O Channel Kerjasama dengan KPI Bekali Komentator Bola & Pengisi Acara Materi P3SPS
Merdeka.com - Komentator dan host O Channel duduk bersama dengan KPI bahas P3 SPS. Hal ini, terkait potongan video yang viral mengenai komentator bola pada tayangan pertandingan Shoppe Liga 1 yang ditayangkan pada Jumat (6/3) lalu.
"Sesuai usulan KPI akan diadakan semacam pembinaan dan mengundang KPI sebagai narasumber untuk memahami pentingnya pemahaman P3 SPS dalam penyiaran," Head of Programming O Channel, TJ Saksono di kantor KPI Pusat, Jakarta Pusat, Senin (9/3).
TJ menyampaikan, pertemuan yang akan diadakan tidak hanya untuk program bola tetapi juga program-program yang lainnya.
-
Siapa yang memberikan komentar tentang pertandingan tersebut? 'Saya rasa hasil ini adil, mengingat pertandingan yang seimbang. Kami tidak kebobolan dan meraih satu poin tambahan di klasemen,' kata Motta.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Di mana Liga 1 disiarkan? Pertandingan BRI Liga 1 ini dapat disaksikan secara langsung di Indosiar dan juga melalui live streaming di Vidio.
-
Siapa yang terlibat dalam talkshow? Dalam acara yang digelar di SMP Unggulan Al Ya'lu ini, dua pembicara utama memberikan pencerahan mengenai isu-isu tersebut. Pertama, drs. Sukirman MT, menyampaikan materi tentang pencegahan pernikahan dini, sementara dr. Rudi Priyo Utomo Sp.OG, membahas tentang kesehatan reproduksi remaja.
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Siapa yang bicara soal inovasi K3? “Perlunya merumuskan dan menentukan kebijakan dengan inovasi dan transformasi dalam penerapan norma K3,“ kata Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Binwasnaker dan K3), Kementerian Ketenagakerjaan, Haiyani Rumondang, ketika memberikan sambutan pada Sosialisasi Modular Surat Keputusan Penunjukan (SKP) Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja dan Sistem Pelaporannya Berbasis Teknologi Informasi, di Jakarta, Selasa (15/8).
"Meminta semua tim lebih aware kembali lagi aturan P3 SPS memerhatikan sekecil apapun kesalahan pada penyiaran, dan juga pihak manajemen karena siaran disiarkan secara langsung," lanjut TJ.
Sebelumya, O Channel bersama Emtek mendatangi kantor Komisi Penyiaran Indonesia, Senin (9/3). Hal ini guna menyampaikan permintaan maafnya atas video beredar yang menuai polemik di masyarakat.
Dalam video itu, menjadi viral dan menuai kecaman karena pembawa acara sekaligus komentator pertandingan sepakbola terkait menyinggung isu gender tak pantas. Pertandingan Persita Tanggerang vs PSM Makassar berlangsung Jumat (6/3) lalu.
TJ Saksono meminta maaf atas penggalan video yang viral itu. O Channel juga telah melakukan beberapa langkah antisipasi agar kejadian tersebut tidak terulang lagi.
"Kami juga merasa kecolongan, tapi kita sudah melakukan tindakan yaitu meng-grounded komentator yang bersangkutan, sehingga tidak lagi menjadi komentator dan host di tempat kami sampai waktu yang ditentukan," ucap TJ, di kantor KPI Pusat, Jakarta Pusat, Senin (9/3).
Selain itu, O Chanel juga mengatakan, telah mengedit tayangan yang ditayangkan secara streaming di Vidio.com. Hal ini untuk mencegah penggalan video tersebut tidak dapat lagi disaksikan ataupun dibagikan kepada publik.
Dalam hal ini, Nuning Rodiyah Komisioner KPI Pusat mengapresiasi atas kerja cepat yang dilakukan O Channel atau Emtek Group, dalam memberikan sanksi terhadap komentator atau host yang melakukan tindakan tidak pantas tersebut.
"Pertama adalah kami sebenarnya menyesalkan adanya kejadian liga satu Shopee tersebut, namun kami apresiasi teman-teman sudah melakukan manajemen krisis mengrounded komentator, sudah membuat versi edit vidio.com, dan permintaan maaf ke publik," ucap Nuning di kantornya.
Nuning menyampaikan untuk ke depannya diharapkan O Channel bisa membekali para timnya untuk lebih memperhatikan isu-isu sensitifitas gender dan juga mengedepankan P3 SPS dalam siarannya.
"KPI pusat memang belum mengawasi O Channel, maka saran saya teman-teman mendatangi KPI DKI yang mengawasi O Channel, dan juga ke depannya perlu peningkatan produktifitas khususnya dalam penyiaran," ucap Nuning.
"Produksi siaran lebih intensif, harus memberikan pembekalan P3 SPS dan isu-isu sensitifitas gender," tutupnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan rapat evaluasi bersama tim Capres-Cawapres.
Baca SelengkapnyaDebat direncanakan mulai pukul 19.00 WIB dan dapat disaksikan melalui saluran TV, radio maupun live streaming di YouTube.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara, Agus Arifin, terlihat disoraki oleh penonton yang hadir
Baca SelengkapnyaKPU menjamin tidak ada kebocoran soal debat Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaUntuk peran moderator pada debat perdana cawapres kemarin dinilai KPU sudah cukup optimal.
Baca SelengkapnyaHasyim menegaskan, bahwa semua TKN paslon harus berkomitmen tidak boleh mendekati meja moderator saat diselenggarakan debat capres dan cawapres.
Baca SelengkapnyaDua awak media yang mendapat tindakan kekerasan itu ialah kameramen Kompas TV dan reporter CNN Indonesia.
Baca SelengkapnyaRekaman video kala Grace menghampiri moderator saat debat capres ramai di media sosial.
Baca SelengkapnyaLive debat publik Pilkada Jabar yang berlangung pada Senin (11/11) malam, menjadi sorotan karena berseliweran iklan judi online di kolom komentar.
Baca SelengkapnyaMantan Kapolres Metro Jakarta Selatan ini meminta kepada semua pihak untuk bisa bekerjasama dalam menjaga situasi agar tetap berjalan damai dan lancar
Baca SelengkapnyaRapat itu dilakukan bersama perwakilan masing-masing tim sukses capres dan cawapres.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan debat capres ketiga akan bekerja sama dengan media penyelenggara yakni MNC Grup ditambah dengan Garuda TV.
Baca Selengkapnya