Ormas Islam di Jabar tak ingin Pilgub gaduh seperti DKI
Merdeka.com - Forum Kerjasama Ormas-ormas Islam (FORMASI) yang tergabung dalam beberapa ormas Islam berharap pelaksanaan Pemilihan Gubernur Jabar 2018 berlangsung kondusif. Hal ini berkaca dari Pilkada DKI Jakarta pada Februari 2017 lalu yang penuh kegaduhan.
"Ini hasil rumusan bersama. Kita berharap ormas Islam di sini bisa mengawal Pilkada Jabar sesuai aturan yang ada dimana kepentingannya untuk umat banyak," kata Ketua Pengurus Wilayah Muhamadiyah Jabar Zulkarnaen dalam jumpa persnya di Bandung, Senin (10/9).
Dia mengatakan, bersama 11 ormas Islam lainnya merapatkan barisan untuk mengantisipasi polarisasi Pilkada DKI ke Jawa Barat. "Ormas Islam di sini enggak jalan sendiri-sendiri, Kita mengantisipasi itu (sara). Jangan seperti Pilkada DKI. Kita ingin demokrasi sehat dan pemenangnya berpihak pada kepentingan umat," tandasnya.
-
Apa komitmen PKB di Pilgub Jabar? 'Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya,' ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6).
-
Siapa yang diusung Partai Nasdem untuk Pilgub Jabar? Anak Presiden ke-3 ini diusung oleh Partai NasDem.
-
Kenapa Cak Imin dilema soal Pilkada Jakarta? Saya sejak keputusan banyak yang harus diambil, dilemanya saya tidak ikut-ikut, saya serahkan ke Desk Pilkada,' kata Cak Imin kepada wartawan di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (21/7).
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Apa yang dilakukan PDIP untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
Ketua Pengurus Wilayah Persis Jabar Iman Setiawan Latief mengatakan, Pilkada DKI Jakarta tentu harus jadi pelajaran akan perlunya kewaspadaan, kepedulian, serta kiprah Ormas-Ormas Islam bagi suatu kemenangan politik.
"Ormas-Ormas Islam meskipun bukan organisasi politik, akan tetapi merupakan bagian penting dari suatu proses politik, karenanya eksistensinya perlu ditunjukkan, dihargai, dan diperhitungkan oleh berbagai pihak. Silaturahim dan kerjasama antar Ormas Islam menjadi suatu keniscayaan," ucap Iman.
Dalam kesempatan tersebut, ormas-ormas Islam ini juga mematok tujuh kriteria calon kepala/wakil kepala daerah yang akan melaju pada Pilkada Jabar 2018. Pada intinya mereka menginginkan calon Gubernur Jabar ke depan adalah sosok orang yang peduli pada umat dan agama. Selain taat beribadah, pihaknya juga meminta calon kepala daerah nanti mengintegrasikan kualifikasi ulama dan umaro, memiliki kualitas kepemimpinan yang baik dan mumpuni, mampu berinteraksi, berani, dan jujur.
"Mandiri, tidak menjadi kepanjangan tangan dari kepentingan pengusaha atau pemodal atau penguasa politik yang dapat menyebabkan kepemimpinannya menjadi tersandera,"kata Ketua Badan Pelaksana Formasi M Rizal Fadillah.
Rizal juga menuntut calon kepala daerah nanti menjadi pejuang terdepan dalam menyikapi berbagai kemunkaran dan kemaksiatan yang merusak tatanan masyarakat dan pemerintahan seperti korupsi dan kolusi, narkoba, faham sesat keagamaan, mafia hukum dan birokrasi, LGBT, suap menyuap, serta berbagai kemunkaran lainnya.
"Yang terakhir mampu bekerjasama dengan semua golongan, mensinergikan potensi masyarakat yang berbeda, serta membangun kultur gotong royong antar elemen masyarakat," jelasnya.
Menurut dia, upaya pengambilan sikap tersebut berharap bisa didengar oleh partai. Bahwa Formasi memiliki keinginan dan telah memiliki peranan dalam pilkada.
Formasi Jabar tersebut terdiri dari Muhammadiyah, Persatuan Islam, ICMI, Al Irsyas, Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia, Persatuan Umat Islam, Persaudaraan Muslim Indonesia, Syarikat Islam, Gerakan Pemuda Islam Indonesia, Persatuan Tarbiyah Indonesia, dan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia,
Adapun latar belakang pernyataan sikap Formasi Jabar yaitu Jawa Barat merupakan daerah penyangga ibu kota yang sangat strategis baik dari aspek ekonomi, budaya, maupun politik. Dampak dari proses dan hasil politik ke tingkat nasional maupun regional cukup besar. Konstelasi politik Jawa Barat senantiasa menjadi barometer kekuatan berbagai gumpalan politik. Karenanya seluruh elemen sosial dan politik didorong untuk senantiasa meningkatkan partisipasi dan kontribusinya, terlebih-lebih Ormas-Ormas Islam. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan
Baca SelengkapnyaSejauh ini sudah bagus pemilihan kades tanpa parpol. Namun, bila ada keinginan pencalonannya melalui parpol, Gerindra akan mengkaji.
Baca SelengkapnyaDia pun berharap agar Partai NasDem dan PKS dapat berkoalisi bersama seperti di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP saat ini terus berkomunikasi dengan partai politik lainnya untuk membangun kerja sama politik.
Baca SelengkapnyaGerindra siap memberi dukungan ke Ridwan Kamil, apalagi ia menilai warga Jakarta ingin ada sosok baru selain Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah berharap Pilkada kandidat melawan kotak kosong ini tidak terjadi karena tidak sesuai dengan cita-cita demokrasi.
Baca SelengkapnyaPDIP menyatakan tidak takut dengan keputusan Gerindra mengusung Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng.
Baca SelengkapnyaCak Imin menjawab dengan kelakar saat ditanya strategi atau taktik untuk meraup suara di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPasangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen diusung dengan kekuatan besar sebab ada sembilan partai politik (parpol) dan lima partai nonparlemen.
Baca SelengkapnyaCak Imin menjelaskan kenapa PKB pada saat pengesahan RUU DKJ menjadi inisiatif DPR menyetujuinya.
Baca SelengkapnyaEriko mengatakan, dalam membangun kerja sama tidak ada partai yang bisa mengedepankan egonya.
Baca SelengkapnyaPDIP terus melakukan komunikasi sejumlah partai untuk berkoalisi di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat.
Baca Selengkapnya