Menikmati desa wisata Durian Otong di Lebak Banten
Merdeka.com - Petani Kabupaten Lebak, Banten, mendirikan desa wisata durian. Desa wisata durian ini dibuat untuk menarik pengunjung dari luar daerah sehingga berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
"Kami optimistis tahun depan banyak pengunjung datang ke sini untuk mengonsumsi durian unggul hasil budi daya petani," kata Ketua Kelompok Tani Desa Sangkanwangi, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Hendi Suhendi, seperti dikutip dari antaranews, Jumat (11/4).
Hendi mengatakan, saat ini pengembangan desa wisata durian memiliki areal tanaman seluas 20 hektare dengan populasi sebanyak 2.000 pohon. Para petani rata-rata menanam durian itu sebanyak 100 pohon per hektare dan jika musim panen bisa produksi sebanyak 20 buah per pohon.
-
Kenapa kopi durian menarik wisatawan? 'Rasanya memang betul-betul nikmat. Kenikmatan yang belum pernah kualami, jadi nikmat sekali. Bisa ketagihan kalau begini caranya,' kata Yana, konsumen lain dari Yogyakarta.
-
Apa yang dipromosikan di Festival Durian Purbalingga? 'Selain mengenalkan durian lokal, festival ini juga menjadi promosi bagi pariwisata karena mampu menarik orang-orang untuk bisa datang ke Bantargebang,' kata bupati yang akrab disapa Tiwi itu.
-
Dimana tempat wisata kebun durian dan kopi durian? Di Klaten, terdapat wisata alternatif berupa kebun durian.
-
Siapa yang memasarkan Durian Bawor? 'Kalau jatuh per hari bisa sampai 100-an butir. Terus yang kita kirim sampai 80-100 butir,' kata Zainal, pengelola kebun durian itu.
-
Bagaimana desa mengembangkan wisata pertanian? Pengembangan ini didukung dari pembuatan fasilitas 'greenhouse' dari komunitas peduli lingkungan. Selain itu ada pula pengembangan wisata edukasi peternakan kambing dan sapi. Kasi Kesejahteraan Kelurahan Sriharjo, Gotro Raharjo mengatakan, pengembangan wisata edukasi ini rencananya akan melibatkan generasi muda karang taruna setempat.
-
Kenapa Festival Durian Purbalingga diadakan? Menurut bupati, festival tersebut mampu mengangkat potensi pertanian dan pariwisata di Purbalingga, terlebih khusus di Kecamatan Rembang.
"Apabila buah durian tersebut di pasaran seharga Rp 50.000/buah, petani dapat menghasilkan sebesar Rp1 juta/pohon," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong warga Desa Sangkanwangi terus mengembangkan tanaman durian unggul hasil persemaian petani setempat.
"Kami yakin desa wisata durian ini dapat mendongkrak ekonomi masyarakat juga dapat mengatasi kemiskinan," ungkapnya.
Menurut dia, budi daya durian unggul jenis otong, hepi dan matahari karena memiliki nilai jual tinggi di pasaran.
Durian otong, hepi, dan matahari merupakan produk unggulan lokal yang dikembangkan petani Desa Sangkanwangi Kecamatan Leuwidamar. Saat ini, hampir semua petani di daerah setempat menanam durian itu di lahan miliknya karena bisa meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Kelebihan durian lokal tersebut tanpa biji dengan buah tebal, rasanya manis, dan beraroma, katanya.
"Kami mengembangkan budi daya durian lokal itu guna mengantisipasi produk-produk impor," jelasnya.
Durian yang dikembangkan petani setempat sudah memiliki sertifikat yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Sertifikasi Benih (BPSB) Provinsi Banten. Mutu buah durian unggulan daerah ini tidak diragukan lagi. Bahkan, petani sudah menjalin kerja sama dengan pengusaha supermarket di Provinsi Banten.
Mereka pengusaha siap menampung produk durian unggul asal Desa Sangkanwangi Kabupaten Lebak. Pihaknya terus mengembangkan buah durian sebagai produk lokal yang harus dijadikan kebanggaan, juga dapat meningkatkan ekonomi petani, dan bahkan kualitasnya tidak kalah dengan durian impor.
Desa wisata durian itu diharapkan banyak warga luar daerah datang ke tempat itu hanya untuk menikmati buah durian.
"Durian otong, hepi, dan matahari memiliki keunggulan tersendiri, baik rasa maupun aromanya juga tanpa biji," imbuhnya.
Petani Leuwidamar, Ahmad, menjelaskan dirinya mengembangkan durian unggulan itu di areal seluas 1,5 hektare. Dia memperkirakan memanen buah itu pada tahun 2015.
"Kami berharap durian itu bisa dipanen dan tidak terserang hama dan penyakit," kata Ahmad.
(mdk/cza)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Desa BRILian kembangkan kuliner buah durian di Desa Desa Tunjungan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaRibuan orang hadir untuk membeli dan mencicipi durian khas Purbalingga dan sejumlah durian premium pada festival tersebut.
Baca SelengkapnyaPanen durian khas petani Badui sangat menguntungkan para pedagang, sehingga bisa menopang ekonomi keluarga.
Baca SelengkapnyaSejumlah bocah Suku Baduy memikul buah durian yang siap untuk dijual keliling kampung.
Baca SelengkapnyaRombongan ingin melihat secara dekat denyut kehidupan dan ekonomi Desa Bonjeruk.
Baca SelengkapnyaDari budidaya kelengkeng, Desa Murtigading di Bantul berharap bisa makin mentereng.
Baca SelengkapnyaDesa Perkebunan Bukit Lawang masuk 75 besar ADWI 2023 dengan berbagai macam aktivitas wisata dan pesona keindahan alamnya yang memukau
Baca SelengkapnyaDesa Bansari memiliki beragam potensi yang sedang dikembangkan agar bisa menggaet wisatawan
Baca SelengkapnyaSelain bisa memetik buah secara langsung, para pengunjung juga bakal dimanjakan dengan beberapa spot menarik untuk berswafoto ria.
Baca SelengkapnyaSetiap sudut di Dusun Butuh menyajikan sensasi tersendiri bagi wisatawan.
Baca SelengkapnyaPencampuran rasa kopi dan durian memiliki sensasi tersendiri hingga mengundang wisatawan dari luar kota sekalipun untuk menikmatinya.
Baca SelengkapnyaDurian bawor sendiri terkenal karena rasanya yang khas, daging buahnya yang tebal, dan biji yang tipis.
Baca Selengkapnya