Musik Patrol, Tradisi Bangunkan Warga Sahur dan Pergi ke Masjid saat Malam Lailatul Qadar di Lumajang
Tradisi ini juga bertujuan menjaga kekompakan para pemuda dari generasi ke generasi melalui media bermusik patrol.
Tradisi ini juga bertujuan menjaga kekompakan para pemuda dari generasi ke generasi melalui media bermusik patrol.
Musik Patrol, Tradisi Bangunkan Warga Sahur dan Pergi ke Masjid saat Malam Lailatul Qadar di Lumajang
Ramadan identik dengan musik patrol yang dimainkan dini hari dengan keliling kampung untuk membangunkan warga bersantap sahur.
Selain membantu membangunkan warga, tradisi ini juga bertujuan menjaga kekompakan para pemuda dari generasi ke generasi melalui media bermusik patrol.
Kebiasaan bermusik patrol setiap malam Ramadan ini rutin dilakukan pemuda di Kelurahan Jogoyudan, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Yang membedakan dengan patrol warga di sini, alat musik patrol khas Lumajang menggunakan kentongan dan seruling bambu.
Irama musik dihasilkan khas. Ada campuran tradisi jawa dan sedikit madura.
Setiap menjelang waktu sahur mereka berkeliling kampung sambil melantukan musik patrol membangunkan warga sekitar.
Kegiatan ini rutin dilakukan pemuda setempat saat ramadan sekaligus melestarikan tradisi membangunkan warga.
Selain itu, pada 10 malam terakhir ramadan, kegiatan ini intensif dilakukan untuk membantu membangunkan warga yang berniat pergi ke masjid untuk mencari lailatul qadar.
Warga Sambut Antusias
Warga yang setempat pun juga turut senang dengan adanya aktivitas pemuda ini karena membantu para ibu-ibu bangun lebih awal untuk menyiapkan masakan maupun persiapan ke masjid.
"Senang bisa membantu ibu-ibu kayak saya ini supaya tidak ketiduran. Bisa bangun untuk menyiapkan sahur," kata salah satu warga bernama Wiwiek pada Minggu (31/3).
Menjaga Tradisi
Sementara itu, Ketua Kelompok Patrol, Jauhari menyebut selain menjaga tradisi, kegiatan ini juga menghindarkan para pemuda dari aksi perang sarung. Dengan begitu, kekompakan dan kesolidan yang terbangun dari kegiatan patrol ini menjadi hal positif yang dipupuk pada pribadi anak-anak muda kampung setempat.
"Salah satunya ini untuk menghindarkan teman-teman dari aksi perang sarung yang belakangan ini marak. Jadi wadahnya ada di aktivitas musik patrol ini," tutup Jauhari.