Miris, warga Provinsi Banten masih banyak yang BAB sembarangan
Merdeka.com - Pertumbuhan suatu daerah terkadang tak diiringi kondisi masyarakatnya. Masih banyak masyarakat yang hidup dalam kondisi memprihatinkan baik kualitas hidup, kesehatan dan pendidikan.
Seperti temuan Dinas Kesehatan Kota Serang. Di tengah kemajuan Provinsi Banten, nyatanya banyak daerah belum terbebas dari masalah buang air besar (BAB) sembarangan.
Di Kota Serang, sebanyak 63 kelurahan di enam kecamatan ternyata penyakit masyarakat soal BAB sembarangan masih cukup tinggi. Biasanya, mereka BAB di kebun dan kali.
-
Dimana sampah sembarangan dapat ditemukan? Sampah memang tidak hanya buruk bagi lingkungan. Apalagi dengan kebiasaan buruk yang masih dilakukan banyak orang dengan membuang sampah sembarangan.
-
Apa dampak dari banyaknya sampah? Kini, seiring dengan melonjaknya suhu udara di musim panas, ada peringatan baru dari badan-badan bantuan tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh banyaknya sampah.
-
Kenapa sampah sembarangan jadi sumber penyakit? Sampah yang dibuang sembarangan dapat menjadi sumber penyakit karena menjadi tempat berkembang biaknya mikroorganisme patogen.
-
Apa penyakit yang bisa ditimbulkan akibat membuang sampah sembarangan? Penyakit yang ditimbulkan akibat perilaku ini bisa sangat serius, mulai dari infeksi ringan hingga kondisi yang mengancam jiwa.
-
Dimana lokasi sampah menumpuk? Berdasarkan data di situs resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Yogyakarta, per bulan Juni lalu total sampah yang diproduksi warga bisa sekitar 5.000 ton yang tersebar di beberapa titik di Kota Yogyakarta. Itulah mengapa, beberapa depo seperti Mandala Krida sempat penuh hingga mengganggu warga sekitar.
-
Apa dampak buruk dari membuang sampah sembarangan? Membuang sampah tidak pada tempatnya dapat membuat lingkungan menjadi kotor dan menyebabkan berbagai penyakit.
Hanya Kelurahan Serang, Kelurahan Lopang, Kelurahan Sumur Peucung dan Kelurahan Cipare yang warganya terbebas dari BAB sembarangan.
Seperti di Kelurahan Pasuluhan, Kecamatan Walantaka, hanya 30,32 persen warganya yang memiliki jamban. Kemudian Kelurahan Sukawan, Kecamatan Serang, hanya 30,59 persen warganya memiliki jamban. Lalu di Kelurahan Cigoong, Kecamatan Walantaka, hanya 32,83 persen warganya memiliki jamban. Diikuti Kelurahan Terumbu, Kecamatan Kasemen, hanya 33,11 persen memiliki jamban, dan di Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Walantaka 36,75 persen yang warganya memiliki jamban.
Jika dilihat dari jumlah tersebut sebagian besar warga masih banyak menyadari pentingnya memiliki jamban.
"Memang warga Kota Serang rata-rata BAB ke kebun dan ke sungai, arah Terumbu, Kasemen rata-rata ke kali," kata Kepala Dinas Kesehatan Toyalis.
Toyalis mengatakan, salah satu faktor warga Kota Serang BAB sembarangan, lantaran belum munculnya kesadaran warga Kota Serang bahwa BAB di kali dan di kebon akan menggangu kesehatan bagi dirinya.
"Bagi dia itu bukan prioritas mungkin jamban itu," ujarnya.
Mengatasi masalah tersebut, Dinas Kesehatan setempat telah membentuk 16 tim dari puskesmas untuk terus melakukan penyisiran ke kelurahan-kelurahan di Kota Serang dan melakukan sosialisasi serta deklarasi sanitasi 'Stop BAB Sembarangan' di setiap kelurahan.
"Gimana tim yang dari puskesmas, urusan sanitasi lingkungan mereka yang mencari daerah mana yang harus kita datangi," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sampah plastik, sisa makanan, dan berbagai limbah rumah tangga lainnya menghambat aliran air di Kali Jatibaru.
Baca SelengkapnyaKali penuh sampah jadi pemandangan sehari-hari warga bantaran ciliwung di Tanah Abang
Baca SelengkapnyaSejumlah pemuda Bangkalan bersih-bersih area jembatan Serdang dan kewalahan mengangkut gunungan popok bayi.
Baca SelengkapnyaBerikut momen warga Kalimantan Barat nekat buang sampah bertruk-truk di kantor Bupati dan DPRD.
Baca SelengkapnyaDaerah aliran sungai (DAS) Citarum Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, kini menjadi lautan sampah.
Baca SelengkapnyaDikutip dari berbagai sumber, pantai terkotor di Indonesia tersebar di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaSebuah jalan di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat menjadi sorotan usai dipenuhi ceceran sampah.
Baca SelengkapnyaCalon wakil gubernur Jakarta Rano Karno bicara mengenai masalah-masalah di wilayah Jakarta yang perlu diselesaikan.
Baca SelengkapnyaSampah yang menumpuk di area tersebut sebagian besar terdiri dari sampah rumah tangga.
Baca SelengkapnyaKepala Suku Dinas Kesehatan Kepulauan Seribu dr Murni Hutapea mengatakan saat ini semua warga sudah memiliki akses sanitasi yang baik.
Baca SelengkapnyaKondisi kali Ciliwung di musim kemarau saat ini sedang surut dan menghitam dengan banyak tumpukan sampah.
Baca SelengkapnyaKementerian LH meminta, pemerintah daerah di seluruh Indonesia segera memperbaiki pengelolaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah.
Baca Selengkapnya