Melihat Kembali Antivirus SARS, Mers & Flu Burung di Tengah Gempuran Covid-19
Merdeka.com - Dunia tengah menghadapi pandemi Virus Corona yang bernama SARS-CoV-2 atau Covid-19. Data kemarin, 1 April 2020 sudah terdapat 854.608 kasus di 201 negara. 176.908 Di antaranya berhasil sembuh, 42.043 orang meninggal dunia.
Indonesia sendiri baru terkonfirmasi Covid-19 pada 2 Maret 2020. Sebulan berjalan, Covid-19 mengakibatkan 157 orang meninggal dan 103 sembuh. Total ada 1.677 kasus Covid-19 di Tanah Air.
Covid-19 ini pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China, pada akhir Desember 2019. Kini, Covid-19 sudah berjalan kurang lebih empat bulan. Belum ada satu negara pun yang menemukan obat atau vaksin virus yang menyerang sistem pernapasan itu.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Mengapa virus menyerang manusia? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
-
Bentuk virus apa saja? Bentuk virus berbeda-beda ada yang bulat, batang polihidris, dan seperti huruf T.
-
Apa saja bentuk virus? Struktur dan bentuk virus bervariasi, tergantung pada jenis asam nukleat, jumlah dan susunan protein selubung, serta adanya atau tidaknya selubung membran.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Siapa yang bisa diserang virus? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
Jauh sebelum Covid-19 muncul, ada sejumlah virus yang sudah menyerang sistem pernapasan manusia. Mereka disebut juga disebabkan coronavirus namun dengan jenis yang berbeda.
Mereka adalah MERS (middle east respiratory syndrome), Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Flu Burung.
MERS
MERS (middle east respiratory syndrome) merupakan penyakit infeksi virus yang menyerang saluran napas bawah. Penyakit yang termasuk kategori penyakit menular pertama kali dideteksi di Arab Saudi pada tahun 2012.
MERS rentan dialami oleh orang-orang yang bepergian ke negara Timur Tengah, seperti Mesir, Oman, Qatar, dan Arab Saudi. MERS disebabkan oleh virus corona, kelompok virus yang menyebabkan selesma.
Virus ini awalnya menginfeksi hewan, lalu kemudian berkembang menyebabkan penyakit pada manusia. Seseorang yang terinfeksi virus mematikan ini bisa disembuhkan dengan interferon-alpha 2b dan ribavirin. Kedua obat ini biasanya digunakan untuk mengobati penyakit hepatitis C.
Menurut penelitian terbaru, kombinasi kedua obat tersebut mampu meredakan inflamasi dan membantu penyembuhan kerusakan paru-paru akibat serangan virus MERS pada monyet percobaan. Selain obat tersebut, ahli lain menyebutkan remdesivir bisa menaklukkan MERS.
SARS
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) adalah sebuah jenis penyakit pneumonia. SARS pertama kali muncul pada November 2002 di Provinsi Guangdong, Tiongkok.
SARS disebut bisa disembuhkan dengan obat yang sama seperti yang digunakan untuk menangani pasien MERS. Yakni interferon-alpha 2b dan ribavirin.
Ahli lain menyebutkan sebetulnya belum ada obat yang bisa digunakan untuk menyembuhkan pasien terjangkit SARS. Hanya saja saat di rumah sakit tenaga medis kerap menangani pasien SARS dengan anti-pyretic, supplemen oksigen dan bantuan ventilasi.
Flu Burung
Flu burung merupakan jenis penyakit influenza yang ditularkan oleh burung kepada manusia. Dua jenis virus flu burung yang dikenal pada umumnya yaitu H5N1 dan H7N9.
Dokter di China menuturkan kalau pasien yang terinfeksi virus flu burung H7N9 cukup kebal setelah diberi obat.
Obat tersebut bernama Tamiflu. Sebanyak tiga dari 14 pasien yang diobati di Shanghai Public Health Clinical Centre itu pun tidak menunjukkan tanda-tanda kondisi yang membaik.
Contoh obat-obatan antivirus yang bisa diberikan dalam kasus flu burung adalah oseltamivir dan zanamivir. Oseltamvir adalah obat pilihan utama.
Obat ini bisa diberikan secepatnya setelah pasien dinyatakan positif terjangkit flu burung.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terdapat berbagai macam virus yang dapat membawa penyakit serius.
Baca SelengkapnyaVirus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.
Baca SelengkapnyaVirus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus memiliki ukuran yang sangat kecil, yang hanya sampai 200 mikron.
Baca SelengkapnyaSejumlah penyakit zoonosis bisa mengancam kesehatan manusia dan disebabkan oleh hewan.
Baca SelengkapnyaPeneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaMunculnya kasus Mpox bukan disebabkan oleh adanya vaksinasi Covid-19 seperti sejumlah hoax yang beredar.
Baca SelengkapnyaSejumlah temuan arkeolog menunjukkan bahwa beberapa penyakit menular ternyata sudah ada sejak masa lalu.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca Selengkapnya