Mentan SYL Gelar Tanam Bawang Merah Di Bangli, Targetkan Ekspor & Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri
Secara Nasional, kata SYL, produksi bawang merah hingga saat ini masih surplus
Secara Nasional produksi bawang merah hingga saat ini masih surplus
Mentan SYL Gelar Tanam Bawang Merah Di Bangli, Targetkan Ekspor & Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menggelar penanaman bawang merah di Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Kegiatan ini merupakan rangkaian kerja pemerintah dalam memperkuat produksi bawang merah dan menyasar pasar ekspor serta memenuhi kebutuhan dalam negeri.
-
Bagaimana Kementan mendorong ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres
-
Kenapa ekspor pertanian penting bagi Kementan? “Pandemi tidak serta merta mematikan sektor pertanian, tapi membuat bertahan dan terus tumbuh. Patut kita sukuri karena selain penyediaan pangan dalam negeri beberapa komoditas juga dilakukan ekspor ke negara tetangga,“ katanya.
-
Dimana bawang merah bisa dipanen? Biasanya, bawang merah dapat dipanen sekitar 4-6 bulan setelah penanaman biji.
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk swasembada pangan? Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Kenapa Mentan minta tambahan lahan tanam di Kalimantan Selatan? “Saya butuh 500 ribu hektar tambahan untuk perkuat stok beras nasional yang diperkirakan menghasilkan gabah 3 juta ton dan beras 1,5 juta ton. Ini adalah perintah Bapak Presiden. Dan di Kalimantan Selatan kita minta 100 ribu hektar. Dan saya minta ada 3.000 hektar di Barito Kuala,“ tambahnya.
"Di Bangli ini posisi bawang merah harus diperkuat karena memiliki potensi ekspor dan pemenuhan dalam negeri.
Bangli masih punya 1000 hektare lebih untuk penanaman. Oleh karena itu posisi ini harus diperkuat,"
ujar SYL, Jumat (28/7) kemarin.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menggelar penanaman bawang merah di Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.
Kegiatan ini merupakan rangkaian kerja pemerintah dalam memperkuat produksi bawang merah dan menyasar pasar ekspor serta memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Saya berharap dengan potensi yang ada ini kita coba kembangkan tidak hanya di Bangli saja, tetapi juga bisa mengisi daerah daerah yang sorted lainnya.
Kita bersyukur karena kita masih punya kelebihan di atas 300 ribu ton,"
kata Mentan SYL.
Terkait ekspor, SYL mengatakan bahwa bulan Agustus nanti Indonesia mulai mengekspor bawang merah yang didapat dari berbagai sentra.
Terpenting, kata SYL, pemerintah juga terus mengawal petani milenial agar terlibat aktif dan membangun pertanian Indonesia yang jauh lebih maju.
"Kita awal Agustus ini sudah mulai ekspor dan kita akan kembangkan terus produksinya di berbagai Provinsi lain.
Selain itu kita mengawal pelatihan petani milenial agar membangun pertanian secara bersama-sama,"
lanjut Mentan.
Asisten Daerah II Kabupaten Bangli, I Ketut Riang mengaku siap melaksanakan semua arahan Mentan SYL dalam mengembangkan berbagai produk pertanian di Bali.
Termasuk komoditas bawang merah yang saat ini memiliki potensi besar dalam memenuhi pasar ekspor dan kebutuhan dalam negeri.
"Walau begitu, Pak Menteri beserta jajaran kementan besar harapan kami agar pemerintah pusat memberikan dukungan untuk kemajuan pembangunan pertanian di Kabupaten Bangli khususnya dalam mendukung ketersediaan sarana dan prasarana pertanian seperti saprodi jalan pertanian dan pengelolaan sumber sumber air," katanya.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto mengatakan bahwa upaya kementan dalam memenuhi produksi bawang merah terus dilakukan melalui penyediaan benih unggul, alsintan hingga akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian.
"Semua bantuan dan pendampingan ini kami terus lakukan di berbagai daerah. Kita bersyukur karena produksi kita dari tahun ke tahun terus meningkat," jelasnya.