih baik bertahan di desa.

Hal serupa juga terjadi di desa Pempatan kecamatan Rendang Karangasem. Satu desa warganya terlihat lebih sumringah dan tak nampak murung setelah dua pekan meninggalkan desanya.

Sebelumnya warga satu desa di banjar Alasngandang ini diungsikan di posko Bale Masyarakat Kayumabua, Susut kabupaten Bangli.

"Kami semua tinggalkan posko. Karena akan melaksanakan," kata Komang Gunawan yang mengaku jauh lebih senang ada di desa walau diselimuti kecemasan akan erupsi Gunung Agung.

Menurut dia, sejumlah warga sudah mengosongkan posko sejak tiga hari lalu. Itu karena warga sudah harus mempersiapkan piodalan di pura Puseh Bale Agung jatuh pada Purnama Kapat, hari ini.

"Kalau kondisi alam normal seperti tahun sebekumnya sudah mempersiapkan rangkaian upacara sejak seminggu sebelumnya. Kakau sekarang suasananya beda jadi bisa dipersingkat," ujarnya.

Sementara Bendesa Adat Alasngandang I Komang Warsa, meyakinkan bahwa tercatat ada 487 orang warganya yang mengungsi di wilayah Bangli. Dia berharap agar usai melaksanakan upacara persembahyangan memastikan kembali kepada warganya soal wilayah zona aman.

"Intruksi Gubernur, memang Banjar kami tidak masuk zona rawan. Tetapi lokasi Desa Pempatan kami masuk KRB. Kami serahkan lagi kepada masyarakat, apakah akan kembali kepengungsian atau tidak. Karena ini masalah nyawa," tegasnya.

Terkait hari Purnama ini, pantauan hampir semua pura besar di Bali dilakukan persembahyangan bersama untuk keagungan Gunung Agung dan keselamatan semuanya.

Seperti terpantau di Pura Jagad Natha Denpasar, di mana persembahyangan dilakukan secara bergelombang dari pukul 12.00 WIB, hingga tengah malam dini hari nanti.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Epik, Penampakan Warga Flores Masih Asyik Main Bola saat Ada Gunung Meletus, ‘Erupsi Sedikit Enggak Ngaruh’
Epik, Penampakan Warga Flores Masih Asyik Main Bola saat Ada Gunung Meletus, ‘Erupsi Sedikit Enggak Ngaruh’

Sebuah video memperlihatkan warga Flores yang masih main bola saat ada gunung meletus.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi 'Tito Bado Odong Gahu', Ritual Adat Masyarakat Akibat Erupsi Gunung Lewotobi
Mengenal Tradisi 'Tito Bado Odong Gahu', Ritual Adat Masyarakat Akibat Erupsi Gunung Lewotobi

Ritual 'Tito Bado Odong Gahu' bertujuan mengusir segala hal negatif akibat erupsi besar Gunung Lewotobi Laki-laki yang dampaknya semakin terasa ke masyarakat.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Desa Sigandul, Kampung Terpencil yang Berada di Ujung Jurang
Mengunjungi Desa Sigandul, Kampung Terpencil yang Berada di Ujung Jurang

Rumah-rumah di Desa Sigandul berada di lereng bukit dengan kemiringan yang curam.

Baca Selengkapnya
7 Fakta Banjir Lahar Dingin di Lumajang, Warga Lari Tinggalkan Motor untuk Selamatkan Diri
7 Fakta Banjir Lahar Dingin di Lumajang, Warga Lari Tinggalkan Motor untuk Selamatkan Diri

Banjir lahar dingin Semeru terjadi sepekan terakhir. Ini fakta terbarunya.

Baca Selengkapnya
Lumpur Menyembur di Bledug Cangkring Grobogan, Terkait Gempa Tuban?
Lumpur Menyembur di Bledug Cangkring Grobogan, Terkait Gempa Tuban?

Petugas turun ke lokasi untuk meninjau semburan lumpur tersebut.

Baca Selengkapnya
Evakuasi Warga Radius 6 Km dari Gunung Ruang karena Potensi Tsunami
Evakuasi Warga Radius 6 Km dari Gunung Ruang karena Potensi Tsunami

Dalam 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya
Warga Berhamburan Keluar Rumah Saat Gempa Darat Guncang Batang
Warga Berhamburan Keluar Rumah Saat Gempa Darat Guncang Batang

Gempa bumi dengan magnitudo M4,4 mengguncang wilayah Batang, Jawa Tengah, hari ini Minggu (7/7).

Baca Selengkapnya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Disertai Banjir
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Disertai Banjir

Jarak luncuran awan panas tidak diketahui dikarenakan visual Gunung Semeru tertutup kabut.

Baca Selengkapnya
Gunung Ruang Erupsi, 828 Warga Dievakuasi Berharap Bantuan Makanan Segera Didistribusikan
Gunung Ruang Erupsi, 828 Warga Dievakuasi Berharap Bantuan Makanan Segera Didistribusikan

Warga dua desa di kaki Gunung Ruang dievakuasi daratan Tagulandang.

Baca Selengkapnya
Potret Kepanikan Pendaki saat Gunung Dempo Erupsi,  Lari Menyelamatkan Diri Sampai Tenda Ditinggal
Potret Kepanikan Pendaki saat Gunung Dempo Erupsi, Lari Menyelamatkan Diri Sampai Tenda Ditinggal

Dalam keadaan gelap gulita, mereka tunggang langgang menyelamatkan .

Baca Selengkapnya
Ada Kampung Unik di Tasikmalaya, saat Hujan Rumah-Rumah Warga Tidak Terlihat
Ada Kampung Unik di Tasikmalaya, saat Hujan Rumah-Rumah Warga Tidak Terlihat

Kabut menjadi daya tarik menarik di Kampung Sukamekar karena saat muncul intensitasnya akan sangat tebal.

Baca Selengkapnya