Okupansi Hotel di Jabar Meningkat, Wisatawan Diminta Patuhi Protokol Kesehatan
Merdeka.com - Okupansi hotel di Jawa Barat saat masa libur panjang mengalami peningkatan. Hal ini seiring dengan banyaknya kedatangan wisatawan untuk berakhir pekan.
Data pada Rabu 28 Oktober 2020 hingga hari ke tiga Jumat 30 Oktober 2020, okupansi hotel sudah mencapai 50 persen. Angka ini diprediksi bertambah hingga akhir pekan ini.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Jawa Barat, Herman Muchtar, mengatakan target yang dicanangkan dalam momentum ini adalah okupansi di angka 70 persen.
-
Dimana okupansi hotel HIG diprediksi tertinggi? Tingkat okupansi Hotel jaringan HIG diprediksi tertinggi di region Bali dimana Bali menjadi destinasi pilihan wisatawan menghabiskan Libur panjang Idul Fitri 1445H.
-
Siapa yang mengantisipasi lonjakan okupansi hotel? 'Karena itu kami kami siap memberikan pelayanan terbaik bagi para pemudik dan juga wisatawan yang akan merayakan Idul Fitri 1445H,' kata Rizal Kasim, Direktur Utama Hotel Indonesia Group (HIG) dalam rilis yang diterima, Rabu (3/4)
-
Kenapa okupansi hotel di Bali diprediksi tinggi? Tingkat okupansi Hotel jaringan HIG diprediksi tertinggi di region Bali dimana Bali menjadi destinasi pilihan wisatawan menghabiskan Libur panjang Idul Fitri 1445H.
-
Kapan okupansi hotel diprediksi mencapai puncak? Peningkatan okupansi hotel jaringan HIG diprediksi mengalami peak season pada 10-11 April 2024 dengan okupansi rata-rata diprediksi meningkat 8 persen dibandingkan tahun 2023.
-
Kapan data kunjungan wisatawan nusantara di Jawa Timur mencapai 67% dari target? Sebagaimana data yang dirilis oleh Kemenparekraf RI dengan perhitungan melalui metode MPD (Mobile Position Data) pada Bulan September 2023 data sementara, tercatat bahwa pergerakan wisatawan nusantara di Jawa Timur telah mencapai angka 160.320.000 kunjungan. Atau sekitar 67% dari target yang ditetapkan oleh pemerintah.
-
Siapa pemilik hotel? Pemilik hotel, Jim dan Whit Hanks, mengatakan mereka merasa terhormat memiliki peran dalam sejarah lokal.
"Target 70 persen hampir tercapai, hari pertama kemarin okupansi hotel masih belum bagus, tapi hari kedua lebih baik, mudah-mudahan tren ini bisa terjaga hingga akhir pekan ini," kata dia, Jumat (30/10).
Herman menegaskan, pengelola hotel sudah berkomitmen mengikuti aturan pemerintah mengenai protokol kesehatan hingga pengurangan kapasitas. Ia berharap, para wisatawan yang menginap bisa ikut pula berdisiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Wisatawan harus menyesuaikan diri, protokol kesehatan harus diterapkan dengan benar," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kota Bandung Dewi Kenny Kaniasari juga telah menargetkan akan ada kenaikan keterisian kamar hotel selama cuti bersama dan libur panjang pada akhir pekan ini.
"Kita optimis dari okupansi hotel harapannya bisa sampai 40 persen, mudah-mudahan bisa minimalnya terpenuhi lah yah," kata dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingkat penghunian kamar (TPK) di hotel bintang pada Juli 2024 mencapai 56,36 persen.
Baca SelengkapnyaInJourney Hospitality Antisipasi Lonjakan Okupansi Hotel Saat Lebaran
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno mengapresiasi pertumbuhan berbagai usaha kecil dan menengah (UKM) di sekitar IKN, serta desa-desa wisata.
Baca SelengkapnyaPengusaha memastikan dapat memberikan THR lebih awal dan bisa mengatur cash flow dengan baik.
Baca SelengkapnyaMengingat pemerintah menaikkan pajak bagi penyedia jasa hiburan sebesar 40 persen - 75 persen.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaDiprediksi, persentase ini akan terus meningkat jelang tahun baru 2024 nanti.
Baca SelengkapnyaLonjakan kunjungan hotel sudah terlihat sejak hari pertama libur, yaitu Sabtu (14/9).
Baca SelengkapnyaKenaikan tarif hotel secara mendadak, justru bisa merugikan sektor pariwisata.
Baca SelengkapnyaMenhub Prediksi Penerbangan Selama Mudik 2024 Naik 4 Persen
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca Selengkapnya