Mereka tiga putri Bung Karno, tapi beda pandangan politik
Merdeka.com - Nama belakang Megawati, Rachmawati dan Sukmawati sama, Soekarnoputri. Tapi dalam urusan pandangan politik, jangan berharap mereka berjalanan beriringan.
Mega, Rachma dan Sukma adalah tiga pribadi yang berbeda. Dididik dengan paham nasionalis-agamis yang kuat dari Soekarno. Seiring berjalan waktu, mereka bertiga punya pandangan berbeda, baik dari sisi politik maupun agama.
Lihat saja dari bendera partai yang mereka usung. Sukmawati mendirikan PNI Soepeni di tahun 1998 saat reformasi terjadi. Seiring waktu berjalan, namanya diubah menjadi PNI Marhaenisme di tahun 2002. Di website resmi PNI Marhaenisme, nama Sukmawati ada di posisi ketua umum.
-
Apa yang dihalangi dari Prabowo dan Megawati? Sesungguhnya pertemuan antara Prabowo dengan Megawati tidak ada halangan atau hambatan. Dia menyebut, perbedaan politik antara Prabowo dan Megawati di Pilpres 2024 tidak menjadi permasalahan.
-
Kenapa Megawati terkenal? Performa gemilang dan kecantikan di Korea, jadi perbincangan! Bikin Bangga Indonesia Pasalnya pevoli putri asal Jember yang saat ini bergabung dengan tim Red Sparks, Korea Selatan ini, menunjukan performanya dalam mencetak poin di lapangan menuai banyak pujian Pada dua permainan sebelumnya, Megawati mendapatkan MPV usai mencetak 31 poin dan membawa kemenangan untuk timnya.
-
Siapa yang ingin menghalangi Prabowo bertemu Megawati? Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Immanuel Ebenezer alias Noel mengungkapkan ada sosok di internal PDIP yang berupaya menghalangi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sosok di internal PDIP itu adalah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
-
Siapa yang ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Kenapa Prabowo dan Megawati saling menghormati? Menurut Muzani baik Prabowo maupun Megawati saling menghormati.
-
Apa keinginan Prabowo terkait Megawati? Begitu pula dengan Prabowo Subianto yang mengungkap ada rencana untuk melakukan pertemuan politik dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Hanya saja, Prabowo belum tahu kapan Megawati bersedia menerimanya.
Bagaimana dengan Rachmawati? Dia tercatat pernah bergabung dalam sejumlah partai politik seperti Partai Pelopor hingga Partai Nasdem. Yang teranyar, dialah Wakil Ketua Umum Partai Gerindra. Gerindra adalah pengkritik setia pemerintahan Jokowi-JK. Apalagi di tahun politik ini, intensitas serangan dari Gerindra makin deras ke Jokowi dan para partai pengikutnya.
Keduanya, Rachma dan Sukma adalah 'oposisi' sejati dari Megawati dan PDI Perjuangan. Oleh Sukma dan Rachma, Megawati dianggap melanggar 'janji bersama' antara anak Bung Karno untuk tidak berpolitik usai PNI mengalami difusi ke dalam PDI. Janji yang belakangan mereka langgar sendiri juga.
Mereka adalah keluarga. Tapi tindak tanduknya terpisah satu sama lain. Saat Rachma diamankan polisi pada Desember 2016 lalu karena tuduhan makar. Tuduhan yang tidak main-main karena dianggap melawan pemerintah. Apa yang diperbuat keluarga Soekarno? Tidak ada, mereka seolah 'mendiamkannya'.
Kini muncul lagi puisi kontroversi Sukma di gelaran Indonesia Fashion Week 2018. saat acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya. Puisi yang dianggap banyak pihak melukai hati umat Islam karena mempertanyakan merdunya suara azan dan gaya berpakaian bercadar. Sang pujangga, Sukma, hakul yakin tidak merasa ada yang salah dari puisi itu.
Sama seperti saat kejadian 'makar' ala Rachma. Keluarga Sukarno pun tidak perlu juga diseret-seret. Sukma adalah Sukmawati. Meski punya nama belakang sama, tapi dia bukan Rachma atau Megawati.
Di mata pengamat politik Indonesian Political Review, Ujang Komarudin, hal wajar jika ketiga putri Bung Karno itu punya karakter yang berbeda-beda. Termasuk konsep pemikiran yang tak mungkin sama. Mereka, kata Ujang, cara pandang dan bahan rujukan yang pasti berbeda juga.
"Jika keturunan Soekarno memiliki pikiran yang berbeda dengan Bung Karno adalah wajar. Karena setiap orang dikaruniai bakat dan karakter yang berbeda," sebut pengamat politik Indonesian Political Review, Ujang Komarudin, Jakarta, Selasa (3/4).
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati Soekarnoputri terheran-heran membaca pemberitaan Ganjar-Prabowo.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut memang sejak gelaran Pemilu 2024 ini, terjadi perbedaan haluan antara PDIP dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan hubungannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyinggung orang non kader berpeluang jadi ketua umum di partainya
Baca SelengkapnyaHubungan baik tersebut dalam kapasitas Megawati sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.
Baca SelengkapnyaPrediksi itu diperkuat karena kehadiran Presiden Jokowi dan ditambah dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca SelengkapnyaRelasi Jokowi kepada Megawati tidak berubah meski keduanya kini berbeda jalan politik.
Baca SelengkapnyaDalam beberapa kebijakan, keduanya memang memiliki perbedaan pendapat.
Baca SelengkapnyaMegawati menilai, saat ini politik hanya digunakan untuk penggalangan kekuatan untuk kekuasaan belaka.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta seseorang yang selevel presiden tidak bermain-main dengannya.
Baca SelengkapnyaDjarot membandingkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaMegawati berpikiran bahwa TNI AU dan Polri bakal sama-sama memiliki pesawat
Baca Selengkapnya