Menyerahkan Diri, Anggota KKB Papua Cium Bendera Merah Putih
Merdeka.com - Anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Demiron Wonda, yang merupakan anak buah dari Puron Wenda menyerahkan diri pada , Sabtu (14/9). Dia menyerahkan diri ke Polres Puncak Jaya.
Saat menyerahkan diri, Demiron mengaku ingin membangun kampungnya. Untuk itu dia menyerahkan diri dengan ditandai mencium bendera Merah Putih yang ada di Polres Puncak Jaya.
Kapolres Puncak Jaya AKBP Ary Purwanto mengatakan, Demiron mengaku bergabung dengan kelompok Puron Wenda sejak tahun 2011 lalu. Dia mengakui adanya anak buah Puron Wenda yang wilayah operasinya di Kabupaten Lanny Jaya.
-
Siapa yang diadukan ke DKPP? Dalam sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) perkara nomor 19-PKE-DKPP/I/2024, Nus Wakerkwa mengadukan Ketua KPU Hasyim Asy’ari berserta anggota KPU Mochammad Afifuddin dan Parsadaan Harahap.
-
Kenapa buronan ditetapkan sebagai DPO? ARS (20) ditetapkan sebagai DPO berdasarkan bukti rekaman video perusakan kantor gubernur yang viral beredar di tengah masyarakat dan media sosial.
-
Siapa yang dituduh melakukan kekerasan? Menurut Vanessa, Yudha Arfandi lah yang melakukan tindakan kekerasan terhadap Tamara Tyasmara.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Dimana bentrokan antara PDIP dan PPP terjadi? bentrokan antara Laskar PDIP dengan Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) PPP pecah di kawasan Muntilan, Magelang, Jawa Tengah pada Minggu (15/10) sore hari tadi.
-
Siapa yang ditugaskan PDIP untuk melobi PKB? Pada tanggal 8 Juni 2024 itu, saya ditugaskan oleh DPP PDIP untuk menjalin komunikasi dengan PKB. Saya lalu bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. PDIP dan PKB lalu bersepakat menjalin kerja sama di Pilkada Jakarta. PKB akan mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur, kami meminta posisi wakil gubernur,' kata Basarah dalam keterangannya diterima di Jakarta, Minggu (17/11).
Dari keterangan sementara, Demiron terlibat dalam sejumlah tindak kriminal termasuk penyerangan terhadap anggota Polres Tolikara tahun 2012 lalu. Hingga akhirnya pihak kepolisian memasukkan Demiron dalam DPO.
"Memang betul nama yang bersangkutan ada dalam DPO di sejumlah Polres di kawasan Pegunungan Tengah", kata Ary seperti dilansir dari Antara, Sabtu (14/9).
Ketika ditanya tentang proses hukum terhadap Demiron Wenda atas semua aksi kriminal yang dilakukannya, dia mengaku, masih menunggu petunjuk dari Kapolda Papua. Mengingat yang bersangkutan juga meminta agar namanya dihapus dalam DPO.
"Demiron berjanji akan turut serta membangun daerahnya karena dirinya akan kembali ke Gurage," tutup Ary.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban terlibat dalam tindakan separatisme dan membakar fasilitas umum di Papua
Baca SelengkapnyaPangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan bersikap tegas atas kasus penganiayaan dilakukan sejumlah anggota TNI di Papua.
Baca SelengkapnyaTNI melakukan pengejaran anggota OPM yang melakukan penembakan terhadap prajurit di Dekai,
Baca SelengkapnyaProfil satuan elite TNI AD Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/Braja Wijaya yang sedang jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaSerka Daniel ditarik ke kesatuannya untuk diproses di Denpom VI/1 Samarinda setelah aksi brutalnya menganiaya sopir truk CPO viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan dilakukan prajurit Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya yang bertugas di daerah Papua.
Baca SelengkapnyaAnggota KKB bernama Definus Kogoya itu sebelumnya disiksa prajurit TNI di Pos Gome, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
Baca SelengkapnyaAksi Aparat Gerebek 'Sarang' KKB di Dekai, Dua Anak Buah Kopi Tua Heluka Tewas
Baca SelengkapnyaTNI mengungkapkan warga Papua yang diduga disiksa prajurit TNI tenyata anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang tengah ditawan.
Baca SelengkapnyaAkibat serangan KKB itu, anggota Satgas Pamtas Mobile Yon 7 Marinir TNI-AL gugur.
Baca SelengkapnyaPelaku telah meninggalkan Pos di Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah, sejak 14 April 2024 lalu
Baca SelengkapnyaKristomei menjelaskan kejadian bermula saat anggota TNI mendapat kabar, anggota KKB akan melakukan pembakaran puskesmas
Baca Selengkapnya