Menelusuri Kehidupan Ghisca Debora di Tangerang, Pelaku Penipuan Tiket Coldplay hingga Rp40 Miliar
Informasi didapat merdeka.com, keluarga Ghisca tinggal di Kabupaten Tangerang, di sebuah area perumahan eksklusif
Ghisca sudah ditetapkan sebagai tersangka. Gadis berambut panjang itu juga sudah ditahan.
Menelusuri Kehidupan Ghisca Debora di Tangerang, Pelaku Penipuan Tiket Coldplay hingga Rp40 Miliar
Tak banyak yang menyangka kelihaian Ghisca Debora Aritonang menipu banyak orang. Lewat ucapan yang menjanjikan, mahasiswa Universitas Trisakti itu bisa membuat ratusan fans Coldplay kecewa. Sebab, tiket konser yang dia janjikan nyatanya tidak ada.
Uang yang ditilep Ghisca tak main-main. Mencapai miliaran Rupiah.
Uang miliaran itu dipakainya untuk membeli sejumlah barang branded
Saat ini, Ghisca sudah ditetapkan sebagai tersangka. Gadis berambut panjang itu juga sudah ditahan.
Banyak pihak penasaran dengan latar belakang kehidupan wanita muda ini. Sebab di usianya yang cukup belia, dia begitu lihat menjalankan bisnis tipu-tipu tiket konser. Keuntungan yang dia dapat mencapai miliaran.
merdeka.com coba menelusuri kehidupan mahasiswi ekonomi ini. Sekaligus berharap bertemu orangtua Gishca. Orangatua Ghisca sempat dikaitkan dalam kasus anaknya.
Informasi didapat merdeka.com, keluarga Ghisca tinggal di Kabupaten Tangerang. Sebuah area perumahan eksklusif dengan sistem keamanan 24 jam itu pun mendapat penjagaan ketat petugas keamanan (satpam). Tidak sembarang tamu bebas keluar masuk area perumahan, kecuali para penghuni tetap area perumahan tersebut.
Untuk tamu tidak dikenal, akan diiterogasi perugas keamana secara dalam, lalu diminta meninggalkan identitas diri sebagai jaminan untuk masuk menemui warga di perumahan itu.
Tak jauh dari pintu gerbang utama dan satu-satunya akses keluar masuk rumah keluarga Aritonang berada. Tepatnya pada sisi kiri setelah pintu gerbang utama perumahan.
Petugas yang berjaga pun cukup mengenali, nama keluarga Aritonang, meski tidak diketahui pasti sejak kapan keluarga Gischa menempati rumah berukuran sekira lebar 8 meter dan panjang 12 meter.
Ketika disambangi, rumah keluarga Gischa, diketahui sedang dalam pekerjaan renovasi. Sejumlah pekerja bangunan, bahan material menumpuk di area halaman depan rumah bercat crem itu.
Pekerja bangunan yang ada di lokasi, membenarkan rumah yang dalam tahap renovasi itu adalah rumah keluarga Aritonang.
"Iya benar, enggak ada orang di rumah. Semua mengontrak," kata pekerja bangunan yang ditemui saat sedang beristirahat.
Sementara terlihat, bangunan rumah yang semula adalah bangunan satu lantai, nampak dicor pada bagian atasnya. Entah akan dibuat menjadi berapa lantai.
Pekerjaan pengecoran lantai dua rumah keluarga Gischa pun sepertinya belum lama dikerjakan, terlihat dari sejumlah material kayu balok dan papan penyangga material cor-coran.
Sementara, dilihat dari bagian depan, di lantai dua yang telah dicor telah berdiri besi tiang-cor dan pasangan bata dinding setinggi kurang lebih satu meter.
Pantauan di lokasi pun tidak ada kesibukan hilir mudik penghuni rumah di blok rumah Ghisca, meski beberapa rumah nampak seperti dihuni dengan kendaraan mobil/motor yang terparkir di area depan rumah.
Besarnya nilai kerugian para korban membuat PPATK ikut menyelidiki perputaran uang yang didapat gadis berusia 19 tahun ini.
Temuan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, perputaran uang dari bisnis tipu-tipu Ghisca selama tahun 2023 atau kurang lebih 11 bulan telah mencapai Rp40 miliar.
Sementara khusus periode Mei sampai November, atau periode awal pembelian tiket sampai konser Coldplay yang berlangsung tanggal 15 November kemarin, ada transaksi mencapai Rp30 miliar.
Meski tidak bisa menyampaikan secara detail terkait jumlah rekening yang dipakai transaksi, namun PPATK memastikan telah memblokir sejumlah rekening yang diduga dipakai transaksi oleh Ghisca.