Menpora: Kaum Muda Tidak Boleh Lepas dari Pancasila
Merdeka.com - Hari Lahir Pancasila, Menpora Zainudin Amali menyampaikan Kuliah Umum Kepemudaan yang diselenggarakan Maritim Muda Nusantara (MMN) bekerja sama dengan Keasistendeputian Peningkatan Kapasitas Pemuda Kemenpora melalui Video Conference Zoom, Senin (1/6) siang.
Kegiatan positif era digital di tengah gencarnya persiapan menuju Era New Normal ini, dimoderatori oleh Founder dan Ketum MMN Kaisar Akhir dengan tema, "Pancasila dan Konstitusi Pemuda Maritim di Era Digital". Dalam paparannya, Menpora menegaskan bahwa apapun yang dilakukan oleh seluruh anak bangsa apalagi kaum muda, tidak boleh lepas dari Pancasila.
"Salam Pancasila, Selamat Hari Pancasila, apapun yang kita lakukan tidak boleh keluar dari kesepakatan final bersama ideologi bangsa dan negara yakni Pancasila," ucap Menpora, mengawali sapaannya kepada seluruh peserta yang berjumlah 447 partisipan.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Siapa yang menjadi narasumber dalam acara? Kegiatan Coffee Morning yang diinisiasi Diskominfo Kaltim ini, mempertemukan para tokoh media pers dengan orang nomor satu Bumi Etam yang kini dijabat oleh Akmal Malik.
-
Kapan sambutan ini disampaikan? Dimana, keduanya sudah sah menjadi suami istri dengan ijab qabul nya dilakukan tadi.
-
Siapa yang hadiri diskusi Kemensos? Dihadiri Kepala Sentra Terpadu dan Sentra, Kepala Balai, Komisi Nasional Disabilitas dan para akademisi perwakilan dari Universitas Negeri Surabaya, acara ini dibuka secara resmi oleh Menteri Sosial, Tri Rismaharini.
-
Siapa yang memimpin refleksi Kemenkumham? Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly menyebut refleksi merupakan momentum yang tepat untuk belajar menghargai dan bersyukur.
Lebih lanjut Menpora menyampaikan apresiasi atas ide gagasan MMN, sembari menyampaikan pesan-pesan berharga bahwa era digitalisasi atau era millenial harus cepat diadaptasi, jika tidak mau tertinggal dan terpinggirkan.
Ada empat kontribusi yang dapat dilakukan MMN seiring menajamkan kemampuan digitalisasi, yaitu pengawasan terhadap implementasi peraturan perundangan bidang kemaritiman, melakukan pendidikan, pelatihan, dan literasi maritim terhadap masyarakat, usaha pelestarian budaya maritim menyangkut kearifan lokal, dan penguasaan sumber daya maritim serta pemberdayaan sumber daya manusianya.
"Dengan tetap berlandaskan Pancasila, MMN dapat melakukan pengawasan seperti melaporkan kepada yang berwenang bila ada pelanggaran kemaritiman, dan penting lagi memberikan edukasi kepada masyarakat, contohnya jangan buang sampah di laut karena akan mencemari lingkungan, kreativitas digital dapat dipakai untuk itu," kata Menpora.
"Harapan besar, MMN tidak berhenti pada acara-acara webinar seperti ini, harus ada follow up-nya, apa yang bisa disinergikan dengan program prioritas kepemudaan Kemenpora segera laksanakan," tambahnya.
Mengakhiri Webinar kali ini, Deputi Pemberdayaan Pemuda Faisal Abdullah menyampaikan kata akhir yang patut direnungkan bersama bahwa masalah maritim bagi pemuda masih menjadi problem yang perlu perhatian serius.
Menurut data masih dibawah 1% dari 67 juta pemuda Indonesia yang menggeluti kemaritiman. "Tiga perempat wilayah kita adalah maritim, semestinya sektor pekerjaan yang digeluti harus banyak disitu. Keadilan sosial tidak akan ada tanpa kita usahakan," tutupnya.
Turut serta dalam Kuliah Umum Kepemudaan Webinar Zoom kali ini, Stafsus Kepemudaan Venno Tetelepta, TAM Syamsul Qamar, dan Asdep Peningkatan Kapasitas Pemuda I Gusti Putu Rake. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prof. Yudian meminta anak muda jangan sampai terpapar ideologi yang tak sesuai dengan Pancasila
Baca SelengkapnyaPAN memberdayakan anak muda dan menginginkan mereka menjadi pilar penting kemajuan bangsa.
Baca SelengkapnyaWakil BPIP Berpesan Pancasila tetap jadi pilar utama pendidikan di universitas.
Baca SelengkapnyaBPIP tak ingin anak muda Indonesia malah tak paham tentang Pancasila.
Baca SelengkapnyaMenurutnya mahasiswa memiliki peran penting terutama sebagai penguat moral juga sebagai penjaga nilai.
Baca SelengkapnyaPancasila sangat relevan dari zaman ke zaman, apalagi masa depan menyambut Indonesia 2045
Baca SelengkapnyaPancasila sebagai benteng utama dalam menjaga persatuan bangsa, serta langkah-langkah konkret perlu diambil untuk menghadapi ancaman radikalisme.
Baca SelengkapnyaPemuda Katolik melibatkan para cendekiawan dan akademisi Katolik untuk memproyeksikan hal-hal yang paling dibutuhkan Indonesia sekarang dan yang akan datang.
Baca SelengkapnyaPuan berharap Pancasila sebagai landasan negara terus menjadi sumber kekuatan rakyat Indonesia.
Baca SelengkapnyaTNI Angkatan Darat melibatkan Gen Z untuk menciptakan generasi harapan masa depan bangsa melalui kegiatan Bootcamp TNI AD To Genz Z.
Baca SelengkapnyaLunturnya pendidikan Pancasila sejak era reformasi, menjadi tanggung jawab bersama
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani menjelaskan tentang tiga ajaran Bung Karno yang perlu diketahui generasi muda Indonesia.
Baca Selengkapnya