Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ombak Tinggi di Bali karena Angin Monsun, Ini Penjelasan BMKG

Ombak Tinggi di Bali karena Angin Monsun, Ini Penjelasan BMKG Ilustrasi. ©ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

Merdeka.com - Sejumlah pantai di Pulau Bali diterjang ombak tinggi. Di Pantai Matahari Terbit, Sanur, Denpasar Selatan, air laut meluap membanjiri kios pedagang.

Peristiwa ombak tinggi juga terjadi di Angels Beach, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Bahkan sebuah video viral memperlihatkan kapal penumpang terombang-ambing di Pelabuhan Padangbai, Kabupaten Karangasem, tidak bisa bersandar karena cuaca dan ombak yang tidak mendukung.

Koordinator Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Bali, I Nyoman Gede Wiryajaya menerangkan fenomena ombak tinggi yang terjadi di sejumlah pantai di Bali.

"Gelombang untuk sekarang ini memang ada peningkatan. Itu, yang (di pesisir) di selatan ada 1,5 meter dan 2 meter kalau di pinggir. Kalau di samudera lepas sampai enam meter tapi itu di samudera," kata Nyoman Gede saat dihubungi, Rabu (31/8).

Dia juga menyebutkan, terjadinya ombak tinggi karena angin monsun Australia yang bertiup. Selain itu untuk kecepatan angin juga meningkat mencapai 17 knot di pesisir selatan.

"Kalau di pesisir itu sampai 1,5 sampai dua meter tapi begitu masuk laut lepas sampai enam meter di Samudera Hindia. Karena ini Monsun Australia masih aktif, dan kita masih di musim kemarau dan transisi dari musim kemarau ke musim hujan. Angin masih dari Australia bertiup dan menyebabkan gelombang cukup tinggi," jelasnya.

Sementara untuk melihat permodelan arus angin untuk di Samudera Hindia mencapai 25 knot, dan di samudera lepas itu kecepatan angin cukup ekstrem dan perlu diwaspadai.

"Kalau dari permodelan kita lihat angin itu, sampai dengan 25 knot di laut lepas. Dari permodelan saya lihat di Samudera Hindia. Kalau di darat sampai 17 knot," ujarnya.

"Angin dari Australia ini masih kencang karena dari Australia tidak ada hambatan (arus angin). Kalau dari Asia ada hambatan karena ada darat atau benoa-benoa. Sehingga ada perlambatan-lambatan. Kalau dari (Australia) angin lepas tidak ada hambatan dan langsung ke Indonesia," ungkapnya.

Dia menyebutkan, untuk gelombang tinggi diperkirakan akan terjadi selama tiga hari. BMKG mengimbau bagi nelayan dan pelaku wisata bahari agar selalu waspada.

"Kami dari BMKG mengimbau yang utama selalu memperhatikan informasi dari BMKG dan meng-update informasi tersebut. Para nelayan dan wisata bahari juga memperhatikan informasi, sehingga lebih berhati-hati dan mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang kemungkinan terjadi," ujarnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gelombang di Perairan Bali Capai 2 Meter Dampak Cuaca Ekstrem, Masyarakat Hingga Nelayan Diminta Waspada
Gelombang di Perairan Bali Capai 2 Meter Dampak Cuaca Ekstrem, Masyarakat Hingga Nelayan Diminta Waspada

Oleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.

Baca Selengkapnya
Penampakan Avanza Terseret Jauh Arus Kencang Saat Banjir Terjang Bali
Penampakan Avanza Terseret Jauh Arus Kencang Saat Banjir Terjang Bali

Cuaca ekstrem terjadi di wilayah Bali beberapa hari terakhir. Dampaknya, sejumlah tempat mengalami banjir usai hujan mengguyur sejak pagi tadi hingga sore.

Baca Selengkapnya
Fenomena Air Pasang di Pantai Bali Hingga Meluber ke Jalan, Ini Penjelasan BMKG
Fenomena Air Pasang di Pantai Bali Hingga Meluber ke Jalan, Ini Penjelasan BMKG

BMKG menjelaskan, penyebab gelombang tinggi di perairan Bali karena suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar antara 26-31 celcius.

Baca Selengkapnya
Peringatan Dini Cuaca Buruk di Bali pada 15-17 Maret 2024
Peringatan Dini Cuaca Buruk di Bali pada 15-17 Maret 2024

Cuaca buruk akibat terbentuknya bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian tenggara.

Baca Selengkapnya
Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi di Laut Selatan Banten Malam Ini
Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi di Laut Selatan Banten Malam Ini

BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari.

Baca Selengkapnya
Jalanan Sekitar Pantai Kuta Banjir sampai Dimanfaatkan Bule-Bule Buat Surfing
Jalanan Sekitar Pantai Kuta Banjir sampai Dimanfaatkan Bule-Bule Buat Surfing

Jalanan Sekitar Pantai Kuta Banjir sampai Dimanfaatkan Bule-Bule Buat Surfing

Baca Selengkapnya
Minta Nelayan di Banten Waspada, BMKG Petakan Area Gelombang Tinggi di Selat Sunda
Minta Nelayan di Banten Waspada, BMKG Petakan Area Gelombang Tinggi di Selat Sunda

Terdapat 15 titik di Selat Sunda yang perlu diwaspadai terkait potensi munculnya gelombang tinggi.

Baca Selengkapnya
Tinggi Gelombang Laut Jabar-DIY Berpotensi Capai 6 Meter, Ini Fakta di Baliknya
Tinggi Gelombang Laut Jabar-DIY Berpotensi Capai 6 Meter, Ini Fakta di Baliknya

Tingginya gelombang laut sangat berbahaya bagi nelayan yang sedang melaut.

Baca Selengkapnya
Penjelasan BMKG Terjadinya Puting Beliung Landa Jembrana Bali Terjang Rumah Warga
Penjelasan BMKG Terjadinya Puting Beliung Landa Jembrana Bali Terjang Rumah Warga

Hal itu dijelaskan Koordinator Analisa dan Prakiraan Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jembrana, Made Dwi Wiratmaja

Baca Selengkapnya
Ketahui Dampak Hunter Moon, Bulan Purnama yang Muncul di Langit Indonesia Malam Ini
Ketahui Dampak Hunter Moon, Bulan Purnama yang Muncul di Langit Indonesia Malam Ini

Hunter's Moon merupakan istilah untuk bulan purnama pertama di musim gugur.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jawa Barat-DI Yogyakarta
Waspadai Potensi Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jawa Barat-DI Yogyakarta

Tidak menutup kemungkinan tinggi gelombang saat puncak musim angin timuran bisa mencapai kisaran 4-6 meter.

Baca Selengkapnya
Pelabuhan Padangbai Bali Ditutup Sementara, Ini Penyebabnya
Pelabuhan Padangbai Bali Ditutup Sementara, Ini Penyebabnya

BMKG menyebut cuaca ekstrem dengan curah hujan ringan dan lebat hampir terjadi di seluruh wilayah Pulau Bali.

Baca Selengkapnya