Menteri Susi ungkap nelayan asal Sultra paling sering gunakan bom
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan dirinya sering mendapatkan keluhan dari beberapa daerah bahwa nelayan asal Sulawesi Tenggara terkenal paling banyak menggunakan bom. Oleh sebab itu, dia datang ke ibu kota Sulawesi Tenggara, Kendari untuk meminta para nelayan menghentikan penggunaan bom ikan.
"Yang saya sampaikan ini bener lho, nelayan dari beberapa daerah itu mengeluh karena yang melakukan pemboman ikan itu berasal dari Sultra. Karena itu saya datang untuk meminta nelayan di daerah ini hentikan penggunaan bom ikan," kata Susi di hadapan para mahasiswa dan civitas akademika Universitas Halu Oleo di Kendari seperti dilansir Antara, Sabtu (16/9).
Disebutkan Susi, nelayan yang dikunjungi dan mengeluh itu seperti di Maluku Utara, Papua Barat, Maluku, NTT, NTB masih banyak ditemukan karang-karang yang rusak karena dibom.
-
Apa yang dikeluhkan nelayan Indramayu kepada Ganjar? Mereka mengeluh harus menyetor uang keamanan kepada preman.
-
Apa yang diberikan Dinas Perikanan Kutai Timur kepada nelayan? 'Bantuan berupa mesin 13 PK sebanyak 11unit dan Has sebanyak 11unit untuk Kelompok Nelayan Teluk Dalam 2 di Kecamatan Teluk Pandan,' katanya, Senin (11/12).
-
Di mana nelayan di Kutai Timur mendapatkan bantuan? Melalui Bidang Pelaporan dan Usaha Perikanan Dinas Perikanan, Kutai Timur memberikan sejumlah bantuan mesin ketinting Kelompok nelayan Teluk Dalam 2, Desa Martadinata, Kecamatan Teluk Pandan, Kutim.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
"Australia saja mengakui nelayan asal Buton hanya dengan kapal ukuran 3 GT tetapi mampu mengarungi lautan dan sampai di wilayah Australia," kata Susi.
Dia mengatakan, akan menurunkan tim khusus di Sultra untuk memberantas para tukang bom ikan dan tukang bius ikan.
"Tim saya sudah turun di Selayar Sulawesi Selatan terkait kasus yang sama, semua sudah tuntas. Nanti giliran akan diturunkan di Kendari untuk habiskan pemain bom dan pengguna potasium," katanya.
Susi mengaku, kementerian yang dipimpinnya itu akan memberikan pembinaan khusus bagi nelayan di Sultra, asalkan ada komitmen untuk menghentikan penggunaan bom.
"Penangkapan ikan menggunakan bom merusak lingkungan tempat hidup dan bertelur ikan. Karena itu harus kita perangi para pelaku bom ikan," katanya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menangkap empat orang nelayan yang diduga melakukan pengerusakan biota laut dengan menggunakan bom ikan.
Baca SelengkapnyaPetugas sampai melompat ke atas perahu motor, mengambil alih kemudi, dan mengamankan dua pelaku di atas perahu.
Baca SelengkapnyaPara nelayan diiming-iming gaji besar dibandingkan fokus terhadap keterampilan melaut.
Baca SelengkapnyaPelaku ilegal fishing itu bahkan mengakali perizinan dengan mengajukan izin ke pemerintah daerah.
Baca SelengkapnyaProyek reklamasi di teluk Jakarta berdampak pada banyak hal, salah satunya membuat hidup nelayan Muara Angke semakin susah. Berikut potretnya:
Baca SelengkapnyaKurangnya penanganan sampah secara maksimal, ditambah dengan pencemaran limbah yang membuat air laut semakin hitam telah merugikan para nelayan.
Baca SelengkapnyaIni tanggapan Menteri Trenggono soal penghapusan BBM subsidi untuk nelayan.
Baca SelengkapnyaMenteri Trenggono menjalin kerja sama dengan Vietnam untuk mengatasi penyelundupan benih bening lobster.
Baca SelengkapnyaAnies menyatakan, kebijakan itu rupanya semakin menyulitkan nelayan.
Baca Selengkapnya