Mentan Optimalisasi 45 Ribu Lahan Rawa Lebak di Wajo
Merdeka.com - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama para pejabat di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar launching optimalisasi lahan rawa lebak yang berlokasi di Kelurahan Attakae, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo.
Setidaknya, provinsi Sulawesi Selatan mendapat anggaran prioritas APBN 2019 senilai Rp 640 miliar. Sebagai langkah awal sekaligus tahap pertama, pemerintah mencanangkan program ini di Kabupaten Wajo, Sidrap, Bone, Soppeng dan Pinrang dengan jumlah anggaran sebesar Rp 180 miliar.
Bantuan sendiri meliputi alat mesin pertanian (Alsintan) seperti Exavator, Traktor Roda Dua, Traktor Roda Empat, Pompa Air, Combine Harvester Besar, Power Thresher, Power Thresher Multiguna, Corn Sheller, Dan Corn Combine Harvester.
-
Bagaimana Kementan mengoptimalkan lahan rawa di Aceh Utara? Kegiatan optimasi lahan rawa difokuskan pada perbaikan infrastruktur air dan lahan melalui pembangunan atau rehabilitasi infrastruktur. Hasilnya akan menjadikan lahan pertanian produktif melalui penataan sistem tata air dan penataan lahan.
-
Bagaimana Kementan mengoptimalkan lahan rawa di Banyuasin? 'Hari ini kami meninjau langsung kegiatan Opla yang dilakukan di Desa Sungai Dua, Kecamatan Rambutan berupa normalisasi saluran maulun pendalaman saluran sekaligus pembuatan tanggul maulun peninggian tanggul.
-
Dimana Kementan lakukan optimasi lahan? Kick off ini merupakan yang pertama di wilayah Kalimantan dan sekaligus di Indonesia pada lahan seluas 106 ha di Desa Buntoi, Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau.
-
Bagaimana cara Kementan meningkatkan produktivitas lahan rawa? 'Kita fokus memberikan bantuan optimasi, yang dikatakan optimasi adalah dulu tanam satu 1 kali dalam se tahun, kita tingkatkan menjadi dua kali jadi produksinya dua kali lipat tentu kesejahteraan pun meningkat,'tambah Mentan Amran.
-
Apa yang ditargetkan Kementan untuk lahan rawa? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman targetkan optimasi lahan rawa meningkatkan indeks pertanaman (IP) minimal 2 kalo dalam setahun. Tidak hanya itu, produktivitas pun akan terus digenjot melalui perbaikan infrastruktur air dan penataan lahan hingga sarana dan prasarana yang digunakan dalam menggarap lahan.
-
Apa solusi Kementan untuk petani di Wajo? Mengatasi kekurangan pengairan dampak El Nino, Kementerian Pertanian (Kementan) maksimalkan fungsi embung menjadi solusi.
Di sisi lain ada juga bantuan benih berupa Padi Taro, Cabai, Bawang Merah, Bawang Putih, dan Kelapa. Sedangkan bantuan ternak yang diberikan berupa ayam dan kambing.
"Bantuan ternak dialokasikan sebagai bagian dari program Petani Milenial dan Bekerja. Selanjutnya Kementan juga memberikan paket bantuan KRPL (Kawasan Pangan Rumah Lestari) danPUPM (Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat)," kata Amran.
"Ini semua adalah upaya kita menuju Indonesia sebagai lumbung pangan dunia," ujar Mentan Amran di panggung utama lokasi rawa Kabupaten Wajo, Rabu (6/3).
Amran menjelaskan, untuk mendukung optimalisasi ini, Kabupaten Wajo akan diberi bantuan 10 unit Exapator dan puluhan unit traktor. Alsintan ini yang nantinya akan digunakan para petani untuk menggenjot jumlah produksi.
"Zaman dulu tidak bisa mengambil bantuan langsung di Kementerian Pertanian. Tapi, saya menghadap Bapak Presiden, dan mengatakan pada beliau bahwa santri ini masa depan kita. Sejak saat itu Presiden langsung putuskan untuk berikan apa yang ada," katanya.
