Ombak Tinggi di Bali karena Angin Monsun, Ini Penjelasan BMKG
Merdeka.com - Sejumlah pantai di Pulau Bali diterjang ombak tinggi. Di Pantai Matahari Terbit, Sanur, Denpasar Selatan, air laut meluap membanjiri kios pedagang.
Peristiwa ombak tinggi juga terjadi di Angels Beach, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Bahkan sebuah video viral memperlihatkan kapal penumpang terombang-ambing di Pelabuhan Padangbai, Kabupaten Karangasem, tidak bisa bersandar karena cuaca dan ombak yang tidak mendukung.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Bali, I Nyoman Gede Wiryajaya menerangkan fenomena ombak tinggi yang terjadi di sejumlah pantai di Bali.
-
Dimana saja banjir di Bali terjadi? Sejumlah wilayah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dilanda banjir akibat hujan deras atau cuaca ekstrem, pada Kamis (4/4).
-
Apa yang ditemukan di pantai Bali? Sebuah foto menunjukkan gurita raksasa beredar di media sosial. Gurita raksasa itu diklaim terdampar di pesisir pantai Bali.
-
Bagaimana Pantai Boom saat air pasang? Bukan tanpa alasan terapi hanya bisa dilakukan saat laut surut. Pasalnya ketika air laut pasang, ombaknya cukup kuat dan berbahaya.
-
Apa saja dampak banjir di Bali? Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali Made Rentin mengatakan, hujan lebat mengakibatkan genangan di sedikitnya empat titik di Kabupaten Badung dan enam titik di Kota Denpasar, dan pohon tumbang di dua titik di Kota Denpasar.
-
Apa yang terjadi di Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Kenapa banjir terjadi di Bali? Sejumlah wilayah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dilanda banjir akibat hujan deras atau cuaca ekstrem, pada Kamis (4/4).
"Gelombang untuk sekarang ini memang ada peningkatan. Itu, yang (di pesisir) di selatan ada 1,5 meter dan 2 meter kalau di pinggir. Kalau di samudera lepas sampai enam meter tapi itu di samudera," kata Nyoman Gede saat dihubungi, Rabu (31/8).
Dia juga menyebutkan, terjadinya ombak tinggi karena angin monsun Australia yang bertiup. Selain itu untuk kecepatan angin juga meningkat mencapai 17 knot di pesisir selatan.
"Kalau di pesisir itu sampai 1,5 sampai dua meter tapi begitu masuk laut lepas sampai enam meter di Samudera Hindia. Karena ini Monsun Australia masih aktif, dan kita masih di musim kemarau dan transisi dari musim kemarau ke musim hujan. Angin masih dari Australia bertiup dan menyebabkan gelombang cukup tinggi," jelasnya.
Sementara untuk melihat permodelan arus angin untuk di Samudera Hindia mencapai 25 knot, dan di samudera lepas itu kecepatan angin cukup ekstrem dan perlu diwaspadai.
"Kalau dari permodelan kita lihat angin itu, sampai dengan 25 knot di laut lepas. Dari permodelan saya lihat di Samudera Hindia. Kalau di darat sampai 17 knot," ujarnya.
"Angin dari Australia ini masih kencang karena dari Australia tidak ada hambatan (arus angin). Kalau dari Asia ada hambatan karena ada darat atau benoa-benoa. Sehingga ada perlambatan-lambatan. Kalau dari (Australia) angin lepas tidak ada hambatan dan langsung ke Indonesia," ungkapnya.
Dia menyebutkan, untuk gelombang tinggi diperkirakan akan terjadi selama tiga hari. BMKG mengimbau bagi nelayan dan pelaku wisata bahari agar selalu waspada.
"Kami dari BMKG mengimbau yang utama selalu memperhatikan informasi dari BMKG dan meng-update informasi tersebut. Para nelayan dan wisata bahari juga memperhatikan informasi, sehingga lebih berhati-hati dan mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang kemungkinan terjadi," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Oleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem terjadi di wilayah Bali beberapa hari terakhir. Dampaknya, sejumlah tempat mengalami banjir usai hujan mengguyur sejak pagi tadi hingga sore.
Baca SelengkapnyaBMKG menjelaskan, penyebab gelombang tinggi di perairan Bali karena suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar antara 26-31 celcius.
Baca SelengkapnyaCuaca buruk akibat terbentuknya bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian tenggara.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari.
Baca SelengkapnyaJalanan Sekitar Pantai Kuta Banjir sampai Dimanfaatkan Bule-Bule Buat Surfing
Baca SelengkapnyaTerdapat 15 titik di Selat Sunda yang perlu diwaspadai terkait potensi munculnya gelombang tinggi.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang laut sangat berbahaya bagi nelayan yang sedang melaut.
Baca SelengkapnyaHal itu dijelaskan Koordinator Analisa dan Prakiraan Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jembrana, Made Dwi Wiratmaja
Baca SelengkapnyaHunter's Moon merupakan istilah untuk bulan purnama pertama di musim gugur.
Baca SelengkapnyaTidak menutup kemungkinan tinggi gelombang saat puncak musim angin timuran bisa mencapai kisaran 4-6 meter.
Baca SelengkapnyaBMKG menyebut cuaca ekstrem dengan curah hujan ringan dan lebat hampir terjadi di seluruh wilayah Pulau Bali.
Baca Selengkapnya