Para korban ledakan bom tagih janji pemerintah
Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar pertemuan mantan napiter dengan korban bertajuk 'Satukan NKRI' di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (28/2). Tak hanya bertemu para mantan pelaku, korban diberikan kesempatan mencurahkan pikiran yang selama ini ingin ditujukan ke pemerintah.
Korban bom JW Marriott, Vivi Normasari mengatakan dirinya membawa tiga pesan yang ingin disampaikan.
Masalah kesehatan menjadi hal yang paling mereka tagih kepada pemerintah. Di Jakarta saja, dari 46 pemohon layanan kesehatan, baru dikabulkan 3 orang saja.
-
Siapa saja korban tragedi Trisakti? Keempat mahasiswa yang meninggal dunia adalah Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royadin, dan Hendrawan Sie.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Siapa putri korban bom Surabaya yang jadi Bintara Polisi? Aqiella Nadya berhasil meneruskan karier ayahnya sebagai anggota polisi usai lolos pada seleksi Bintara Polda Jawa Timur.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
"Seperti di Jakarta hanya baru 3 orang yang mendapatkan layanan kesehatan padahal UU nomor 31 tahun 2004 sangat antusias karena itu harapan kami yang sudah 13 tahun, kenyataannya pemerintah merangkul kami. Namun kami harus menunggu detik ini untuk mendapatkan pelayanan hanya 3 orang dari Jakarta dari sebanyak 46 memasukkan permohonan ke LPSK," ujarnya kepada para Menteri yang hadir.
Setelah itu, mereka juga meminta bantuan diberikan fasilitas untuk wirausaha. Sebab banyak para korban kehilangan pekerjaannya lantaran mengalami cacat fisik. Vivi sendiri bercerita bahwa dia harus mengundurkan diri sebagai pegawai swasta di suatu perusahaan asing, lantaran mendapatkan tekanan juga tak bisa tubuhnya berfungsi normal. Vivi tak bisa lagi menggunakan tangannya hanya untuk komputer.
"Kami korban mengalami cacat permanen dan sangat membutuhkan bantuan usaha mungkin itu bagi para korban dapat memberikan pelatihan kewirausahaan agar korban cacat fisik bisa mengembangkan diri dalam rangka untuk mensejahterakan keluarganya karena selama ini terus terang banyak yang menganggur," ucapnya.
Mereka juga menagih lapangan pekerjaan kepada Menaker Hanif Dhakiri. Vivi mengatakan ingin diberikan kesempatan para korban yang usia produktif agar diberi tempat di kantor pemerintahan. Selain itu, mereka juga meminta pemerintah agar memberikan beasiswa kepada anak-anak mereka.
"Mohon Kemenaker agar memberikan bantuan kepada korban yang usia produktif bisa diberikan lapangan pekerjaan di kantor di pemerintah sesuai background dan pendidikan dan pengalaman," imbuhnya.
Terkait penanganan medis, korban bom Bali pertama, Chusnul Chotimah mengaku ditolak ketika akan berobat menggunakan kartu Indonesia sehat. Korban dengan luka bakar di tubuh ini, mengatakan untuk pengobatan yang dialaminya tak ditanggung oleh KIS.
"Saya diberi pak Jokowi kartu KIS, ini saya terima di bulan Juni 2017 dan sudah saya coba ke RS tapi ditolak dengan alasan bener-bener, pak bener, karena saya mau suntik keloid, kalau saya ke kulit kalau keloid masuknya kecantikan jadi gak masuk ke KIS ini," kata dia.
Menanggapi hal ini, Kementerian Kesehatan mengakui adanya kesalahan koordinasi dari pihaknya. Kemenkes meminta waktu untuk melakukan evaluasi
"Artinya pada hari ini kami memohon evaluasi mendahului sebelum UU disahkan dan BNPT sudah mengambil peran mengkoordinasikan tindak lanjut penanganan semua aspek termasuk di bidang kesehatan," jawab perwakilan Menteri Kesehatan Nila Moeloek.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adik Wiji Thukul mengaku kecewa dengan masa kepemimpinan Jokowi.
Baca SelengkapnyaAktivis kembali menggelar Aksi Kamisan di seberang Istana untuk menuntut penuntasan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.
Baca SelengkapnyaAktivis Aksi Kamisan ke-836 menyoroti tidak terealisasinya janji-janji keadilan bagi korban pelanggaran HAM selama 10 tahun berkuasa.
Baca SelengkapnyaPlafon Rumah Warga Bekasi Jebol Akibat Ledakan Gudang Amunisi di Bogor, Langsung Diperbaiki TNI
Baca SelengkapnyaDiplomat Indonesia bersama dengan sejumlah diplomat negara lainnya menjadi korban serangan teroris saat dalam perjalanan menuju sebuah acara di Pakistan.
Baca SelengkapnyaPemerintah memprioritaskan penanganan penyintas bukan hanya dari aspek fisik, melainkan juga psikis dan keberlanjutan finansial.
Baca Selengkapnyakomplek Visalia merupakan salah satu perumahan warga yang terdampak akibat ledakan gudang amunisi TNI
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal Maruli tidak merinci berapa rata-rata biaya ganti rugi yang dikeluarkan TNI.
Baca SelengkapnyaMereka was-was potensi serupa masih bisa kembali terjadi karena informasi mereka dapat ada beberapa bunker di gudang amunisi tersebut.
Baca SelengkapnyaKasus kebakaran dan ledakan Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) di Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menjadi perhatian Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Janji Ganti Semua Kerugian Warga akibat Ledakan Gudang Amunisi
Baca SelengkapnyaGunung Lewotobi Laki-laki yang berada di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur kembali meletus, Senin (4/11/2024).
Baca Selengkapnya