Mensos: Jangan ikut-ikutan Dimas Kanjeng, itu palsu
Merdeka.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta rakyat jangan lantas percaya dengan dukun pengganda uang, seperti Dimas Kanjeng. Jika ingin memiliki uang banyak, setiap orang wajib bekerja keras, bukan percaya dengan aliran-aliran berkedok keagamaan.
"Jangan ikut-ikutan seperti Dimas Kanjeng. Mau punya uang banyak, kemudian digandakan. Pengen punya banyak duit, tetapi tidak punya etos kerja. Jangan seperti itu," katanya di Semarang, Sabtu (8/10), demikian dilansir Antara.
Hal itu diungkapkannya usai menyampaikan kuliah umum pada Semarak Bidik Misi Universitas Negeri Semarang 2016 bertema "Kesetiakawanan Sosial Melalui Gotong Royong Sebagai Wujud Cinta Tanah Air".
-
Siapa yang perlu waspada dengan penipuan kos? Menjadi mahasiswa baru yang baru merantau tentu menghadapi banyak tantangan. Salah satunya mencari tempat tinggal yang nyaman dan aman. Di era digital seperti sekarang, mencari kos-kosan sering dilakukan melalui aplikasi atau media sosial. Namun, ada risiko penipuan yang perlu diwaspadai.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang mengimbau untuk waspada terhadap penipuan? PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengimbau para nasabah untuk berhati-hati terhadap penipuan dan kejahatan online memasuki Juni 2024 menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu uang hilang? PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu uang hilang dan bijaksana dalam menggunakan social media.
-
Apa saja contoh penipuan kos-kosan? Contohnya yang penipuan dengan meminta pembayaran melalui transfer bank tanpa konfirmasi atau jaminan yang jelas.
-
Kenapa link DANA Kaget banyak yang palsu? Modus penipuan semakin beraneka ragam bentuknya, salah satunya modus penipuan yang mencatut aplikasi DANA. Aplikasi uang elektronik kerep kali menjadi sasaran penipuan, salah satunya aplikasi DANA. Di mana marak penipuan yang mencatut DANA.
Khofifah mengingatkan kalangan mahasiswa untuk tidak mudah terpengaruh oleh model-model penipuan semacam Dimas Kanjeng. Sebab pencapaian itu diraih dengan kerja keras dan profesional.
Sebab, kata dia, ada juga kalangan terpelajar yang terkenal dan "graduates" (lulusan) dari negara adidaya ikut terpengaruh model-model instan penggandaan uang, seperti Dimas Kanjeng.
"Harus punya integritas, kerja keras, dan gotong royong. Ini basis revolusi mental. Lupakan pola-pola seperti Dimas Kanjeng yang katanya tanpa kerja keras, uang bisa dilipatgandakan," katanya.
Lebih jauh, Khofifah mengatakan orang harus bisa membedakan mana yang palsu dan mana yang sulap. Dengan demikian, tidak akan mudah terpengaruh oleh pola-pola penggandaan uang yang menawarkan solusi instan.
"Kalau antara palsu dan sulap tidak bisa membedakan, ya tergoda. Sulap itu orang tahu kalau itu trik. Bukan memberikan janji kesejahteraan ke depan. Itu palsu," tegasnya.
Penggandaan uang sebagaimana dipercaya bisa dilakukan Dimas Kanjeng, kata dia, adalah pola yang palsu dan tidak benar, sebab ada lembaga resmi yang diberi kewenangan untuk mencetak uang.
Lembaga resmi yang mencetak uang di Indonesia, lanjut dia, adalah Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri), sementara kewenangan menentukan jumlah uang dicetak adalah Bank Indonesia.
"Jika masing-masing individu punya kemampuan menggandakan uang, akibatnya tidak hanya berdampak pada inflasi tinggi, tetapi bisa merusak 'cash flow' keuangan pemerintah," pungkas Khofifah.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini banyak tawaran investasi yang menjanjikan keuntungan sangat besar.
Baca SelengkapnyaAkun WA tersebut mencatut nama serta foto profil Ridwan Kamil
Baca SelengkapnyaMega pun meminta agar masyarakat tidak tertipu dengan bansos yang diberikan oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaMenurut DPR, momentum pelaksanaan pilkada seperti saat ini berpotensi memunculkan kasus politisasi bansos.
Baca SelengkapnyaYaqut terancam sanksi dari PKB, namun dia menegaskan tidak akan mengubah pernyataannya.
Baca Selengkapnya"Judi online sama pinjaman online tidak ada yang bisa berantas kecuali presiden dan wakil presiden," kata Cak Imin
Baca SelengkapnyaNamun, para kiai tetap bergerak untuk membantu pemenangan Anies-Muhaimin.
Baca SelengkapnyaCak Imin Tegaskan Bansos Atas Nama Pejabat itu Kebohongan dan Pembodohan
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan, judi online tak bisa dimungkiri telah merajalela ke setiap lapisan masyarakat.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menekankan bisnis yang ideal tidak mungkin memberikan keuntungan yang terlampau melimpah.
Baca SelengkapnyaJika ditekan seseorang untuk memilih nama-nama tertentu, dia pun menyarankan untuk di-iyakan saja. Tetapi pada hari H nanti, silakan memilih sesuai hari nurani.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada pemakaian gadget mengingat pemasaran judi online memanfaatkan perantara gadget.
Baca Selengkapnya