Ekspresi Datar dan Gestur Jokowi saat Ditanya soal NasDem
Respons Jokowi pun datar ketika ditanya komunikasinya dengan NasDem soal kursi menteri yang berkurang.
Saat menjawab, raut wajahnya tersenyum sambil mengangkat kedua tangan.
Ekspresi Datar dan Gestur Jokowi saat Ditanya soal NasDem
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika yang baru. Dia menggantikan Sekjen NasDem Johnny G Plate yang tersandung kasus korupsi menara BTS 4G.
Budi merupakan kalangan non partai politik.
Dia adalah Ketua Umum Projo dan sebelumnya menjabat Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Dengan dilantiknya Budi, jatah kursi NasDem di kabinet Jokowi bekurang satu. Kini, hanya ada dua kader NasDem di kabinet yaitu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar.
Respons Jokowi pun datar ketika ditanya komunikasinya dengan NasDem soal kursi menteri yang berkurang. Saat menjawab, raut wajahnya tersenyum sambil mengangkat kedua tangan.
"Agar segera bekerja cepat," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (17/7).
Jokowi juga ditanya apakah sudah komunikasi dengan NasDem mengenai penunjukan Budi jadi Menkominfo baru.
Kedua tangannya lagi-lagi diangkat sambil menjawab singkat.
"Agar ini selesai dengan kecepatan," singkat Jokowi.
Ketika hendak menyudahi wawancara, awak media kembai menyeletuk soal NasDem. Jokowi ditanya mengenai Surya Paloh yang mengkritik revolusi mental.
Jokowi menyimak pertanyaan itu. Namun, dia kembali menjawab singkat dengan nada rendah. Ekspresinya sedikit tersenyum dan menyudahi wawancara.
Ketua Umum NasDem Surya Paloh menyampaikan bahwa revolusi mental yang dicanangkan Joko Widodo ketika maju di Pilpres 2014 identik dengan misi perubahan yang kini dibawa oleh Bakal Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan di Pemilu 2024. "Nah ini yang perlu saya ingatkan kepada saudara bahwasanya pikiran, gerakan perubahan, yang juga sejalan dengan apa yang pernah dikonstatir oleh Presiden Jokowi untuk melaksanakan revolusi mental adalah sebenarnya identik dengan misi gerakan perubahan kita, senafas sebangun sejalan," kata Paloh.
Paloh menyebut, itu juga alasan kenapa NasDem memberikan dukungan kepada Jokowi sebagai calon presiden ketika 2014. Paloh mengatakan, NasDem totalitas mendukung Jokowi karena memiliki konsep, gagasan, dan pemikiran yang sama tentang kemajuan bangsa dan negara. Namun, Paloh menyayangkan bahwa gagasan revolusi mental Jokowi saat ini belum menjadi kenyataan pada hari ini. "Tapi sayang seribu kali sayang, sayang seribu kali sayang, harapan belum menjadi kenyataan, apa yang harus berani yang kita nyatakan, menjelang 78 tahun kemerdekaan Bangsa yang kita milikin," tegas Paloh.