Menikmati Kopi dengan Nuansa Jadul di Kota Makassar
Merdeka.com - Satu lagi tempat nongkrong baru di Makassar. Bersaing dengan kafe yang sudah eksis dengan menjual konsep zaman dulu yang homey. Berada di dalamnya terasa nyaman dan enggan beranjak serasa di rumah sendiri.
Itulah Kopiriolo dari kata Kopi Riolo, bahasa Bugis yang artinya kopi zaman dahulu. Tempat nongkrong sejenis bistro atau resto kecil yang menyajikan menu-menu spesifik khas Bugis Makassar baik dari minuman, cemilan dan makanan berat ini terletak di Jalan Beruang, Kota Makassar.
Kesan jadulnya mulai menyeruak sejak dari halaman bistro berlantai dua tak berpagar ini. Disambut pohon kembang sepatu dea yang bunganya mulai memerah.
-
Bagaimana suasana di Kafe Nostalgia? Di sini, pengunjung akan merasakan hangatnya suasana khas rumah nenek tempo dulu.
-
Dimana Kafe Nostalgia berada? Jika Anda bosan dengan kafe modern nan kekinian, mampirlah ke Kafe Nostalgia yang ada di Jalan Saleh Baimin, Cimuncang, Kecamatan Serang, Kota Serang.
-
Bagaimana cara menikmati suasana di Balong kafe? 'Kalau kafe yang indoor itu dia punya view yang langsung ke hutan pinus. Dan kalau teman-teman lihat ini ada sentuhan Cikolenya ya. Kalau di Bandung konsep seperti ini adalah Cikole, walau pepohonannya gak banyak,' kata kreator di kanal tersebut.
-
Kenapa Kafe Nostalgia populer? 'Kamu bisa menemukan kenangan masa kecilmu yang indah dengan suasana nyaman seperti di rumah nenek dan pasti, pengalaman unik saat kamu berada di 'Ruang Bernostalgia',' tulis akun Instagram kafe @nostalgia0254.
-
Apa yang disajikan di Kafe Nostalgia? Berbagai pilihan minuman dan makanan, dengan konsep jadul bisa dipesan di sini. Kopi tubruk, varian susu, minuman ringan dan makanan ala kampung yang mungkin sudah sulit ditemukan jadi menu favorit yang tak boleh dilewatkan.
-
Apa yang bikin kafe outdoor aesthetic unik? Salah satu konsep yang sangat diminati adalah desain kafe outdoor aesthetic yang menawarkan beragam gaya, mulai dari rustic dengan sentuhan kayu yang hangat hingga modern minimalis yang elegan. Setiap sudut kafe dipenuhi dengan detail menarik, seperti furnitur yang nyaman dan dekorasi yang kreatif.
Sekarang, jenis bunga ini sudah jarang ditemui padahal kembang ini cukup indah dan eksotis. Biasanya, jumlah bunganya akan lebih banyak dari daun dan jika tiba waktunya berguguran, permukaan di bawah pohon turut memerah.
Teras kecil terletak di sisi kiri bangunan, di situ tersedia tiga meja kayu berikut kursi-kursinya. Sudut ini sekaligus jalur masuk melalui pintu samping. Pintu utama di bagian depan yang agak lebar bukaan tengah. Di sisi kanannya dihiasai tiga jendela berteralis ukuran besar.
Pertama kali kaki melewati pintu bangunan itu langsung dimanjakan dengan alunan musik dari lagu-lagu Bugis Makassar.
Ruang utamanya cukup luas. Tersedia sejumlah paket meja kursi berbahan kayu, bisa pilih model sofa atau kursi biasa yang kakinya berukuran jenjang. Tersedia pula kursi-kursi besi yang dudukan dan sandarannya dari pentil, kursi tahun 1970-an.
Tampak lemari tolet kayu yang di atasnya tertata rapi bedil zaman Jepang, jam duduk, termos air, terompet, kitab-kitab tebal yang semuanya kental dengan nuansa dahulu kala.
©2020 Merdeka.com/Salviah Ika PadmasariRuang utama ini berhadapan dengan pantry terbuka untuk memudahkan pengunjung berinteraksi saat memesan menu.
Di depan meja pantry, ada sepeda ontel sebagai penghias. Ada pula canteng atau canting, cangkir dari besi dan cerek atau teko besi motif burik mengajak khayalan pengunjung mengawang-awang ke suasana tahun 1970-an.
Suasana jadul juga terasa di lantai dua. Ada sejumlah figura foto-foto warna hitam putih. Lampu-lampu petromak menghiasi dinding atas musala.
Soal lantainya, baik di lantai satu dan lantai dua itu beralas tegel jadul berwarna abu-abu yang berbahan semen dan pasir beton, dipadupadankan dengan keramik bermotif batik.
Selanjutnya, menyoal menu minuman dan makanan, Sudomo (43), pengelola bistro Kopiriolo saat disambangi menuturkan tetap mengandalkan kopi. Enam jenis kopi dari bumi pertanian Sulsel yakni kopi manipi asal Kabupaten Sinjai, kopi rumbia asal Kabupaten Jeneponto, kopi kalosi asal Kabupaten Enrekang, kopi sapan asal Kabupaten Toraja, kopi kahayya asal Kabupaten Bulukumba dan kopi Bawakaraeng.
