#Op Korupsi digelar, situs Demokrat sempat rontok
Merdeka.com - Hacker Indonesia tengah melancarkan operasi khusus bersandi #Op Korupsi dengan menyerang situs-situs parpol atau pemerintah yang terindikasi korupsi. Situs Partai Demokrat beralamat www.demokrat.or.id menjadi korban para peretas Tanah Air tersebut.
Jatuhnya situs Partai Demokrat semalam, ternyata bukan di karena sistem down dengan sendirinya, melainkan akibat serangan hacker. Kepastian ini didapat berdasar informasi yang diterima merdeka.com seperti yang dilansir dari IndoICT.
Menurut informasi, saat ini di kalangan para hacker sedang dilancarkan operasi khusus bersandi #Op Korupsi. Serangan pertama diarahkan kepada situs resmi Partai Demokrat , laman tersebut sempat down selama beberapa jam mulai Senin (3/2) pukul 21.00 WIB dan berakhir Selasa pukul 01.00 WIB.
-
Apa target utama hacker pemilu? Mereka bekerja dengan membekukan basis data pemilih lokal. Maka itu ransomware menduduki peringkat teratas ancaman siber saat pemilu.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana Hacker serang sistem pemilu? Ditemukan bahwa aktivitas yang sering dilakukan oleh pemerintah Rusia dan China adalah upaya untuk menghambat situs otoritas pemilihan, mengakses informasi pribadi pemilih, hingga memindai sistem pemilihan online untuk dicari kelemahannya.
-
Siapa hacker yang mengincar HP Donald Trump? Menurut laporan, hacker asal China sedang melancarkan serangan terhadap jaringan telekomunikasi di Amerika Serikat, dengan fokus pada ponsel calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, serta Senator JD Vance.
-
Siapa yang mengklaim meretas situs KPU? Pelaku kejahatan siber dengan nama anonim 'Jimbo' mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan mendapatkan data DPT dari situs tersebut.
-
Bagaimana cara hacker mengutak-atik pelaporan? Daripada mencoba mengubah jumlah suara yang sebenarnya, peretas juga dapat menargetkan mereka yang melaporkan total suara pada malam pemilu—dengan mencoba memanipulasi hasil di situs web Menteri Luar Negeri. Serangan semacam itu, jika dilakukan secara halus, dapat melemahkan kepercayaan terhadap hasil akhir.
#Op Korupsi sedang dan akan terus dilancarkan untuk menyerang situs-situs partai politik atau situs pemerintah yang sering terlibat kasus korupsi. Sayangnya memang, tidak dijelaskan mengenai target situs yang akan diserang.
"Kami memang akan mencoba menyerang situs-situs seperti parpol atau situs pemerintah yang korupsi," demikian bocoran informasi yang didapatkan.
#Op Korupsi sendiri disebut-sebut dilancarkan komunitas yang bernama Garuda Cyber Team. Dan semalam, situs Partai Demokrat telah menjadi korbannya. Walaupun down sebentar, serangan terhadap situs Partai Demokrat ini ditegaskan sebagai bagian dari #Op Korupsi karena Partai ini dianggap terseret banyak kasus korupsi yang telah maupun sedang ditangani KPK .
"Korupsi bagaikan alat yang selalu membunuh rakyat kecil dan dipergunakan oleh penjabat untuk kepentingan dirinya sendiri tanpa melihat rakyat kecil dibawahnya yang perlu pertolongannya, maka dari itu kami (Rakyat Kecil) ingin memprotes para penjabat yang sedang menikmati harta korupsinya agar dipenjarakan jika tidak kami yang akan memusnahkan beberapa Situs milik partai politik, situs besar milik pemerintah. Salam hangat kami, Rakyat Kecil," tulis #Op Korupsi sebagaimana dikutip dari Indonesia Cyber News.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaDPR sudah menghubungi Google Indonesia dan Bareskrim Polri untuk menindaklanjuti kasus ini.
Baca Selengkapnya"Sindikat tersebut masuk ke dalam jaringan judi online Kamboja," kata Andri
Baca SelengkapnyaSindikat ini beraksi dengan meretas website pemerintahan hingga instansi pendidikan untuk mempromosikan judi online.
Baca SelengkapnyaKelompok ini kemudian mengubah tampilan website atau dikenal dengan istilah defacing.
Baca SelengkapnyaKetua Bawaslu Makassar, Abdillah Mustari membenarkan domain website Bawaslu Makassar diretas. Hanya saja peretasan sudah dilakukan sejak lama.
Baca SelengkapnyaTim yang diterjunkan Bareskrim sedang bekerja memulihkan akun YouTube DPR RI.
Baca SelengkapnyaPeretasan situs NTMC Polri itu terjadi selang dua hari Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo akan memberantas kasus judi online secara serius.
Baca SelengkapnyaAda jutaan domain website pemerintah yang dicatut para pengelola judi online.
Baca SelengkapnyaSeorang peretas dengan nama anonim "Jimbo" mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan berhasil mendapatkan data pemilih dari situs tersebut.
Baca SelengkapnyaMenurut Abraham, bahwa Menkominfo era dulu tak menghapus situs judi online. Justru menghapus situs wordpress
Baca Selengkapnya