'Menunggu menit ke menit terasa menyakitkan'
Merdeka.com - Perasaan Frida tak menentu. Sesekali dia melihat foto puteranya, Reymond Steven Awuy. Kesedihan dan tanda tanya berkecambuk dalam pikirannya karena belum ada kabar mengenai keberadaan puteranya yang tak lain ABK kapal ikan KM. Redjeki 03 yang tenggelam di Perairan Belang, Sulawesi Utara. Frida hanya bisa pasrah menanti kabar nasib Reymond.
"Saya sakit dan sedih sekali. Saya minta diberi kekuatan oleh Tuhan karena saya hanya manusia biasa. Dalam masa pencarian ini, menunggu dari satu menit ke menit lain terasa sakit," ujar Frida sambil terisak.
Frida menceritakan itu saat ditemui wartawan di rumahnya, Kelurahan Aertembaga I, Kecamatan Aertembaga, Kota Bitung, Sabtu (25/2) malam. Dia tampak terpukul. Matanya sembab karena terus menangis.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
"Menunggu proses pencarian korban dari satu menit ke menit lain terasa begitu menyakitkan," lanjut dia.
Sebenarnya dia telah pasrah atas kejadian yang menimpa anaknya. Risiko memiliki anak yang memilih profesi sebagai pelaut sudah diketahuinya. Ancaman keganasan cuaca di tengah laut, pernah dirasakan anggota keluarga lain.
"Ayahnya Reymond juga adalah seorang pelaut dan pernah mengalami kecelakaan di Laut Aru," jelas Frida sambil memperlihatkan foto anaknya.
Meskipun pasrah, dia masih memiliki harapan anaknya bisa ditemukan. Reymond sendiri merupakan bungsu dari 3 bersaudara. Dia merupakan tulang punggung bagi ibunya.
Untuk diketahui, KM. Redjeki-03 yang tenggelam di Perairan Belang, Rabu (22/2) sekitar pukul 20.00 malam. Saat itu kapal jaring tersebut tengah berlayar menuju Perairan Maluku untuk mencari ikan. Gelombang tinggi dan terpaan angin kencang diduga menjadi penyebab tenggelamnya kapal nahas tersebut.
Tim SAR gabungan telah membentuk beberapa tim darat dan laut untuk melakukan penyisiran dalam upaya pencarian korban. 18 ABK selamat dalam peristiwa ini dan 6 lainnya dinyatakan hilang.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Info diterima, kapal mengalami kebocoran dan hilang kontak.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaAda dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca SelengkapnyaPetugas gabungan di Lampung kemudian membantu menenangkan pemudik asal Karawang, Jawa Barat tersebut.
Baca SelengkapnyaSimak potret-potret pilu anak-anak Stevie Agnecya di pemakaman sang ibu.
Baca SelengkapnyaTampak laki-laki berbaju cokelat tersebut terduduk dengan mata sayu ketika mendapat panggilan dari keluarganya.
Baca SelengkapnyaKasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca SelengkapnyaNasib begitu miris justru dialami oleh pasangan suami istri satu ini. Bagaimana endingnya?
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca Selengkapnya