NasDem sebut Presiden Jokowi sibuk urus negara, bukan akun Twitternya
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Pouyono menyidir Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak mengurus sendiri akun Twitternya. Menurut dia, hal itu menyalahi ketentuan penggunaan Twitter.
Sebagai bagian dari koalisi pemerintah, Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate mengatakan tugas seorang presiden bukanlah fokus mengurus media sosial. Tetapi, kata dia, presiden memiliki tugas negara yang lebih penting.
"Presiden ini ngurus negara, Twitter salah satu komponennya," kata Plate di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/5).
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa yang sebenarnya diunggah Jokowi di Instagram? Postingan tersebut diunggah pada 5 Oktober 2023. Sementara itu, bagian komentar juga dibanjiri dengan warganet yang meminta bantuan Jokowi untuk kembali mengangkat kasus Jessica-Mirna agar diusut tuntas.'Pak tolong angkat kasus jessica, ini kemauan rakyat,' tulis akun @scarlattinoj***.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Bagaimana Jokowi ekspresikan kemarahan saat parlemen? Di kesempatan sama, Jokowi juga mengekspresikan kemarahan sambil kepalkan tangan.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
Plate menuturkan, warganet akan ribut jika Jokowi sibuk mengurus sendiri akun Twitternya. "Jangan sampai nanti justru rekan-rekan yang memberikan komentar begitu nanti presidennya sibuk ngurus Twitter, bukan ngurus negara," ungkapnya.
"Presiden kita ini presiden yang hebat, jangan sampai kita ganti presiden yang hebat ini dengan presiden yang hanya bisa urus Twitter seperti yang diharapkan teman-teman di sebelah itu," lanjutnya.
Terkait masalah keteledoran Admin Twitter Jokowi yang mengomentari akun JKT48, anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR ini menegaskan, sudah ada pemberian sanksi dari Kantor Presiden. Sanksi itu berupa pemecatan.
"Saya kira dari Kantor Presiden sudah mengambil tindakan yang tegas dengan memberhentikan admin itu," ucapnya.
Diketahui, akun Twitter resmi Presiden Joko Widodo @jokowi mendadak jadi sorotan setelah muncul cuitan yang tidak biasa. Akun tersebut memposting tentang Senbatsu Uza pada Rabu (16/5) sakit.
Dari telusuran merdeka.com, akun @jokowi merespon postingan Twitter @Bebbyers tentang episode terbaru dari #Cerit48ebyOshi yang ke-15.
"Wuooohh mantab! Jadi teringat deg2annya di momen Senbatsu Uza minggu lalu," demikian bunyi cuitan akun Twitter Jokowi.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nusron Wahid menjawab Ketum PDIP Megawati yang tengah gelisah hingga mengungkit soal Orde Baru.
Baca SelengkapnyaRespons Jokowi pun datar ketika ditanya komunikasinya dengan NasDem soal kursi menteri yang berkurang.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak, Nasdem: Penyelenggara Negara Itu Harus Netral
Baca SelengkapnyaJelang Pemilu 2024, pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan perpecahan. Mereka yang dulu loyal dan kompak, kini saling serang.
Baca SelengkapnyaTenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin menegaskan Presiden Jokowi tidak pernah menyibukkan diri.
Baca SelengkapnyaBudi Arie diketahui merangkap jabatan. Selain sebagai Menkominfo, juga ketum Projo.
Baca SelengkapnyaIstana mengatakan, Jokowi saat ini fokus bekerja sebagai presiden di tengah pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBeberapa kali tampil foto Surya Paloh bersama Jokowi di HUT NasDem.
Baca SelengkapnyaNasDem mengungkapkan, Pernyataan Jokowi soal pilpres menjadi urusan partai berbeda dengan kenyataan
Baca SelengkapnyaPDIP menilai Presiden Jokowi tidak perlu kampanye meski diizinkan UU Pemilu.
Baca SelengkapnyaJokowi mempersilakan masyarakat untuk menilai terhadapnya.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak akan mengundang Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin.
Baca Selengkapnya