NU dan Muhammadiyah berharap waktu Lebaran bersamaan
Merdeka.com - Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengadakan pertemuan atau forum silaturahmi bersama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dalam rangka untuk membicarakan masalah-masalah kebangsaan yang ada di Indonesia. Selain itu, mereka juga membahas keagamaan seperti menyambut Hari Raya Idul Fitri nanti.
"Ada yang penting secara spesifik. Bagaimana Lebaran itu bisa berjalan bersama, karena inikan awal puasanya berjalan bersama, dan bagaimana kalau misalkan Lebaran-nya bisa berjalan bersama juga, kita diskusikan juga itu yang lebih spesifik ya begitu," ujar Wakil Sekretaris Jendral PBNU Masdukin di gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta, Senin (12/6).
Sementara itu, Sekjen Muhammadiyah Abdul Mukti mengatakan kedua ormas itu dapat membuat keadaan bangsa terus kondusif dan tidak ada konflik.
-
Apa perbedaan utama NU dan Muhammadiyah? Secara ideologis, Muhammadiyah mengklaim diri sebagai organisasi sosial keagamaan yang puritan dan anti TBC (takhayul, bid'ah, dan khurafat). Konsekuensi dari ini semua adalah, Muhammadiyah tidak bisa tidak harus tegas melawan budaya yang mengakar dalam masyarakat, terutama di Jawa. Resiko organisasi sosial-keagamaan Muhammadiyah yang anti tradisi ini memang tidak kecil, sebab tradisi dan budaya dalam suatu masyarakat memiliki akar yang luar biasa kuatnya. Sementara itu, NU hadir sebagai gerakan yang ingin memperkuat ajaran Islam yang tradisional dan memperjuangkan kepentingan umat Muslim di Indonesia.
-
Siapa pendiri NU dan Muhammadiyah? Nahdlatul Ulama (NU) lahir pada 31 Januari 1926 di Surabaya. NU didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari untuk menampung gagasan keagamaan para ulama tradisional sebagai reaksi atas prestasi ideologi gerakan modernisme Islam yang mengusung gagasan purifikasi puritanisme. Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 18 November 1912.
-
Bagaimana NU dan Muhammadiyah berbeda dalam ibadah? Perbedaan dalam pengamalan ibadah juga berkontribusi pada keragaman aliran agama Islam di Indonesia. NU mengajarkan pendekatan yang lebih fleksibel dan toleran terhadap praktik-praktik lokal dan tradisional yang ada sebelumnya. Di sisi lain, Muhammadiyah mengedepankan pemahaman agama yang murni sesuai dengan Al-Qur'an dan Hadis.
-
Kenapa NU dan Muhammadiyah punya pandangan berbeda? Perbedaan orientasi keagamaan NU dan Muhammadiyah bisa dilacak berdasarkan proses polarisasi pemikiran dan pengalaman pendidikan dua tokoh utama pendiri organisasi tersebut, yaitu KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy‟ari. Keduanya merupakan representasi ulama nusantara yang hidup pada abad ke 19 dan ke 20.
-
Kenapa NU dan Muhammadiyah muncul? NU dan Muhammadiyah berperan penting dalam sejarah perjalanan negara ini dan berpengaruh besar terhadap perkembangan Islam di Indonesia. NU yang didirikan pada tahun 1926 adalah organisasi yang lebih tradisional dan menganggap Islam sebagi bagian integral dari budaya dan tradisi Indonesia. Sementara itu, Muhammadiyah yang didirikan pada tahun 1912 adalah organisasi yang lebih modern dan fokus pada pemurnian ajaran agama.
"Memang tadi kita membicarakan beberapa masalah-masalah kebangsaan dari sudut pandang NU dan Muhammadiyah, dan bagaimana kita sebagai dua ormas terbesar ini dapat melakukan upaya-upaya yang konstruktif agar situasi kehidupan kebangsaan ini makin kondusif dan tidak ada panas-panaslah," katanya.
"Sekarang ini mungkin agak dingin karena puasa ya, tapi kita enggak tau setelah puasa ini ya bagaimana," tambahnya.
Dalam pertemuan tersebut, hanya dihadiri oleh para Sekjen dari PP Muhammadiyah dan PBNU dan tidak hadirnya para Ketua Umum dalam pertemuan yang berlangsung secara tertutup tersebut. "Yang lain-lain nanti kita bicarakan saat PP Muhammadiyah ketemu PBNU dimana para Ketua Umum bertemu. Ini kan baru Sekretaris umum kan, lapis kedua, nanti biar lapis pertama yang membicarakannya," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat tidak lagi memperdebatkan Pemilu 2024 saat Lebaran
Baca SelengkapnyaPengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024
Baca SelengkapnyaKementerian Agama (Kemenag) akan menjadwalkan sidang isbat penentuan 1 Syawal atau hari Lebaran Idulfitri pada Selasa (9/4).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat memiliki ketahanan lebih terhadap narasi kebangkitan khilafah karena lebih percaya organisasi seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.
Baca SelengkapnyaAsosiasi ditargetkan terbentuk melalui forum Konferensi Ulama se-Asia Tenggara pada 26-28 Juli 2024 di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPKB ditegaskan olehnya justru membantu Nahdlatul Ulama.
Baca SelengkapnyaPuan mengisyaratkan pertemuan itu digelar setelah Lebaran Idulfitri 2024.
Baca SelengkapnyaSemua masyarakat pribumi larut dalam kegembiraan dalam merayakan kemenangan.
Baca Selengkapnya