Membangun Kembali Gaza dengan Dirikan Klinik Kesehatan dan Bantuan untuk Anak dan Perempuan
Anak dan perempuan menjadi pihak rentan sekaligus sasaran utama Israel dalam agresinya.
Adara Relief Internasional menggelar 'Woman Speak up For Palestine' dalam rangka memperingati Hari Solidaritas Internasional untuk Palestina yang jatuh pada 29 November.
Membangun Kembali Gaza dengan Dirikan Klinik Kesehatan dan Bantuan untuk Anak dan Perempuan
Adara Relief Internasional menggelar 'Woman Speak up For Palestine' dalam rangka memperingati Hari Solidaritas Internasional untuk Palestina yang jatuh pada 29 November. Dalam momen ini, Adara Relief Internasional merilis program 'Bangun Kembali Gaza'.
"Kami berkomitmen untuk membangun kembali Gaza dengan mendirikan klinik kesehatan, pusat bantuan untuk kebutuhan anak dan perempuan, serta taman bermain anak. Selain itu, 2.000 yatim akan mendapatkan kesempatan melanjutkan masa depannya melalui program Dekap Yatim Palestina, 1.000 penghafal Alquran setiap tahun akan dilahirkan dari Gaza melalui program Hidupkan Ahlul Qur'an (HAQ)," ujar Direktur Utama Adara Relief Internasional Maryam Rachmayani di Restoran Al Jazeera, Jakarta, Sabtu (25/11).
Maryam mengatakan, genosida Israel di Gaza terjadi karena dunia telah lama mengabaikan Palestina. Isu kemanusiaan ini menjadi tanggungjawab bersama. Khususnya anak dan perempuan menjadi pihak rentan sekaligus sasaran utama Israel dalam agresinya.
"Bahkan jika agresi telah berhenti sama sekali hari ini pun dunia masih memiliki utang untuk Gaza dan Palestina. Agresi bukan hanya telah mengakibatkan korban kematian sebanyak lebih dari 15.000 jiwa, termasuk 6000 anak dan 4000 perempuan. Tetapi juga meninggalkan luka fisik maupun psikis yang membutuhkan pemulihan dalam jangka panjang. Selain itu ribuan anak telah menjadi yatim dan piatu baru dan perempuan-perempuan menjadi janda di tengah kondisi jalur Gaza yang hancur lebur dan perekonomian berhenti total," ujar Maryam.
Ia pun mengajak media dan para tokoh perempuan untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan menjaga ketertiban dunia.
"Saya sebagai Direktur Utama Adara Relief Internasional semakin yakin dengan adanya andil dari media dan para tokoh perempuan yang dengan posisi masing-masing dapat menguatkan bersama, yakni mewujudkan amanah konstitusi sebagai bangsa Indonesia dengan mendukung kemerdekaan Palestina dan menjaga ketertiban dunia," pungkas Maryam.
Dalam acara ini turut hadir Ketua KPIPA Nurjanah Hulwani, Sastrawan Asma Nadia, Ketua BKMT Syifa Fauzia, Aktivis Palestina Annisa Theresia, Anggota DPR Desy Ratnasari, Psikolog & Pendidik Dr. Rose Mini Agoes Salim, Praktisi Hukum Evi Risna Yanti dan Direktur RS Ridhoka Salma, Roziana Ghani.