Dan juga kopi Nusantara antara lain kopi gayo dari Aceh, kopi ciwidey dari Jawa Barat, kopi kintamani dari Bali, kopi yahukimo dari Papua, kopi bajawang dari Flores.
Kata Sudomo, pengunjung bisa memilih jenis kopi yang diinginkan. Racikan kopi hitam dengan pemanis gula merah. Disuguhkan menggunakan canteng atau cangkir besi lengkap dengan alas dan tutupnya.
©2020 Merdeka.com/Salviah Ika PadmasariDiprioritaskan sajian kopi original. Tapi jika ada pengunjung yang memesan latte coffee atau cappucino, tetap dilayani karena mesin coffee espresso stand by. Hanya saja memang tidak ditampilkan di daftar menu. Teh juga ada, panas dan dingin.
Lalu kue-kuenya ada putu merah putih atau orang sebut kue sagu, ada songkolo (ketan), barongko yakni kue basah berbahan dasar pisang, telur dan santan dibungkus daun pisang. Makanan beratnya ada sop ubi, bassang atau bubur jagung, kacang ijo, ubi goreng, pisang peppe' (pisang goreng gaprek). Menu yang tersedia berganti-ganti karena ada yang asyik dinikmati pagi, ada juga malam hari. Harga masing-masing menu kisaran Rp 5 ribu sampai Rp 20 ribu.
"Sengaja dibuat senyaman mungkin. Itu di samping bangunan sengaja dibuat selasar sisi bangunan, itu adalah jalur bagi karyawan agar tidak mondar mandir di sekitar pengunjung. Jadi usai menghidangkan pesanan, karyawan masuk kembali melalui selasar itu yang terhubung dengan dapur. Dapurnya juga sengaja konsep terbuka agar pengunjung bisa lihat langsung aktivitas karyawan yang selalu menjaga kebersihan. Termasuk kebersihan toilet dan mushalla selalu terjaga," tutur Sudomo, Selasa (7/7).
Bistro Kopiriolo ini dilaunching saat puncak-puncaknya wabah Covid-19. Sudomo beralasan, sudah lama menyiapkan dan pengerjaannya dimulai sejak dua tahun silam.
"Ini adalah mimpi owner sejak dulu yang berhasil diwujudkan. Dia ingin membuat tempat ngumpul teman-temannya yang suasananya senyaman mungkin. Dan bertemu dengan Pak Ivan, desainer yang menerjemahkan mimpi-mimpi itu. Pembangunannya sempat terhenti tapi setelah PPSB berakhir dan masuk new normal life, pengerjaan bangunan seluas 6 x 16 meter persegi dituntaskan maka jadilah seperti ini," kata Sudomo.
©2020 Merdeka.com/Salviah Ika PadmasariSementara Ivan, desainer bistro ini mengatakan, konsep jadul ini pilihan sang owner. "Dia gambarkan mimpinya dan saya terjemahkan. Hampir 100 persen bangunan lama ini direnovasi dan dipoles sesuai konsep yang diinginkan yakni minum-minum kopi di rumah bukan di kafe. Seperti bertamu dan minum kopi," kata Ivan.
Karena wabah Covid-19, di bistro ini turut menerapkan protokol kesehatan. Tersedia thermal scanner, tempat cuci tangan dan hand sanitizer di tiap meja.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kafe ini tak sekedar tempat bersantai untuk menikmati kopi dan aneka makanan minuman lezat, namun juga jadi ruang untuk membangkitkan memori di masa silam
Baca SelengkapnyaKafe ini memang ingin menghadirkan suasana kehangatan rumah saat pulang kampung.
Baca SelengkapnyaDi Jakarta hadir sebuah kafe unik. Hampir seluruh karyawan yang bertugas sebagai pelayan adalah para lansia. Tak ayal jika tempat ini menuai ragam pujian.
Baca SelengkapnyaMampir ke Bojonegoro, jangan sampai terlewat ke kafe ini.
Baca SelengkapnyaNgopi sambil menikmati suasana klasik Belitung tentu menghadirkan daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Baca SelengkapnyaSetiap sudut dipenuhi dengan detail menarik, seperti furnitur yang nyaman dan dekorasi yang kreatif.
Baca SelengkapnyaCocok dikunjungi untuk mengisi waktu akhir pekan.
Baca SelengkapnyaMenyesap kopi di sini, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan khas perkampungan berupa sawah hijau.
Baca SelengkapnyaRumah makan ini jadi tempat yang asyik dikunjungi bersama keluarga saat berada di Kuningan.
Baca SelengkapnyaMau begadang minum kopi, kumpul-kumpul bareng sambil ngopi, melepas penat dengan kopi.
Baca SelengkapnyaMiliki karier gemilang sebagai penyanyi, Raisa tak berpuas diri. Ia mencoba dunia baru yakni bisnis. Raisa miliki kafe estetik di Bali.
Baca SelengkapnyaNgopi di sini benar-benar paket lengkap. Mau coba?
Baca Selengkapnya