Orangtua Ngamuk Anak Jatuh di Sekolah sampai Tulang Patah: Guru Santai, Padahal SPP Rp2,25 Juta/Bulan
Hal ini seperti yang diceritakan salah satu orangtua di media sosial Instagram.
Sekolah mahal tidak jadi jaminan
Orangtua Ngamuk Anak Jatuh di Sekolah sampai Tulang Patah: Guru Santai, Padahal SPP Rp2,25 Juta/Bulan
Setiap orangtua pasti rela merogoh dompetnya untuk menyekolahkan anaknya di sekolah yang terbaik. Dengan harapan fasilitas yang diterima sepadan dengan uang yang sudah mereka keluarkan demi pendidikan anaknya.
Sayangnya, biaya mahal tidak menjadi jaminan anak aman di sekolah. Hal ini seperti yang diceritakan salah satu orangtua di media sosial Instagram.
Awalnya, dia bercerita soal anaknya yang TK mengalami kecelakaan saat sedang bermain di playground sekolahnya.
"Awalnya saya pikir anak saya akan terjaga baik disini. Bagaimana tidak? 1 kelas yg cuma isinya 5 anak dengan 2 guru. Nyatanya sistem keamanannya tidak seperti yang saya harapkan," tulisnya.
Dia mengatakan ketika anaknya bersama teman-temannya sedang di kelas playground. Anak-anak terlihat asyik bermain tanpa ada pengawasan dari gurunya.
"Padahal arena playground cukup tinggi dan struktur bangunan sekolah yg tidak ramah untuk anak TK serta bangunan lantai 2 dengan tangga yang curam, harusnya bisa memperketat lagi sistem keamanan. Terlebih jumlah murid kelas yang sedikit," tulisnya.
Secara tiba-tiba, anaknya jatuh dari atas playground. Saat terjatuh, tidak ada guru yang langsung menolong anaknya.
"Guru pertama dan kedua masih terlihat santai. Baru digendong oleh guru ke 3. Luar biasa sekali!! Anak juga tidak dibawa ke rs tapi menunggu kami orang tuanya," katanya.
Akibat kejadian itu, anaknya mengalami patah tulang siku, engselnya geser dan retak.
Dia menyayangkan dengan uang sekolah yang sudah dikeluarkan tidak sebanding dengan fasilitas dan pelayanan dari pihak sekolah.
"Uang sekolah yang mahal yakni Rp2,25 juta sebulan berbanding terbalik dengan pelayanannya. Bahkan 2 kali anak saya operasi pihak sekolah ini tidak pernah datang. Yang tadinya akan bertanggung jawab penuh dan akan kawal kesembuhan Q,"
katanya.
merdeka.com
Saat ini anaknya sedang mengalami pemulihan pasca operasi, sebab otot dan tulang sikunya masih kaku. Tangannya belum bisa ditekuk ke atas dengan sempurna. Anaknya mampu menekuk setengah dari sikunya membentuk sudut siku-siku 90 derajat
"Untuk itu Q harus mengikuti terapi 3 kali seminggu menggunakan sinar ultrasonic. Tidak jarang qiandra menangis saat terapi karena memang sakit.
katanya
Ancam Ambil Jalur Hukum
Dia mengancam jika tidak ada itikad baik dari pihak sekolah, maka dia akan menempuh jalur hukum.
"Terkait kasus ini karena tidak ada itikad baik dari pihak sekolah jadi kasus ini kami limpahkan ke kuasa hukum kami untuk diproses lebih lanjut," ucapnya.