Mentan Optimalisasi 45 Ribu Lahan Rawa Lebak di Wajo ©2019 Merdeka.comAmran menegaskan, program SERASI adalah program daya gedor pemerintah dalam menambah jumlah produksi karena ada potensi besar yang bisa dimanfaatkan dari sebuah lahan yang masih tidur.
"Ini memang lahan tidur, totalnya ada kurang lebih 45 ribu hektare yang kita bangunkan di Sulawesi. Jadi, nantinya, lahan yang produksinya 1 kita jadikan 3 kali lipat dan ini harus kita mulai dari sekarang," katanya.
Amran mengaku optimis dengan program ini karena semua mesin dan alat yang digunakan terbukti mampu berjalan dengan baik. Apalagi, banyak petani juga ikut senang, karena secara tidak langsung bisa menambah pemasukan.
"Kelihatannya teknologi yang kita gunakan untuk rawa sudah berhasil. kita juga libatkan milenial untuk lahan rawa ini. Dan ingat, tidak boleh lagi ada seremoni ini dan itu. Semua harus nyata bahwa bantuan ini adalah bantuan langsung," katanya.
Di sisi lain, Amran juga mengajak semua generasi muda, utamanya para santri di Provinsi Sulawesi untuk terlibat secara langsung dalam meningkatkan produksi pangan Indonesia. Ajakan itu ditandai dengan pemberian ribuan ekor ayam dan kambing.
"Kami akan bagikan 1 juta ekor ayam untuk seluruh Indonesia. Ribuan kambing, benih dan bibit-bibit lain," katanya.
Bupati Wajo Amran Mahmud mengapresiasi langkah Kementerian Pertanian dalam mengoptimalisasi lahan rawa lebak menjadi lahan pertanian produktif. Menurut dia, langkah itu sangat tepat karena sudah sesuai dengan program pemerintah pusat dan daerah.
"Kami mengucapkan terimaksih kepada Bapak Menteri yang telah memilih wajo sebagai kegiatan optimalisasi lahan rawa menuju lumbung pangan dunia. Soal produksi memang harus jadi prioritas bersama, dan ini sejalan dengan program pemerintah daerah," tukasnya.
Adapun Kegiatan Optimalisasi lahan rawa di Kabupaten Wajo ini dihadiri oleh ribuan santri dan para petani setempat. Selain itu, turut hadir juga Bupati Wajo dan pejabat lain di Provinsi Sulawesi. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Langka nyata ini untuk mendorong peningkatan produktivitas padi nasional.
Baca SelengkapnyaKementan menyiapkan Kabupaten Merauke menjadi penyedia pangan skala luas melalui modernisasi pertanian melalui optimasi lahan.
Baca SelengkapnyaKegiatan optimasi lahan rawa difokuskan pada perbaikan infrastruktur air dan lahan melalui pembangunan atau rehabilitasi infrastruktur.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto hari ini mengunjungi Merauke untuk meninjau langsung infrastruktur lumbung pangan di daerah itu.
Baca SelengkapnyaKementan kembali memanfaatkan dan mengembangkan lahan rawa sebagai alternatif peningkatan produksi padi.
Baca SelengkapnyaMentan Andi Amran Sulaiman mengatakan, Opla rawa merupakan jawaban untuk ketahanan pangan Indonesia di masa depan.
Baca SelengkapnyaPotensi lahan rawa di Sumsel mencapai 3.054.347,60 hektare yang terdiri luas lahan rawa lebak mencapai 1.354.805,88 hektare`
Baca SelengkapnyaDengan selesainya proses kontruksi opla ini, petani bisa langsung mengolah lahan dan menanam padi.
Baca SelengkapnyaBPPSDMP kembali memanfaatkan dan mengembangkan lahan rawa di Kalsel
Baca SelengkapnyaKepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Baturusa KLHK, Muchtar Effendi menjelaskan, ada kewajiban bagi perusahaan untuk melakukan penghijauan.
Baca SelengkapnyaKementan berkomitmen untuk mempercepat kebutuhan masa tanam dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaKegiatan Opla di Banyuasin dilakukan di 15 Kecamatan.
Baca Selengkapnya