Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Panglima TNI soal Film G30S: Ya, perintah saya. Mau apa memangnya?

Panglima TNI soal Film G30S: Ya, perintah saya. Mau apa memangnya? Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. ©2017 puspen tni

Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyatakan tidak peduli terhadap polemik pemutaran film sejarah pemberontakan Partai Komunis Indonesia pada 30 September 1965 yang dikenal dengan istilah Gerakan 30 September atau G30S/PKI.

"(Ya) Perintah saya, mau apa memangnya," jawab Gatot Nurmantyo saat dikonfirmasi wartawan terkait instruksi gerakan nonton bareng film G30S/PKI di seluruh jajaran hingga tingkat Kodim-Koramil-Babinsa, usai ziarah Makam Proklamator Soekarno di Blitar, Senin.

Dia kemudian menjelaskan sekilas maksud dan tujuan instruksinya kepada seluruh jajaran TNI guna memobilisasi kegiatan nobar film G30S/PKI karya sineas Arifin C Noer pada 1984 tersebut.

Menurut Gatot, apa yang dia perintahkan selaku Panglima TNI adalah melaksanakan sekaligus menyebarluaskan fakta-fakta nilai sejarah pada generasi muda. "Biarin saja (ada polemik). Yang bisa melarang saya hanya pemerintah. (Kalau ada) Polemik dan ada penentangan dari berbagai pihak itu, 'emangnya gue pikirin'. Politik dalam negeri apa dikatakan silakan," ujarnya.

Gatot mengulang argumentasinya dengan menyatakan bahwa instruksi nobar film G30S/PKI adalah upaya TNI dalam meluruskan sejarah.

"Kalau selama ini meluruskan sejarah, menceritakan sejarah tidak boleh, mau jadi apa bangsa ini?" kata dia.

Gatot kemudian mengutip kalimat bijak yang pernah dipopulerkan oleh tokoh proklamator sekaligus Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno.

"Di makam ini, Bung Karno pernah mengatakan, jangan lupa 'Jas Merah'. Jangan lupa jasa-jasa pahlawan," ucapnya.

Terkait polemik yang berulang kali ditanyakan wartawan, Gatot menegaskan bahwa dirinya dan TNI memilih posisi abai.

"Soal polemik, biarin sajalah. Tujuan kita tidak berpolemik kok. Tujuan saya hanya untuk mengingatkan pada generasi muda, prajurit-prajurit saya juga tidak tahu itu," katanya.

Gatot menegaskan bahwa sejarah itu tidak boleh mendiskreditkan. Apa yang dia perintahkan dalam hal gerakan nobar film G30S/PKI, menurut Gatot, hanya untuk mengingatkan saja.

"Ini merupakan merupakan peringatan pada anak bangsa jangan sampai kejadian yang sama terulang kembali. Semua sangat meyakitkan, bukan mendiskreditkan siapa bukan. Tapi agar seluruh anak bangsa generasi muda terutama, mengetahui bahwa kita pernah punya sejarah yang hitam dan banyak korbannya," kata Gatot.

Dengan pemutaran ulang film yang bercerita pengkhianatan dan kekejaman PKI tersebut, ia berharap agar itu menjadi pelajaran bagi anak bangsa, sehingga hal serupa tidak sampai terulang kembali.

"Bukan tidak mungkin (terjadi), tapi jangan sampai ini terulang kembali. Itu saja tujuannya, orang mempersepsikan lain itu terserah saja, tidak masalah. Bagi kami, bagi saya, (tujuan) hanya mengingatkan agar jangan sampai terulang kembali. Dengan menonton ini diharapkan agar masyarakat bisa mengingat kembali, jangan terprovokasi, jangan sampai terpengaruh apapun juga, mari bersama-sama merekatkan kesatuan dan persatuan," ujarnya.

Film Pengkhianatan G30S/PKI dibuat tahun 1984. Pada September 1998, Menteri Penerangan Yunus Yosfiah mengumumkan film ini dihentikan peredaran dan pemutarannya karena dinilai berbau propaganda. Rencananya, pemutaran film dilakukan pada 30 September mendatang.

TNI AD telah mengirim surat edaran ke seluruh jajarannya untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat. (mdk/ian)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Momen Megawati Tunjuk-Tunjuk Jenderal TNI, Ngegas Sindir Kapolri Jika Polisi Berani Tangkap
Momen Megawati Tunjuk-Tunjuk Jenderal TNI, Ngegas Sindir Kapolri Jika Polisi Berani Tangkap

iapan TNI menghadapi ancaman. Buntutnya, Megawati turut menyindir institusi Polri. Bahkan, dia mengancam bakal datangi Kapolri jika aparat berani menangkap.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye Didampingi Jenderal di Markas AU, PDIP Singgung Pelibatan TNI
Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye Didampingi Jenderal di Markas AU, PDIP Singgung Pelibatan TNI

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyoroti lokasi saat Presiden Jokowi menyatakan Presiden boleh kampanye dan memihak.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Pastikan Prajurit Boleh Ada di Lokasi TPS, Tapi Tidak Menggunakan Simbol Jari
Panglima TNI Pastikan Prajurit Boleh Ada di Lokasi TPS, Tapi Tidak Menggunakan Simbol Jari

Panglima TNI mengingatkan kepada prajurit ketika berswafoto bersama calon peserta Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Lapangan TNI Rindam Jaya Diduga Gelar Doa Kemenangan Prabowo-Gibran, Panglima
VIDEO: Lapangan TNI Rindam Jaya Diduga Gelar Doa Kemenangan Prabowo-Gibran, Panglima "Bisa Dipidana"

Panglima TNI, Agus Subiyanto mengingatkan, netralitas TNI pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: TNI Blak-blakan Perintah Piting Panglima Pada Pendemo Rempang
VIDEO: TNI Blak-blakan Perintah Piting Panglima Pada Pendemo Rempang "Bahasa Prajurit"

. Panglima memerintahkan 'memiting' masyarakat yang melakukan demonstrasi.

Baca Selengkapnya